Sukses

Vertigo Adalah Gejala Penyakit, Kenali Penyebab dan Tandanya

Vertigo bukanlah penyakit.

Liputan6.com, Jakarta Vertigo adalah kondisi yang bisa membuat seseorang tidak berdaya. Orang yang terkena vertigo bisa merasa pusing mirip dengan mabuh perjalanan. Sensasi khas dari vertigo adalah merasa seolah ruangan sedang berputar-putar. 

Vertigo adalah kondisi yang lebih sering terjadi pada lanjut usia. Tapi, vertigo juga bisa dialami oleh rentang umur berapapun. Vertigo adalah kondisi yang bisa muncul sementara atau jangka panjang.

Banyak yang menganggap bahwa vertigo adalah sebuah penyakit. Tapi, sebenarnya, vertigo adalah gejala suatu penyakit. Ini membuat vertigo punya banyak penyebab.

Mengetahui kondisi yang mendasari vertigo adalah langkah penting untuk mengatasinya. Berikut penjelasan tentang apa itu vertigo, penyebab, dan tandanya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(15/6/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Apa itu vertigo?

Vertigo adalah sensasi pusing yang menciptakan perasaan palsu bahwa penderitanya merasa berputar atau bergerak. Serangan vertigo dapat berlangsung dari beberapa detik hingga berjam-jam. Orang yang memiliki vertigo parah bisa merasakannya selama beberapa hari atau bulan.

Vertigo bukanlah penyakit tetapi gejala dari kondisi yang mendasarinya. Banyak kondisi yang berbeda dapat menyebabkan vertigo. Vertigo biasanya membaik sendiri dalam banyak kasus tanpa pengobatan. Namun, jika vertigo terus datang atau mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk memeriksakannya ke dokter.

3 dari 6 halaman

Penyebab vertigo

Vertigo bukanlah penyakit, melainkan sebuah gejala dari penyakit. Beberapa jenis vertigo hanya akan terjadi sekali, dan beberapa jenis akan terus berulang sampai kondisi yang mendasarinya diatasi.

Penyebab vertigo bisa dikategorikan menurut jenisnya. Pertama, vertigo perifer yang terjadi sebagai akibat dari masalah di telinga bagian dalam atau saraf vestibular. Saraf vestibular menghubungkan telinga bagian dalam dengan otak.

Kedua, vertigo sentral yang terjadi ketika ada masalah di otak, terutama otak kecil. Otak kecil adalah bagian dari otak belakang yang mengontrol koordinasi gerakan dan keseimbangan. Neuritis vestibular, stroke, cedera kepala atau leher, dan penyakit Meniere adalah semua kondisi lain yang dapat menyebabkan vertigo.

4 dari 6 halaman

Tanda dan sensasi vertigo

Penderita vertigo akan mengalami rasa pusing berputar-putar. Vertigo bisa terasa mirip dengan mabuk perjalanan. Orang yang mengalami vertigo umumnya menggambarkan sensasi sebagai "merasa pusing" atau merasa seolah-olah ruangan itu berputar.

Meski demikian, vertigo tidak sama dengan sakit kepala atau pusing biasa. Vertigo sering dideskripsikan oleh pasien sebagai sensasi berputar, dengan ruangan atau benda di sekitar mereka bergerak.

Tanda lain yang meliputi sensasi berputar ini antara lain seperti masalah keseimbangan, rasa mabuk perjalanan, mual dan muntah, telinga bedengung, dan mata bergerak tak terkendali, biasanya dari sisi ke sisi.

5 dari 6 halaman

Penyakit yang bisa menyebabkan vertigo

Migrain

Vertigo akibat migrain dapat berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam. Migrain vestibular adalah masalah sistem saraf yang menyebabkan pusing berulang (atau vertigo) pada orang yang memiliki riwayat gejala migrain.

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) atau vertigo posisi paroksismal jinak adalah penyebab vertigo paling umum. Kondisi ini timbul dari masalah di telinga bagian dalam. Gejala berulang, periode singkat vertigo dengan gerakan. Episode ini dipicu oleh perubahan cepat dalam gerakan kepala.

Labirinitis

Labirinitis adalah infeksi telinga bagian dalam yang memengaruhi keseimbangan tubuh. Gangguan ini bisa terjadi bila infeksi menyebabkan radang labirin telinga bagian dalam. Di dalam area ini adalah saraf vestibulocochlear. Saraf ini mengirimkan informasi ke otak tentang gerakan kepala, posisi, dan suara.

Selain pusing dengan vertigo, pengidap labirinitis mungkin mengalami gangguan pendengaran, tinitus, sakit kepala, sakit telinga, dan perubahan penglihatan.

Neuritis vestibular

Neuritis vestibular adalah gangguan yang memengaruhi saraf telinga bagian dalam yang disebut saraf vestibulocochlear. Saraf ini mengirimkan informasi keseimbangan dan posisi kepala dari telinga bagian dalam ke otak. Neuritis vestibular menyebabkan vertigo yang mungkin menyertai penglihatan kabur, mual parah, atau perasaan tidak seimbang.

Kolesteatoma

Kolesteatoma adalah pertumbuhan kulit non-kanker abnormal yang dapat berkembang di bagian tengah telinga, di belakang gendang telinga. Kolesteatoma sering disebabkan oleh infeksi telinga tengah yang berulang. Saat tumbuh di belakang gendang telinga, ia dapat merusak struktur tulang telinga tengah, yang menyebabkan gangguan pendengaran dan pusing.

Penyakit Ménière

Penyebab pasti penyakit ini tidak jelas, tetapi mungkin berasal dari penyempitan pembuluh darah, infeksi virus, atau reaksi autoimun. Penyakit ini menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian dalam, yang dapat memicu serangan vertigo dengan telinga berdenging dan gangguan pendengaran.

Cedera kepala atau leher

Vertigo adalah gejala umum setelah cedera traumatis pada kepala atau leher, terutama jika ada kerusakan pada sistem vestibular.

6 dari 6 halaman

Pertolongan pertama saat migrain

Manuver Semont-Toupet adalah serangkaian gerakan serupa yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasi vertigo. Manuver ini kurang dikenal, tetapi beberapa penelitian mengklaim teknik ini sama efektifnya dengan Epley maneuver. Semont-Toupet maneuver sangat mirip dengan Epley maneuver, tetapi membutuhkan fleksibilitas leher yang lebih sedikit. Berikut tekniknya:

1. Mulailah dengan duduk tegak di permukaan datar, dengan bantal di belakang dan dengan kaki terentang.

2. Berbaringlah, posisikan tubuh ke kanan, dan arahkan pandangan ke kiri dan ke atas.

3. Duduk dengan cepat dan putar kepala ke sisi kiri, pertahankan kepala menghadap ke kiri. Arahkan pandangan ke bawah.

4. Perlahan kembali ke posisi semula, arahkan pandangan ke depan dan duduk tegak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.