Sukses

Seniman Ini Sulap Bungkus Permen Jadi Wajah Tokoh, Ada Makna di Baliknya

Karya seni fenomenal dari bungkus permen.

Liputan6.com, Jakarta Kemasan sekali pakai seperti bungkus permen sudah pasti akan dibuang setelah isinya dimakan. Jika biasanya bungkus permen dibuang di tempat sampah, lain halnya dengan Daria Marchenko yang justru menyulapnya menjadi karya seni penuh makna. 

Seniman cantik asal Ukraina tersebut memanfaatkan kumpulan bungkus permen yang ia sulap menjadi sosok wajah manusia. Tak disangka, wajah yang dibuat dari bungkus permen itu tak lain adalah Presiden Ukraina, Petro Poroshenko.

Daria Marchenko menggunakan 20 kg permen yang kemudian ia ambil bungkusnya, seperti yang Liputan6.com lansir dari Reuters, Kamis (4/4/2019). Potret wajah presiden yang ia buat itu ia tujukan sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan kepala negaranya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Makna di balik bungkus permen

Bersama dengan Daniel Green, Daria memberi judul karya seninya itu sebagai ‘Face of Corruption’. Menurutnya, bungkus permen tersebut melambangkan janji palsu yang dibuat sang presiden terhadap warga Ukraina.

Daria menambahkan, potret karyanya itu ia gambarkan seperti anak-anak yang dijanjikan permen. Di mana permen tersebut merupakan bentuk demokrasi, masa depan baru yang cerah, tidak totaliter, dan jujur.

“Dan pada akhirnya, anak-anak tidak diberi permen sama sekali. Itulah mengapa kita hanya bisa lihat bungkus permen pada wajah presiden. Sebaliknya, kita tidak bisa lihat permennya. Karena bungkusnya kosong.” Imbuhnya kepada Reuters.

Sebagai latar belakang, Daria menggunakan amunisi bekas yang ia bentuk menyerupai cokelat batangan. Ilustrasi tersebut ia maksudkan sebagai janji manis sang presiden.

3 dari 3 halaman

Karya lain Daria Marchenko

Sebelumnya, Daria Marchenko pernah menciptakan seni rupa yang terbuat dari amunisi bekas sisa dari konflik perang militer di Ukraina Timur. Karyanya itu ia beri nama 'Brain of War', 'Honour' dan 'Heart of War' yang terbuat dari rangkaian 'Lima Elemen Perang'. Hasil karyanya dipamerkan di dalam sebuah studio di Kiev, Ukraina bulan September 2018 silam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini