Sukses

5 Ritual Makan Aneh di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Salah satu ritual makan aneh ini ada di Indonesia yaitu di Sulawesi, tepatnya di Tanah Toraja

Liputan6.com, Jakarta Banyak sekali tradisi yang ada di dunia ini. Di setiap belahan dunia setiap tradisi pasti berbeda-beda, mulai tradisi pernikahan, tradisi keagamaan, hingga tradisi makan. Tradisi makan di berbagai belahan dunia berbeda-beda karena memang manusia tidak diciptakan dari satu rumpun atau satu suku saja, melainkan dari berbagai suku.

Banyaknya tradisi di dunia juga dipengaruhi kepercayaan yang berbeda-beda di setiap tempatnya. Contohnya saja mungkin sudah biasa jika di negara bagian Eropa dan China mengonsumsi daging babi adalah hal yang wajar. Namun di negara yang mayoritas berpenduduk muslim seperti Indonesia dan Arab, memakan daging babi adalah haram dan tidak dianjurkan, bahkan dilarang.

Begitu juga ritual makan yang sangat beragam di setiap daerah di belahan dunia. Mungkin ada beberapa ritual makan yang dianggap biasa dan tidak terlalu berbahaya, namun ada juga beberapa tradisi makan yang aneh dan mungkin terdengar menjijikkan jika kita tidak terbiasa dengan hal tersebut.

Orang-orang di Amica International telah melakukan penelitian mengenai beberapa ritual makan aneh di dunia. Bahkan salah satu ritual makan aneh itu ada di Indonesia. Berikut ini Liputan6.com lansir dari Amica International cara ritual makan yang aneh di beberapa penjuru dunia, Jumat (26/4/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Minum Darah Sapi - Kenya.

Ritual ini mungkin akan terdengar menjijikkan bagi sebagian orang. Namun untuk warga Kenya, meminum darah sapi memiliki sisi historis, yaitu membantu anggota suku bepergian melintasi padang pasir yang luas di Afrika ketika persediaan makanan dan air terbatas di sana. Para pejuang suku Maasai masih mempraktikkan ritual ini sampai hari ini. Mereka minum darah sapi dicampur dengan susu atau langsung dari urat sapi.

3 dari 6 halaman

2. Makanan Terakhir Orang Mati - Indonesia.

Di Indonesia tepatnya di wilayah Sulawesi, ketika seorang anggota masyarakat adat Toraja meninggal, mereka tidak dikuburkan atau dikremasi secara langsung. Mayat orang meninggal tersebut akan dibiarkan beberapa minggu, bulan, hingga bertahun-tahun sebelum mereka dikuburkan. Para mayat ini ditempatkan di meja atau kamar. Kemudian keluarga akan berbicara kepada mereka serta menyediakan makanan empat kali dalam sehari, yaitu sarapan, makan siang, teh di sore hari, dan makan malam. Tradisi ini diperkirakan sudah ada dari abad kesembilan dan sampai sekarang masih dipraktikkan.

4 dari 6 halaman

3. Pesta Jamur Ajaib - Siberia.

Karena kondisi yang dingin, kasar, tandus di Timur laur Rusia, membuat orang-orang disana tidak bisa banyak melakukan kegiatan di malam hari. Orang-orang di Koryak menemukan cara baru untuk menghibur diri mereka dengan memakan jamur halusinogen. Sejak zaman kuno, suku Koryak berkumpul dan berpesta semalaman. Setelah makan jamur, anggota suku akan tertidur sebentar dan kemudian terbangun dengan penuh kekaguman. Setelah beberapa jam, jamur ini akan memberikan efek energi tanpa batas untuk aktivitas fisik. Kemudian ketika sudah semakin menjadi-jadi, mereka bahkan mencuci jamur menggunakan air kencing.

5 dari 6 halaman

4. Keju Bergulir - Inggris.

Keju berguling atau lebih sering disebut dengan Roll and Wake Cooper Hills Cheese awalnya dibuat untuk penduduk setempat di desa Brockworth, Gloucestershire. Namun ritual ini menjadi perhatian di dunia Internasional karena banyak pendatang yang mengikuti ritual ini dan sangat membahayakan. Keju tersebut akan digulingkan dari atas bukit dan orang-orang akan mengejarnya. Tidak sedikit mereka yang cedera karena terjatuh hingga tidak bisa menghentikan larinya.

6 dari 6 halaman

5. Festival Pertarungan Anggur - Spanyol.

Festival ini berlangsung di pinggiran kota kecil penghasil anggur Haro yang terletak di jantung wilayah La Rioja, Spanyol. Festival pertarungan anggur ini berlangsung pada setiap tanggal 29 Juni setiap tahunnya. Saat festival berlangsung, orang-orang akan membasahi diri mereka dengan anggur bahkan membasahi orang lain yang ada di sekitarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini