Sukses

Terlalu Sempit, Gang di Negara Ini Punya Lampu Lalu Lintas Buat Pejalan Kaki

Saking sempitnya karena lebarnya cuma 50 cm, jalan itu sampai dibuatkan lampu merah khusus pejalan kaki.

Liputan6.com, Jakarta Kota Praha, Ceko dinobatkan menjadi salah satu kota yang paling indah di dunia. Praha adalah salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan yang sedang melancong ke Eropa. Bahkan, kota ini disebut-sebut sebagai yang tercantik di Eropa. Namun, tak cuma sekadar cantik, Praha juga punya gang-gang yang tergolong unik.

Ada sebuah jalan atau gang di antara sebuah restoran di Praha, Ceko yang terkenal begitu sempit. Saking sempitnya karena lebarnya cuma 50 cm, jalan itu sampai dibuatkan lampu merah khusus pejalan kaki. Seperti yang Liputan6.com lansir dari The Vintage News, Selasa (28/5/2019), gang itu bernama Vinarna Certovka. Namun warga Praha lebih akrab dengan nama Mala Strana atau Little Quarter.

Gang sempit sepanjang 10 meter ini berada di Malá Strana, yaitu suatu kawasan tertua yang bersejarah di kota Praha, ibukota negara Ceko. Letaknya terselip di antara deretan bangunan yang ada di dekat Charles Bridge. Meskipun disebut jalan, tempat bernilai sejarah ini sebenarnya lebih tepat jika disebut gang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menjadi Daya Tarik Wisata

Lampu lalu lintas itu sekarang justru menjadi daya tarik wisata. Orang datang ke sana, menekan tombol untuk mendapat giliran, masuk ke gang hingga di ujung lainnya, mengambil sejumlah foto, lalu kembali ke ujung asalnya. Mereka yang tidak mematuhi rambu yang ada bisa dipastikan akan 'tabrakan' dengan orang lain yang datang dari arah sebaliknya.

Kawasan Mala Strana merupakan suatu distrik di Praha, ibukota Republik Ceko, yang sekaligus merupakan salah satu kawasan paling bersejarah. Mala Strana dibangun oleh Raja Ottokar II dari Bohemia pada 1257. Sebagai kota yang dibangun oleh raja, kota itu memiliki beberapa hak istimewa.

Kawasan itu dibangun dengan menggabungkan beberapa pemukiman di bawah Benteng Praha menjadi satu kesatuan administratif. Para warga aslinya diusir, lalu pengrajin dan pedagang Jerman diundang oleh sang raja untuk menetap di sana. Pada abad pertengahan, kawasan itu menjadi pusat dominan untuk etnis Jerman warga Praha. Pada Abad ke-6, tempat itu juga dipenuhi warga Ceko keturunan Italia. Kawasan itu memiliki sejumlah gedung-gedung indah dan kawasan tepi sungainya bisa dibilang lebih borjuis.

3 dari 3 halaman

Terjebak di Gang Saking Sempitnya

Kebanyakan orang yang menggunakan Little Quarter ini adalah wisatawan. Tak jarang mereka harus mengantre untuk melaluinya. Bahkan ada turis yang sempat terjebak di dalam gang ini. Pemilik restoran di tepi kanal teringat kisah tentang seseorang yang terjebak.

"Suatu saat, salah satu turis Jerman yang benar-benar gemuk terjebak (di sana, red.)," tutur pemilik Certovka Restaurant yang letaknya tak jauh dari Little Quarter. "Dia tidak bisa naik atau turun. Polisi mencoba untuk mendorongnya kembali ke jalan, tetapi sia-sia. Pada akhirnya kami harus menyabuninya, agar dia bisa keluar lebih mudah."

Demi kenyamanan para pejalan kaki, akhirnya dua lampu lalu lintas dipasang di kedua ujung. Dengan begini diharapkan para pejalan kaki tidak akan bertabrakan. Tetapi masih banyak juga turis yang nyaris bertabrakan saat lewat Little Quarter. Pasalnya mereka terlalu asyik mengambil foto, sehingga tidak memperhatikan lampu lalu lintas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini