Sukses

Jenis Makanan yang Perlu Dikonsumsi Setelah Keracunan, Pulihkan Tubuh dengan Cepat

Penting untuk mengetahui makanan apa yang harus dikonsumsi usai keracunan

Liputan6.com, Jakarta Keracunan makanan terjadi ketika seseorang makan makanan yang terkontaminasi atau kurang matang yang tercemar kuman seperti Campylobacter, E. coli, norovirus, Salmonella, atau Vibrio. Ketika seseorang mengonsumsi pemicu keracunan ini, mereka dapat mengalami mual, muntah, diare, kram perut, dan sakit kepala. 

Begitu seseorang mulai merasa lebih baik dan mereka tidak lagi muntah, perlu untuk mengonsumsi makanan yang akan memulihkan energi usai keracunan. Makanan terbaik untuk dimakan setelah keracunan makanan biasanya yang hambar yang tidak mengiritasi lambung. Cairan dan minuman jernih yang membantu merehidrasi seseorang akan membantu dalam proses pemulihan setelah keracunan makanan.

Jika Anda mengalami gejala keracunan, penting untuk mengetahui makanan apa yang harus dikonsumsi usai keracunan. Konsumsi makanan tertentu dapat memulihkan energi yang terkuras akibat keracunan.

Penting juga untuk mengetahui makanan apa saja yang tak boleh dikonsumsi usai keracunan. Berikut jenis makanan yang perlu dikonsumsi usai keracunan, dilansir Liputan6.com dari Medical News Today Senin (13/5/2019):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Makanan dan minuman terbaik untuk dimakan setelah keracunan

Ketika seseorang mulai kembali mengonsumsi makanan setelah keracunan, diperlukan jenis makanan yang mudah dicerna. Salah jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi usai keracunan adalah makanan yang disebut dengan diet BRAT.

Diet BRAT kadang-kadang digunakan untuk pengobatan diare, flu perut, dan jenis penyakit perut lainnya. Karena makanan yang termasuk dalam diet BRAT rendah protein, lemak, dan serat sehingga dianggap mudah dicerna.

Istilah "BRAT" adalah singkatan dari bahan makanan yang meliputi:

Banana (pisang)

Rice (nasi)

Applesauce (saus apel)

Toast (roti panggang)

Keempat jenis makanan ini hambar dan relatif mudah dicerna, beberapa orang percaya makanan ini dapat mengurangi gejala sakit perut, seperti mual, diare, dan muntah dan mendorong pemulihan yang lebih cepat. Banyak dokter menyarankan diet ini karena sangat ideal untuk membantu seseorang pulih.

Pisang dalam diet BRAT juga tinggi kalium, yang dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang.

 

3 dari 5 halaman

Makanan lain yang dapat dikonsumsi

Makanan lain yang dapat dikonsumsi usai keracunan termasuk:

- Makanan fermentasi, seperti yogurt dan asinan kubis

- Kaldu bening, terutama kaldu tulang

- Oatmeal rendah gula

- Kentang biasa

- Biskuit asin

- Ayam panggang tanpa kulit

- Kalkun

Makanan-makanan ini baik untuk dimakan karena hambar, mengandung zat tepung, dan kandungan nutrisinya. Semakin lama keracunan berlangsung, semakin banyak protein yang dibutuhkan seseorang untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah kerusakan otot tanpa adanya cukup makanan dan kalori. Setelah mengonsumsi makanan ini, mereka harus dapat kembali ke makanan rutinnya dalam waktu 24 hingga 48 jam untuk bisa mentolerir asupan makanan.

4 dari 5 halaman

Konsumsi air dan probiotik

Konsumsi Air

Ketika seseorang mengalami keracunan makanan, mereka kehilangan elektrolit karena diare dan muntah. Mineral ini membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Akibatnya, orang yang keracunan mungkin perlu minum larutan rehidrasi oral. Contoh-contoh ini termasuk:

- Ceralyte

- Oralyte

- Pedialyte

Cairan ini dirancang untuk merehidrasi seseorang setelah mereka tidak mampu menjaga makanan atau minuman. Pilihan lain termasuk teh bebas kafein. Contohnya termasuk teh jahe atau lemon. Teh peppermint juga bisa membantu meredakan sakit perut. Penting untuk menghindari minuman berkafein, karena dapat mengiritasi lambung dan beberapa mungkin lebih kering daripada rehidrasi.

Probiotik

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dapat mencegah dan pulih dari penyakit yang ditularkan melalui makanan dan suplemen yang mengandung probiotik atau bakteri sehat.

5 dari 5 halaman

Makanan yang harus dihindari

Keracunan makanan sering mengiritasi perut dan usus. Akibatnya, setelah keracunan makanan, orang harus menghindari merangsang lambung dan tidak mungkin menyebabkan gangguan perut. Contoh makanan yang harus dihindari adalah:

Makanan susu

Makanan susu seperti keju, es krim, dan yogurt dapat mengganggu perut setelah keracunan makanan. Jadi, perlu untuk menghindarinya demi minuman yang melembabkan dan makanan yang kurang mengiritasi.

Makanan tinggi lemak

Makanan yang digoreng seperti ayam goreng, kentang goreng, dan makanan berlemak lainnya semuanya dapat menyebabkan pengosongan lambung dengan cepat dan gejala yang berhubungan dengan diare yang memburuk.

Makanan pedas

Makanan pedas yang disiapkan orang dengan cabai dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan perut buncit.

Makanan yang menyebabkan kembung

Seseorang mungkin juga ingin menghindari makanan yang kaya akan karbohidrat yang dapat difermentasi. Ahli gizi menyebutnya FODMAPs, dan makanan ini dapat menyebabkan kembung bagi mereka yang mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS).

Sementara beberapa peneliti telah mempelajari pengurangan FODMAP untuk membantu keracunan makanan, melakukan hal itu dapat mengurangi gas, kembung, atau kram. Contoh makanan yang kaya akan FODMAP meliputi apel, kacang polong, kubis, dan bawang.

Minuman tertentu

Minuman yang mengandung gula dalam jumlah tinggi bisa merangsang usus dan bisa memperburuk gejala keracunan. Minuman lain yang harus dihindari saat keracunan meliputi kopi, soda gelap, susu, dan teh berkafein.Minuman ini dapat memengaruhi status hidrasi seseorang dan lebih banyak dehidrasi daripada menghidrasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.