Sukses

Udara Tercemar, Negara Ini Bangun Penjernih Raksasa Setinggi 100 Meter

Polusi udara menjadi salah satu masalah kesehatan global yang didaftar oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sejak 2019.

Liputan6.com, Jakarta Polusi udara menjadi salah satu masalah kesehatan global yang didaftar oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sejak 2019. Sebanyak 9 dari 10 orang di seluruh dunia menghirup udara yang tercemar. Polusi udara dianggap sebagai dalang dari meningkatnya risiko kanker, penyakit paru-paru dan pernapasan, serta penyakit jantung di seluruh dunia.

Diperkirakan, sekitar 7 juta orang meninggal setiap tahun karena paparan polusi udara luar dan rumah tangga. Polutan mikroskopis di udara dapat menembus sistem pernapasan dan peredaran darah yang mengakibatkan kerusakan pada paru-paru, jantung, dan otak. Setiap tahunnya, polusi udara menyumbang kematian tujuh juta orang karena kanker dan penyakit lainnya yang dipicu oleh polusi udara.

Polusi udara memanglah hal atau peristiwa yang harus diwaspadai, dijauhi atau bahkan dihilangkan. Hal ini mendorong orang-orang bahkan sebuah negara berbondong-bondong untuk memerangi masalah ini. Seperti negara satu ini, yang membangun sebuah inovasi bagi kelangsungan hidup warganya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjernih Udara Terbesar

Sebuah menara eksperimental setinggi lebih dari 100 meter di China Utara dijuluki sebagai penjernih udara terbesar di dunia, seperti yang Liputan6.com lansir dari Daily Mail, Rabu (1/5/2019). Penjernih udara ini dibangun di Xian, provinsi Shaanxi. Menara ini diluncurkan oleh sebuah akademi pada tahun 2015 dan konstruksinya selesai tahun 2017 di zona pengembangan di distrik Changan.

Kepala penelitian, Cao Junji, mengatakan setelah diamati telah terjadi peningkatan kualitas udara di area seluas 10 kilometer persegi sejak 2018 lalu. Sistem ini bekerja melalui rumah kaca yang mencakup sekitar setengah ukuran lapangan sepak bola di sekitar dasar menara. Udara yang tercemar disedot ke dalam rumah kaca dan dipanaskan oleh energi matahari.

Udara panas kemudian naik melalui menara dan melewati beberapa lapis filter pembersih. Tim Cao mendirikan kurang lebih 12 stasiun pemantauan polusi di daerah itu untuk menguji kinerja menara tersebut. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menemukan metode yang efektif dan berbiaya rendah guna menghilangkan polutan dari atmosfer.

3 dari 3 halaman

Kualitas Udara di China Tercemar

Kualitas udara China sudah lama menjadi perhatian dan bahkan tingkat pencemaran ekstremnya memengaruhi arsitektur fisik kota. Administrasi Meteorologi China pun sempat mengeluarkan sebuah makalah pada 2013 yang secara ambisius menyatakan China akan dapat menggunakan hujan buatan untuk membersihkan udara.

China telah banyak berinvestasi dalam hujan buatan sejak akhir 1950-an. Tak hanya itu, negara ini juga mengangkut baterai 7.000 senjata artileri penyemaian awan, dan 50 pesawat khusus untuk mengatasi cuaca buruk. Sebelumnya China juga sudah memiliki menara penjernih udara di Beijing. Menara ini dibangun oleh seniman asal Belanda Daan Roosegaarde.

Menara setinggi tujuh meter ini dapat menghasilkan udara bersih sekitar delapan meter kubik per detik. Menara itu sepenuhnya didukung oleh listrik, yang sebagian besar dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara di China. Cao, mengatakan bahwa menara buatan mereka yang di Xian hanya membutuhkan sedikit daya untuk beroperasi dan lebih efektif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.