Sukses

5 Manfaat ASI Bagi Pertumbuhan Anak, Bisa Cerdaskan Otak

Tak hanya bagi bayi di awal kelahirannya, manfaat ASI dapat dirasakan hingga anak bertumbuh dewasa.

Liputan6.com, Jakarta Manfaat ASI (Air Susu Ibu) memang begitu banyak bagi bayi. Menyusui merupakan keputusan terpenting bagi seorang ibu untuk menunjang pertumbuhan bayinya. American Academy of Pediatrics merekomendasikan menyusui setidaknya 12 bulan atau sampai anak berusia dua tahun, jika memungkinkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk menyusui dua tahun atau lebih.

Tak hanya bermanfaat bagi bayi di awal kelahirannya, manfaat ASI dapat dirasakan hingga anak bertumbuh dewasa. ASI memberikan nutrisi yang ideal untuk bayi. ASI merupakan perpaduan vitamin, protein, dan lemak yang hampir sempurna untuk nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh.

Semua nutrisi yang dihadirkan ASI tersedia dalam bentuk yang lebih mudah dicerna daripada susu formula. ASI mengandung antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri.

Menyusui menurunkan risiko bayi menderita asma atau alergi. Plus, bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, tanpa formula apa pun, memiliki lebih sedikit infeksi telinga, penyakit pernapasan, dan serangan diare.

Berikut ulasan mengenai manfaat ASI yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (26/4/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

ASI Memberikan Nutrisi Ideal untuk Bayi

Sebagian besar otoritas kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama minimal 6 bulan. Menyusui lanjutan kemudian direkomendasikan untuk setidaknya satu tahun, karena makanan pendamping ASI mulai dapat disertakan setelah itu.

ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama kehidupan, dalam proporsi yang tepat. Komposisinya bahkan berubah sesuai dengan perubahan kebutuhan bayi, terutama selama bulan pertama kehidupan.

Selama hari-hari pertama setelah kelahiran, payudara menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. ASI pada kelahiran pertama amat tinggi protein, rendah gula dan sarat dengan senyawa bermanfaat.

Kolostrum adalah susu pertama yang ideal dan membantu saluran pencernaan bayi yang belum sempurna berkembang. Setelah beberapa hari pertama, payudara mulai memproduksi ASI dalam jumlah yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan perut bayi.

3 dari 6 halaman

ASI Mengandung Antibodi Penting

Manfaat ASI bagi pertumbuhan bayi adalah kandungan antibodi yang penting untuk ketahanan tubuh. ASI sarat dengan antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri. Nutrisi ini khususnya berlaku untuk kolostrum, fase ASI pertama.

Kolostrum menyediakan jumlah imunoglobulin A (IgA) yang tinggi, serta beberapa antibodi lainnya. Ketika ibu terpapar virus atau bakteri, tubuh sang ibu mulai memproduksi antibodi. Antibodi ini kemudian disekresikan ke dalam ASI dan diberikan kepada bayi selama menyusui.

IgA melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi. Untuk alasan ini, ibu menyusui dengan flu sebenarnya dapat memberi bayi mereka antibodi yang membantu mereka melawan patogen yang menyebabkan penyakit.

Meskipun demikian, jika Anda sakit, Anda harus selalu menerapkan kebersihan yang ketat. Cuci tangan Anda sesering mungkin dan cobalah untuk tidak menginfeksi bayi Anda.

Susu formula tidak memberikan perlindungan antibodi untuk bayi. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak disusui lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare, dan infeksi.

4 dari 6 halaman

Menyusui Dapat Mengurangi Risiko Penyakit

Menyusui memiliki daftar manfaat kesehatan yang mengesankan. Manfaat ASI terutama berlaku untuk pemberian ASI eksklusif. Manfaat ASI dapat mengurangi risiko banyak penyakit bayi dan penyakit sat dewasa, termasuk:

Infeksi telinga tengah

3 bulan atau lebih pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko hingga 50%, sementara menyusui setelah 3 bulan pertama dapat mengurangi risiko sebesar 23%.

