Sukses

Selain Audrey, 4 Kasus Bullying Anak Sekolah Ini Juga Bikin Miris

Kasus Audrey telah ini menjadi trending twitter seluruh dunia, namun sebelum kasus Audrey ini pernah terjadi kasus kasus lain yang bikin miris

Liputan6.com, Jakarta Tagar Justice For Audrey menjadi trending topik di Twitter sejak Selasa, (9/4/2018). Kasus Audrey ini merupakan bentuk perisakan atau bullying terhadap seorang siswi SMP bernama Audrey yang bersekolah di sebuah SMP negeri di Pontianak, Kalimantan Barat. Pelajar 14 tahun itu dikeroyok dan dianiaya oleh 12 orang pelajar SMA di Pontianak pada 29 Maret 2019 lalu.

Kasus Audrey bukan hanya kasus bullying pertama yang pernah viral, sebelumnya juga ada kasus bullying pada anak sekolah yang sempat viral dan membuat miris.

Seharusnya dengan kejadian seperti ini bisa menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua baik orang tua maupun sebagai anak sekolah untuk menjaga tingkah laku agar tidak kelewatan. Selain Audrey, berikut kasus bullying anak sekolah yang pernah terjadi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/4/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gara-Gara Softlens, 3 Remaja SMP Persekusi Siswa SD di Sidoarjo

Pada Sabtu, 10 Maret 2018 silam beredar sebuah video viral yang mempertontonkan sejumlah siswi berseragam sedang mempersekusi seorang remaja perempuan. Persekusi tersebut dilatari oleh utang pembelian softlens, yang akhirnya berujung adu mulut antar siswi tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, M Asrofi membenarkan atas kejadian tersebut. Menurut Asrofi, persekusi terjadi pada Kamis, 8 Maret 2018 lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, di kawasan Perumahan Bumi Intan Permai Rangkah, Sidoarjo.

Korban persekusi itu merupakan siswi kelas 6 SD di kawasan Desa Rangkah, Kecamatan Kota Sidoarjo. "Korban berinisial A, kelas 6 SD. Korban di-bully hingga menangis oleh L, D, dan P asal salah satu SMP negeri di Sidoarjo," tutur Asrofi.

Menurutnya, persekusi terjadi karena faktor utang piutang pelunasan softlens. Saat itu, korban yang belum melunasi utang piutang akhirnya ditagih oleh salah satu dari ketiga pelaku.

"Karena tagihan itu, akhirnya terjadi adu mulut sampai viral di media sosial," katanya.

3 dari 5 halaman

Pesan Terakhir Murid SD Korban Bully: Tuhan, Tolong Cabut Nyawa Saya

Sebuah surat dikirimkan ke sang guru sebelum seorang bocah mengakhiri hidupnya pada Februari 2019 lalu. Karena tidak tahan terus-terusan jadi korban perundungan, seorang anak SD kelas 2 di Sydney, Australia menulis pesan bunuh diri kepada gurunya.

"Tuhan, tolong cabut nyawa saya," itulah kata-kata pada pesan yang ditinggalkan oleh Jack Wilkinson.

Seminggu sebelum insiden, pesan bunuh diri itu ditinggalkan di atas meja gurunya. Jack mengaku dipukuli oleh teman-teman sekelas selama 10 menit.

Menurut ibunya, Kristy Sturgess, Jack memiliki masalah Anxiety Disoder atau gangguan kecemasan yang dialaminya sejak usia muda.

Menurut Kristy, awalnya Jack hanya menjadi korban perundungan verbal. Dia disebut gila oleh teman-temannya.

Namun semuanya berubah ketika dia masuk kelas 2. Jack mulai menerima perundungan secara fisik. " Selalu ada saja teman yang melihat Jack menjadi sasaran empuk bullying," kata ibunya.

Kata Kristy, ketika Jack berusia 6 dan 7 tahun, dia pulang dari sekolah sambil menangis dan memohon agar diizinkan tidak pergi ke sekolah lagi. Jack sebenarnya telah menjadi korban bullying sejak hari pertama masuk kelas 2.

Pada awalnya, dia hanya dipukul di bagian kepala beberapa kali sebelum menjadi korban bullying yang lebih buruk.

 

4 dari 5 halaman

Siswa SD di Sukabumi Diduga Tewas karena Kerap di-Bully

SR (8), seorang siswa kelas II SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meregang nyawa, pada Selasa 8 Agustus 2017 silam. SR tewas diduga setelah berkelahi dengan rekan di sekolahnya.

Keluarga korban, Abdul Rohim membantah adiknya punya riwayat penyakit seperti apa yang disebutkan pihak sekolah, dinas terkait dan ke polisian. Padahal selama ini adiknya tersebut sehat bahkan sehari sebelum meninggal sempat bermain layangan seperti biasa tanpa ada tanda-tanda sakit.

Rohim melanjutkan, dari informasi nenek korban, SR kerap mendapatkan perlakuan kasar dari DR (terduga pelaku) dan ibunya pernah mendatangi rumah terduga pelaku untuk mengadukan kelakuan DR yang kerap mengasari SR.

Rohim pun menyesalkan terjadinya kasus ini di lingkungan sekolah, seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman bagi adiknya yang tengah menimba ilmu tersebut. Pihaknya juga meminta kepada polisi agar secepatnya menyelesaikan kasus yang menewaskan adiknya itu.

5 dari 5 halaman

Viral, Siswi SD Jadi Korban Bullying

Pada, Senin (17/7/2017), beredar sebuah video bullying yang dilakukan oleh segerombolan siswa di sebuah mal kawasan Jakarta Pusat. Diketahui bahwa pelaku sekaligus korban adalah seorang siswa di daerah Tanah Abang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.