Sukses

Naik Sepeda Saat Lomba Maraton, Wanita Ini Didiskualifikasi Seumur Hidup

Peserta wanita ini menggunakan sepeda saat mengikuti maraton, akhirnya didiskualifikasi seumur hidup.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkan kamu mengikuti lomba maraton? Ya, maraton adalah ajang lari jarak jauh sepanjang 42,195 km yang harus kamu termpuh sebagai lomba di jalan raya maupun luar jalan raya.

Rute maraton pun beragam, bisa melalui jalan raya, jalan bertanah, ataupun yang ekstrem melalui gurun. Bisa jalan lurus maupun tanjakan di pegunungan seperti rute Great Wall Marathon yang melalui rute Tembok Besar China.

Lomba maraton tentu lomba ini dilalui dengan berlari, namun ada yang menarik dari sebuah ajang maraton internasional di Tiongkok akhir pekan ini.

Pada ajang Xuzhou International Marathon di Tiongkok, terdapat seoarang pelari yang malah menggunakan sepeda saat mengikuti ajang maraton ini. 

Peserta yang kedapatan menggunakan sepeda ini, selesai dengan catatan waktu 5 jam, 38 menit, dan 36 detik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diskualifikasi Seumur Hidup

Panitia pelaksana maraton telah mengumumkan bahwa peserta lomba yang ketahuan berbuat curang dengan mengendarai sepeda ini telah didiskualifikasi dan telah menerima larangan untuk mengikuti maraton seumur hidupnya.

Sementara itu, ada laporan tentang kejadian aneh lainnya di maraton.

Panitia pelaksana mempersiapkan buah pisang dan air mineral untuk pelari di setiap point-point rute maraton, namun pisang dan air mineral yang disiapkan tersebut malah dicuri oleh penonton. Tidak hanya pisang dan air minumnya saja, namun meja dan kursinya juga tak luput dari pencurian.

 

3 dari 3 halaman

Insiden pada Ajang Sebelumnya

Sebelum ajang maraton di Xuzhou ini, ada dua insiden maraton yang berkesan akhir tahun lalu. Di Shenzhen, 237 pelari ketahuan mengambil jalan pintas melalui semak belukar, memotong dua atau tiga kilometer dari balapan mereka, dan tiga lainnya terungkap sebagai penipu atau bisa disebut dengan "Joki" yang menjalankan lomba maraton untuk orang lain. 

Sementara di Suzhou, peluang seorang pelari Cina kesempatan untuk menang dihancurkan oleh sukarelawan yang membuang ritme larinya, dengan mencoba menyerahkan bendera nasional Cina tepat di depan garis finish, sehingga ia didahului oleh pelari lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.