Infeksi saluran pernapasan

Menyusui eksklusif selama lebih dari 4 bulan mengurangi risiko rawat inap untuk infeksi ini hingga 72%.

Pilek dan infeksi

Bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan memiliki risiko hingga 63% lebih rendah terkena pilek dan infeksi telinga atau tenggorokan yang serius.

Infeksi usus

Menyusui dikaitkan dengan penurunan 64% dalam infeksi usus, terlihat hingga 2 bulan setelah menyusui berhenti. Memberi makan bayi prematur ASI dikaitkan dengan penurunan sekitar 60% dalam insiden necrotizing enterocolitis.

Bayi yang disusui juga kira-kira 30% lebih kecil untuk terserang penyakit radang usus pada masa kanak-kanak.

Sindrom kematian bayi mendadak

Menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko kematian 50% setelah 1 bulan, dan risiko penurunan 36% pada tahun pertama.

Penyakit alergi

Menyusui eksklusif selama minimal 3-4 bulan dikaitkan dengan 27-42% pengurangan risiko asma, dermatitis atopik dan eksim.

Penyakit seliaka

Bayi yang disusui pada saat paparan gluten pertama memiliki risiko 52% lebih rendah terkena penyakit seliaka.

Diabetes

Menyusui selama minimal 3 bulan dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 1 hingga 30% dan diabetes tipe 2 hingga 40%.

Leukemia pada anak-anak

Menyusui selama 6 bulan atau lebih dikaitkan dengan penurunan 15-20% dalam risiko leukemia pada anak.

Selain mengurangi risiko banyak infeksi, menyusui juga telah terbukti secara signifikan mengurangi keparahan sebuah penyakit. Lebih lanjut, efek perlindungan dari menyusui tampaknya bertahan sepanjang masa kanak-kanak dan bahkan dewasa.

5 dari 6 halaman

Berat Badan Sehat

Manfaat ASI yang mengesankan lainnya adalah pencegah obesitas pada anak. Menyusui meningkatkan berat badan yang sehat dan membantu mencegah obesitas di masa kecil. Studi menunjukkan bahwa tingkat obesitas 15-30% lebih rendah pada bayi yang disusui ASI, dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.

Durasi juga penting, karena setiap bulan menyusui mengurangi risiko anak Anda dari obesitas di masa depan sebesar 4%. Ini mungkin karena perkembangan bakteri usus yang berbeda. Bayi yang diberi ASI memiliki jumlah bakteri usus bermanfaat yang lebih tinggi, yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak.

Bayi yang diberi ASI juga memiliki lebih banyak leptin dalam sistem mereka daripada bayi yang diberi susu formula. Leptin adalah hormon kunci untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Bayi yang disusui juga mengatur sendiri asupan ASI-nya. Mereka akan makan lebih baik dan cukup, yang membantu mereka mengembangkan pola makan yang sehat.

6 dari 6 halaman

Menyusui Dapat Membuat Anak Lebih Cerdas

Beberapa penelitian menunjukkan mungkin ada perbedaan dalam perkembangan otak antara bayi yang diberi ASI dan susu formula. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh keintiman fisik, sentuhan dan kontak mata yang berhubungan dengan menyusui.

Studi menunjukkan bahwa bayi yang memperoleh manfaat ASI memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi dan kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah dengan perilaku dan pembelajaran seiring bertambahnya usia mereka. Menyusui telah dikaitkan dengan skor IQ yang lebih tinggi di masa kanak-kanak berikutnya dalam beberapa penelitian.

Namun, efek yang paling menonjol terlihat pada bayi prematur, yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah perkembangan. Penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa menyusui memiliki efek positif yang signifikan terhadap perkembangan otak jangka panjang mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.