Sukses

Gunakan Ponsel Saat Badai, Pria Ini Alami Kejadian Nahas

Menggunakan peralatan elektronik saat terjadi badai sangatlah berbahaya, apalagi dilakukan di luar ruangan

Liputan6.com, Jakarta Sejak dahulu, apabila ada hujan besar disertai dengan petir, pasti orang tua akan menyuruh anak-anaknya untuk mematikan televisi dan beberapa perangkat elektronik lainnya yang menggunakan antena atau sinyal. Ada juga larangan untuk menggunakan telepon saat terjadi badai.

 

Saran dari orang tua ini telah kita dengar sejak kecil yang pada waktu itu belum ada telepon genggam, namun meski menggunakan telepon genggam, ternyata bahaya petir ini juga bisa mengancam. Bahkan bisa merenggut nyawa.

Kejadian nahas dialami oleh seorang pria yang tak mengindahkan saran ini. Ia tetap menggunakan telepon genggamnya, hasilnya kejadian tragis menimpanya. Berikut kisah pria yang menggunakan telepon genggam dan tersambar petir yang Liputan6.com lansir dari Sinchew pada, Senin (22/4/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menelepon di Dekat Dermaga

Menurut Sinchew , insiden tersambarnya petir itu terjadi sekitar pukul 12 siang di dekat dermaga Pembangkit Listrik Jimah dekat Bukit Pelanduk, Port Dickson pada Sabtu, (20/4/2019). Korban diidentifikasi sebagai nelayan berusia 39 tahun, R. Kannan, dan dinyatakan meninggal karena tersambar petir.

Dilaporkan bahwa R.Kannan memiliki pekerjaan menyeberangkan pekerja dari pembangkit listrik ke pantai, dan ketika insiden itu terjadi, dia berada di sebuah kapal yang menuju ke pembangkit listrik. Rupanya, dia juga menggunakan ponselnya di atas kapal ketika badai petir bergulir tetapi tidak menyimpan teleponnya.

Petir itu diyakini telah mengenai dadanya dan dia dipastikan langsung meninggal di tempat kejadian. Seorang anggota masyarakat melihat kejadian itu dan dengan cepat membuat melaporkan kejadian tersebut ke polisi, tetapi sudah terlambat bagi R. Kanann. Dia dilarikan ke Klinik Kesehatan Kampung Sawah dan polisi mengatakan ada bekas luka bakar di dadanya.

3 dari 3 halaman

Korban Memiliki Tiga Anak

R.Kannan menikah dengan tiga anak dan kasusnya telah diklasifikasikan sebagai kematian mendadak oleh polisi.

Jenazahnya telah dikirim ke Rumah Sakit Port Dickson untuk pemeriksaan mayat. Menurut Biro Metrologi Australia, menggunakan ponsel tanpa kabel di luar rumah saat terjadi badai akan meningkatkan risiko tersambar petir karena komponen logamnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini