Sukses

Tak Mampu Beli Tiket, Pria Indonesia Ini Sembunyi di Roda Pesawat di Bandara Malaysia

Jangan pernah mencoba melakukan hal yang sama, sangat berbahaya

Liputan6.com, Jakarta Pihak Kepolisian Malaysia menangkap seorang lelaki beridentitas warga negara Indonesia karena masuk tanpa izin ke dalam kompleks Bandara Internasional Penang, Malaysia. WNI yang berjenis kelamin laki-laki ini kedapatan bersembunyi di bagian dalam roda salah satu pesawat agar bisa terbang pulang tanpa tiket.

Seperti dilaporkan kantor berita Bernama dilansir dari channelnewsasia.com Selasa (14/5/2019) dijelaskan bahwa pria itu ditemukan oleh seorang teknisi yang sedang melakukan pengecekan dan pemeliharaan di pesawat kargo pukul 10 pagi pada hari Senin (13/5/2019).

"Dia melihat pria itu meluncur keluar dari bagian landing gear dan segera memberi tahu tim keamanan, yang kemudian menyerahkannya ke polisi," kata seorang sumber kepada kantor berita Bernama dilansir dari channelnewsasia.com.

Lelaki yang tidak disebutkan identitasnya ini melakukan tindakan nekat dengan masuk di Bandara Internasional Penang, Malaysia dan berencana bersembunyi di bagian roda pendaratan sebuah pesawat terbang untuk terbang pulang ke Indonesia tanpa diketahui.

Wakil kepala polisi distrik barat daya Jefri Md Zain telah mengonfirmasi insiden dan penangkapan itu, dan mengatakan bahwa penyelidikan masih akan terus dilakukan. Jefri menyebut penyelidikan terhadap insiden ini dilakukan berdasarkan pasal 7 Undang-undang Area dan Tempat Dilindungi Tahun 1959.

Lelaki berusia 39 tahun itu merupakan seoarang pekerja pabrik pengolahan unggas dan karena dia tidak mampu membeli tiket penerbangannya kembali ke Medan, dia memutuskan untuk mencoba melakukan tindakan nekat tersebut agar bisa kembali ke Indonesia secara sembunyi-sembunyi menerobos masuk ke roda pesawat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sederet Kisah Orang Nekat Menumpang di Roda Pesawat

Pada tahun 2015 lalu seorang lelaki bernama Mario Steven Ambarita, 21 tahun nekat menaiki roda belakang Pesawat Garuda Indonesia demi bertemu Presiden Joko Widodo. Aksi pria ini tergolong nekat. Warga Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau ini memilih menjadi penumpang gelap dengan memanjat pagar dan masuk ke roda pesawat.

Keberadaannya baru diketahui kru maskapai penerbangan Garuda Indonesia setelah pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Mario sempat berjalan sempoyongan sebelum akhirnya terjatuh dan dievakuasi menuju klinik bandara.

Di belahan dunia lain ada juga orang-orang yang berbuat seperti Mario. Mereka ada yang selamat, tapi ada juga yang tidak. Menurut badan Penerbangan Federal, sejak 1947 di seluruh dunia ada 105 orang pernah menyusup di ruang roda pesawat dalam 94 penerbangan. Sebanyak 80 orang dari mereka tewas dan sisanya selamat.

3 dari 3 halaman

Telah banyak memakan korban jiwa

Pada 1970, seorang bocah berusia 14 tahun, Keith Sapsfor terjatuh dari sebuah roda Pesawat Japan Air Lines DC-8 setelah lepas landas dari Sidney, Australia. Seorang fotograper bernama John Dilpin secara tidak sengaja mengambil gambar bocah itu ketika terjatuh dari roda pesawat.

Di London, Inggris, pada September 2012 potongan tubuh pria bernama Jose Matada berjatuhan di kawasan perumahan di Portman Avenue, London. Diduga pria ini merupakan penumpang gelap yang menyusup di roda pesawat.

Di Hawaii, seorang remaja berusia 15 tahun tiba-tiba terlihat muncul dari sebuah roda pesawat yang sudah mendarat pada April 2014. Ia nekat menyusup di roda pesawat karena ingin bertemu ibunya yang tinggal di Afrika.

Di Indonesia, 2 remaja, Manto Manurung dan Siswandi Simatupang ditemukan menggigil di ruang roda Pesawat Garuda Airbus A300, mereka menumpang dalam perjalanan dari Medan ke Jakarta. Manto ditemukan dalam kondisi lemah dan cedera. Sementara Siswandi lebih bugar. Saat ditemukan keduanya sama sekali tak membawa kartu identitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.