Sukses

Ini Penyebab Tanah Longsor, Ciri-ciri, dan Cara Mencegahnya yang Mudah Diterapkan

Cegah terjadinya tanah longsor sedini mungkin agar tak memakan korban jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab tanah longsor bisa terjadi karena bermacam-macam faktor. Secara umum, terdapat dua faktor yang menyebabkan bisa terjadinya tanah longsor, seperti faktor pendorong dan faktor pemicu. Tanah longsor sendiri merupakan sebutan bagi pergerakan tanah akibat dari peristiwa geologi gerakan masa tanah bebatuan.

Bencana tanah longsor sudah sering terjadi di Indonesia, apalagi di daerah dengan lereng yang curam. Maka sudah semestinya proses dan penyebab tanah longsor ini dapat dipahami oleh semua orang-orang khususnya yang tinggal di daerah lereng. Tentunya, jika hal ini sudah dipahami, maka angka kematian akibat longsor bisa ditekan.

Selain itu, dengan memahami proses dan penyebab tanah longsor juga bisa dijadikan sebuah dasar dalam penanggulangan tanah longsor. Nah, karena bencana ini sangat sering terjadi di beberapa kawasan Indonesia, maka tak ada salahnya untuk membahas beberapa hal terkait seputar tanah longsor.

Kali ini Liputan6.com, Rabu (24/4/2019) rangkum dari berbagai sumber beberapa hal tentang penyebab tanah longsor dan hal lainnya seputar tanah longsor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tentang Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di kawasan Indonesia. Bencana ini biasanya sering terjadi di daerah pegunungan, bukit, lereng yang curam, maupun tebing. Tak jarang tanah longsor juga terjadi di lahan pertanian dan perkebunan yang posisinya terletak di tanah miring.

Nah, penyebab tanah longsor ini bermacam-macam. Tanah longsor merupakan peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis, seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

3 dari 5 halaman

Penyebab Tanah Longsor

Terdapat banyak faktor penyebab tanah longsor. Secara umum, terdapat dua faktor utama penyebab tanah longsor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor yang mempengaruhi suatu material, sehingga material tersebut terdorong untuk bergerak.

Sedangkan pada faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan material tersebut bergerak sehingga terjadilah tanah longsor. Namun penyebab utama tanah longsor adalah gravitasi yang menarik tanah ke bawah. Selain itu, terdapat faktor lain yang menyebabkan tanah longsor, seperti:

1. Tingginya Curah Hujan

Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana longsor. Ketika musim kemarau panjang, tanah akan kering dan membentuk pori-pori tanah atau rongga tanah, kemudian selanjutnya terjadi keretakan pada tanah tersebut.

Nah, saat musim hujan datang, otomatis air hujan ini akan masuk ke dalam rongga tanah atau pori-pori tanah yang terbuka tadi. Membuat air hujan akhirnya memenuhi rongga, yang menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Akhirnya mengakibatkan longsor dan erosi tanah.

2. Erosi Tanah

Erosi tanah merupakan salah satu penyebab tanah longsor yang paling sering terjadi. Erosi ini bisa terjadi ketika ada aliran air yang deras menyerang tanah, sehingga tanah bertambah curam. Aliran air ini bisa berupa gelombang air laut, air yang berasal dari hujan atau badai, air bah, air sungai, dan lain sebagainya.

3. Lereng Tebing yang Terjal

Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Waspada jika di sekitar tempat tinggal kamu terdapat tebing atau lereng terjal, karena rawan tanah longsor.

4. Getaran

Siapa sangka, ternyata getaran juga sebagai penyebab terjadinya tanah longsor. Getaran kecil yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan di sekitar lereng perbukitan, akan secara tidak langsung mengakibatkan tanah menjadi longsor. Tetapi berproses, pertama jalanan di lereng bukit ini perlahan akan mengalami keretakan yang jika dibiarkan, lama-lama akan terjadi longsor. Sementara getaran besar dapat langsung menyebabkan tanah longsor, antara lain diakibatkan oleh bahan peledak atau gempa bumi.

5. Hutan Gundul

Kalau di kawasan kamu tinggal terdapat penebangan hutan secara liar, maka hal ini akan memberikan dampak akibat hutan menjadi gundul, sehingga berdampak pada terjadinya bencana longsor. Pentingnya pohon di daerah perbukitan khususnya adalah untuk menyimpan air dan memperkuat struktur tanah. Ya, air yang berlimpah akan disimpan terlebih dahulu di akar pohon, sehingga tanah akan tetap kokoh dan tidak longsor.

6. Ada Lahan Pertanian di Lereng

Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk, akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat.

Pohon yang ditebang untuk membuka lahan perkebunan dan pertanian tanpa mempertimbangkan efeknya. Pepohonan yang ditebang maka akan kehilangan fungsinya untuk memperkuat tanah dan akarnya yang mampu menyerap air, juga untuk menghindari penyebab pemanasan global sehingga ketika curah hujan sedang tinggi. Maka hal ini memungkinkan untuk terjadi bencana tanah longsor maupun banjir.

4 dari 5 halaman

Ciri-ciri Akan Terjadi Tanah Longsor

1. Sehabis hujan, tampak ada retakan pada lereng,

2. Kerikil berjatuhan, tebing terlihat kurang kokoh atau rapuh,

3. Tiba-tiba timbul mata air baru,

4. Genangan air saat musim hujan akan lenyap saat akan terjadi longsor,

5. Pintu maupun jendela sukar terbuka,

6. Pepohonan tampak miring,

7. Halaman rumah atau dalam rumah mendadak ambles.

5 dari 5 halaman

Mencegah Terjadinya Tanah Longsor

1. Hindari membangun rumah di bawah atau dekat tebing,

2. Buatlah sengkedan atau terasiring di lereng terjal kalau membentuk pemukinan di saerah tersebut,

3. Hindari untuk membuka kolan atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga,

4. Apabila terlihat ada retakan, segara tutup retakan tersebut dengan tanah yang kemudian dipadatkan agar air hujan tidak bisa menerobos celah-celah tanah,

5. Hindari pemotongan tebing menjadi tegak,

6. Penebangan pohon di sekitar lereng sebaiknya tidak dilakukan,

7. Pemukiman yang didirikan di tepian sungai, rentan terkena erosi,

8. Membuat saluran pembuangan air yng secara otomatis bisa menjadi saluran penampungan air tanah,

9. Menanam jenis tananam keras dan ringa, yang memiliki akar dalam yang ditanam di wilayah curam, dan

10. Pengembangan usaha tani rumah longsor lahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini