Sukses

WhatsApp Rentan Diretas, Amankan Smartphone Dengan Cara Ini

Pengguna WhatsApp sedang dihebohkan dengan serangan peretas.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu belakangan, pengguna WhatsApp sedang dihebohkan dengan serangan peretas pada aplikasi tersebut. Perusahaan sendiri melakukan pengumuman tentang sistem keamanan WhatsApp yang berhasil ditembus peretas ini.

Dikabarkan, peretas menginstalasi spyware di beberapa pengguna yang memungkinkan mereka mengambil alih smartphone maupun mencuri data. Oleh karena itu, WhatsApp dengan segera mengumumkan kepada penggunanya untuk memperbarui versi aplikasi yang digunakan.

Spyware yang terpasang dapat secara otomatis mengaktifkan kamera dan mic smartphone, hingga melakukan scanning email dan mengambil data pribadi pengguna. Spyware yang disebut Pegasus ini dikabarkan berasal dari perusahaan intelijen siber Israel, yang bernama NSO.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang peretasan WhatsApp dari berbagai sumber, Jumat (17/5/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Smartphone yang Rentan Diretas

Smartphone jenis apapun yang menjalankan aplikasi WhatsApp maupun WhatsApp Business dapat terpengaruh oleh spyware ini. Terlepas dari smartphone yang digunakan, baik iPhone, Android, Windows Phone atau Tizen.

Dilansir dari The Verge, versi WhatsApp yang rentan dibobol peretas di antaranya adalah:

1. WhatsApp for Android versi 2.19.134 dan sebelumnya

2. WhatsApp Business for Android versi 2.19.44 dan sebelumnya

3. WhatsApp for iOS versi 2.19.51 dan sebelumnya

4. WhatsApp Business iOS versi 2.19.51 dan sebelumnya

5. WhatsApp for Windows Phone versi 2.18.348 dan sebelumnya

6. WhatsApp for Tizen versi 2.18.15 dan sebelumnya

3 dari 4 halaman

Target Peretas

Target dari peretasan ini kebanyakan adalah orang yang bekerja di industri sensitif seperti pengacara yang menggunakan WhatsApp. Oleh karena itu, orang orang yang berprofesi di industri sensitif harus waspada dalam penggunaan WhatsApp walaupun hanya untuk melakukan panggilan pribadi.

Celah keamanan ini ditemukan awal bulan Mei lalu, ketika seorang pengacara di Inggris terserang. Disebutkan juga bahwa penyerang ini berasal dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan pemerintah.

NSO menyatakan bahwa Pegasus telah dijual ke pemerintah dan penegak hukum untuk memerangi terorisme dan kejahatan kriminal lainnya. Namun perusahaan lain tetap bisa menggunakannya.

Padahal Pegasus sudah merambah ke 45 negara dan membantu dalam menyelesaikan berbagai macam masalah. Seperti penganiayaan terhadap pembangkang, jurnalis dan warga sipil yang tak berdosa.

4 dari 4 halaman

Agar Smartphone Tetap Aman

Seperti yang telah diumumkan oleh pihak WhatsApp, pengguna diharapkan untuk segera memperbarui aplikasinya agar aman dari peretas. Selain itu, disarankan untuk selalu memeriksa pembaruan secara manual melalui toko aplikasi resmi, seperti Apple App Store, Google Play Store, Microsoft Store, ataupun Galaxy App Store.

Hindari menginstall aplikasi dari tautan yang bukan resmi agar tetap aman dari peretas. Versi Android dan iOS yang digunakan pun harus selalu diperbarui setiap adanya pembaruan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini