Sukses

Keren, Jepang Andalkan Aplikasi Ini untuk Lawan Pelecehan di Tempat Umum

Jepang selalu menghadirkan teknologi modern yang membantu umat manusia.

Liputan6.com, Jakarta Di zaman serba modern dan maju seperti sekarang ini, orang mungkin menyangka bahwa cara berpikir dan sudut pandang tentang wanita sudah bisa berubah. Orang lebih menghargai wanita dan tak lagi dijadikan objek yang sering dilecehkan.

Nyatanya semua salah, sebuah survey yang dilakukan Women of the World mengungkapkan bahwa ternyata lebih dari separuh wanita di dunia ini masih sering mengalami pelecehan seksual. Baik secara verbal maupun kontak fisik langsung.

Ada banyak sekali cara dan inovasi untuk mencegah pelecehan di tempat umum. Salah satunya inovasi yang telah dikembangkan oleh masyarakat Jepang.

Wanita di Tokyo dan Osaka, Jepang, kini mulai mengandalkan aplikasi anti pelecehan seksual di transportasi bernama Digi Police. Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo (MPD) kini tengah mengembangkan aplikasi Digi Police yang berfungsi melindungi pengguna dari ancaman bahaya, seperti yang Telah Liputan6.com lansir dari The Guardian, Selasa (28/5/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Membantu Mengurangi Pelecehan di Tempat Umum

Aplikasi ponsel pintar ini, membantu penggunanya melawan pelaku pelecehan dengan dua cara, yaitu mengeluarkan suara “Hentikan!” dan memunculkan tulisan “Tolong, ada pengganggu!” di layar ponsel yang bisa ditunjukkan pengguna ke penumpang lain dalam kereta atau bus. Fungsi ini dirancang untuk mereka yang mungkin terlalu takut untuk memanggil bantuan.

Pengguna hanya perlu mengetuk gambar bel yang ditampilkan di layar dan alarm elektronik akan mengeluarkan suara dalam volume penuh. Menurut Associated Press, polisi Tokyo sebetulnya telah mengembangkan aplikasi ini sejak tiga tahun belakangan, tetapi baru menambahkan pembaruan berupa fitur anti pelecehan tersebut beberapa bulan yang lalu.

Semenjak saat itulah Digi Police mulai diunggah oleh puluhan ribuan orang di Tokyo dan Osaka. “Berkat popularitasnya, angka unduhan aplikasi ini meningkat sekitar 10 ribu setiap bulan,” jelas Keiko Toyamine. Tak hanya itu, pengguna juga dapat mencantumkan alamat email keluarga atau wali mereka tentang bahaya fisik dan lokasi mereka saat ini.

3 dari 3 halaman

Solusi Menolong Korban Pelecehan

Toyamine pun menyebutkan bahwa korban pelecehan lebih banyak yang enggan untuk minta tolong. Karena itulah fitur SOS di aplikasi Digi Police ini memungkinkan korbannya memberi tahu penumpang lainnya tanpa bicara sama sekali.

Lewat aplikasi ini polisi juga bisa mendeteksi langsung keberadaan kita dengan menggunakan aplikasi tersebut di ponsel kita. Umumnya ponsel di Jepang memiliki navigasi aktif yang langsung terkait dengan satelit.

Pelecehan seksual memang menjadi salah satu isu di negeri Sakura. Saat ini Jepang juga telah memiliki kereta khusus untuk perempuan sejak tahun 2017.

Di tahun 2017 saja Tokyo Metropolitan Police Department menerima sedikitnya 900 kasus pelecehan di kereta dan subway. Namun Toyamine lagi-lagi menyebutkan bahwa itu hanya ujung gunung es saja karena masih banyak korban yang tidak melaporkan pengalaman buruk mereka.

Pemerintah pun berharap dengan adanya aplikasi ini bisa mengurangi pelacahan di tempat umum di kota besar di Jepang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.