Sukses

Sosok Peter Gould, Pria Mualaf di Balik Boneka Barbie Muslimah

Sosok di balik Salam Sisters yang ajarkan toleransi dan kepercayaan diri.

Liputan6.com, Jakarta Bagi anak perempuan, bermain boneka adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan sepulang sekolah atau setiap akhir pekan. Boneka yang dimainkan pun beragam. Ada boneka berbentuk manusia, ada pula yang berbentuk binatang. 

Namun, terdapat satu jenis boneka yang khas di kalangan anak perempuan. Yakni boneka barbie yang terkenal dengan wajahnya yang cantik serta bajunya yang lucu. Rasanya, hampir semua anak perempuan pernah bermain barbie di masa kecilnya.

Nah, usut punya usut, boneka barbie hingga kini telah melalui begitu banyak perubahan. Demi mengikuti perkembangan zaman, boneka barbie dibuat lebih beragam mulai dari warna kulit, jenis rambut, bahkan hingga jenis pakaian yang dikenakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta Sosok Peter Gould

Jenis pakaian yang dimaksud kini meliputi hijab yang dilengkapi dengan busana khas perempuan muslim. Penemuan ini sontak menjadi gebrakan baru. Tak hanya sebagai inovasi, barbie muslimah juga mendorong anak-anak lebih peka terhadap kepercayaan yang dianut.

Inilah yang mendasari Peter Gould dalam memproduksi boneka barbie bertajuk ‘Salam Sisters’. Dilansir Liputan6.com dari laman resmi, Jumat (7/6/2019), Salam Sisters terdiri atas lima perempuan yang mana tiga di antaranya memakai hijab. Mereka adalah Maryam, Layla, Karima, Nura, dan Yasmina.

Tak disangka, sosok di balik Salam Sisters adalah pria mualaf yang tergugah hatinya untuk mengajarkan anak-anak di dunia tentang pentingnya toleransi antar sesama manusia. Peter Gould sendiri adalah mualaf asal Australia yang  mendirikan Zileej, perusahaan yang memproduksi boneka barbie tersebut.

3 dari 3 halaman

Tiap boneka punya karakter masing-masing

“Sebagai orangtua muslim dan mewakilkan orangtua lainnya, saya berharap tercipta mainan yang lebih mewakilkan diri anak-anak. Namun juga sekaligus terasa menyenangkan dan keren saat dimainkan.”  Ungkap Peter Gould.

Dalam sebuah wawancara dengan BuzzFeed, pria berusia 37 tahun itu juga menyebutkan bahwa kelima boneka buatannya tersebut punya hobi dan ketertarikan masing-masing. Dari mulai ilmu pengetahuan, fashion, hingga olahraga bak remaja pada umumnya.

Berkat kreativitasnya itu, Peter Gould dianugerahi banyak penghargaan. Salah satunya yaitu penghargaan ‘Islamic Economy Award pada Global Islamic Economy Summit’ yang diselenggarakan di Dubai pada tahun 2015 silam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini