Sukses

Kenali 5 Cara Mengatasi Sesak Napas pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Untuk mengatasi sesak nafas pada anak, orang tua harus sigap tetapi tetap tenang.

Liputan6.com, Jakarta Sesak napas dapat terjadi kepada siapa saja dan tidak pandang usia. Orang tua, remaja, maupun anak-anak dapat terserang gejala penyakit ini. 

Gejala penyakit ini penyebabnya bervariasi. Bisa karena infeksi saluran pernapasan, alergi saluran pernapasan termasuk asma, tersedak benda asing, maupun kelainan bawaan saluran pernapasan.

Gangguan pernapasan ini dapat terjadi secara tiba-tiba. Bahkan sesak napas juga dapat disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti kelainan jantung, darah, serta organ lainnya seperti ginjal.

Biasanya, gejalanya ditunjukkan dengan napas yang lebih cepat dari biasanya. Keadaan sesak napas ini menjadi lebih kompleks bila yang mengalami adalah anak-anak. Sebab, anak-anak terutama balita, belum mampu menunjukkan kepada lingkungan sekitarnya bila mereka mengalami sesak napas.

Oleh karena itu, untuk mengatasi sesak nafas pada anak Anda harus mengikuti langkah-langkah seperti Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/3/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala dan Tanda-tanda Sesak Napas Pada Anak

Sebelum mengetahui langkah-langkah mengatasi sesak napas pada anak, tentunya Anda harus mengetahui gejala-gejala yang terjadi dan tanda-tanda bahwa anak mengalami sesak napas.

Biasanya anak akan merasa gelisah, frekuensi napasnya lebih cepat daripada biasanya, tampak tarikan pada dinding bawah, bibir tampak kebiruan, disertai suara napas tambahan seperti mengi atau mengorok bila mengalami sesak napas. Bila kesadarannya sudah menurun, kejang, dan mukanya membiru, berarti keadaan si anak bertambah parah.

Untuk mendeteksi tanda-tanda sesak napas tersebut, sebaiknya orang tua secara rutin melakukan penghitungan kecepatan napas anak, melihat kulir dan bibirnya, melihat tarikan napasnya, serta mendengarkan suara napas tambahan pada si anak.

3 dari 4 halaman

Longgarkan pakaian dan cari tempat nyaman.

1. Longgarkan pakaian dan pijat

Cara pertama yang harus kita lakukan adalah dengan melonggarkan pakaian si anak. Hal ini dilakukan agar anak Anda bisa merasa lebih lega dan lebih leluasa saat bernapas. Setelah itu, Anda dapat memijitnya dengan perlahan di daerah syaraf paru-paru yang terletak di atas jempol kaki, atau lebih tepatnya di antara jempol dan jari telunjuk di kaki.

Bila dirasa perlu, Anda dapat memberikan salbutamol pada anak untuk meringankan sesak napasnya. Namun, jika setelah diberikan salbutamol keadaannya masih belum membaik, maka sebaiknya Anda segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan pertolongan yang lebih tepat.

2. Cari tempat yang nyaman

Bila anak Anda sesak napas, segera cari tempat yang paling nyaman untuknya. Bila diperlukan, bawa si anak ke tempat tidur atau ruangan manapun, yang dapat membuat anak berisiterahat dengan tenang. Karena dengan suasana yang nyaman dan tenang, dapat membantu mengembalikan kondisi anak dari gangguan sesak napas.

 

 

4 dari 4 halaman

Atur posisi duduk anak dan jangan panik.

3. Sandarkan atau atur posisi duduk anak

Bila sudah mendapatkan tempat yang nyaman untuk anak, maka segera posisikan anak dengan keadaan duduk atau setengah duduk. Usahakan untuk menyandarkan anak di bantal.

Namun jangan pernah menyandarkan anak Anda yang sedang sesak napas dengan posisi tidur. Hal ini justru akan menyumbat saluran pernapasannya dan membuat keadaan asma menjadi bertambah parah.

4. Jangan panik

Yang paling penting dalam menghadapi anak yang sedang sesak napas adalah, jangan panik. Perasaan panik kita justru akan membuat si anak merasa semakin cemas dengan apa yang dialaminya.

Sebisa mungkin ajak anak untuk berbicara dan mengalihkan perhatiannya dari sesak napas tersebut. Anda juga dapat memberikan air putih hangat untuk menenangkan perasaan si anak.

Langkah-langkah mengatasi permasalahan sesak napas pada anak tersebut merupakan cara paling mudah untuk dilakukan. Namun, kita perlu konsentrasi, tenang dan jangan cemas dalam melakukannya.

Perlu juga diingat, hal-hal tersebut juga merupakan pertolongan pertama saja di rumah, apabila si anak masih sering sesak napas, sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter agar tidak makin parah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.