Sukses

5 Bulan Tanpa Matahari, Kota Ini Gunakan Cermin Untuk Sinar Matahari Tiruan

Penduduk Kota Rjukan tak bisa rasakan hangatnya sinar matahari selama 5 bulan.

Liputan6.com, Jakarta Matahari merupakan salah satu energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia yang hidup di bumi. Tak hanya manusia, mahkluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan pun membutuhkan sinar matahari.

Dengan adanya rotasi, secara bergantian wilayah-wilayah di bumi akan mendapatkan sinar matahari yang terbit dari ufuk timur dan tenggelam di sisi barat. Maka dari itu, setiap wilayah di dunia memiliki waktu yang berbeda-beda.

Walaupun setiap wilayah akan mendapatkan sinar matahari secara bergantian setiap harinya, namun ada satu wilayah yang hanya mendapatkan sinar matahari dengan porsi yang sedikit. Wilayah ini adalah sebuah kota di Norwegia yang tak bisa merasakan hangatnya sinar matahari selama 5 bulan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kota Rjukan, Kota Tanpa Matahari

Bagi manusia sinar matahari baik untuk kesehatan vitamin D. Namun masyarakat di kota ini mungkin jarang menikmati vitamin D yang berasal dari matahari. Salah satu kota berada di Norwegia yaitu Kota Rjukan adalah kota yang mendapatkan porsi sinar matahari yang sedikit dari wilayah lain di dunia, dilansir dari Boredpanda oleh Liputan6.com, Jumat (31/5/2019).

Berlokasi 3 jam dari Oslo, Norwegia, Kota Rjukan telah dikenal sebagai kota tergelap di dunia. Ada sekitar 3.386 penduduk yang hidup di kota ini. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, masyarakat Rjukan memanfaatkan tenaga air terjun yang memiliki tinggi sekitar 104 meter di wilayah mereka.

Secara langsung, kota ini tak disinari matahari dari bulan September higga Maret akibat dari letak geografisnya yang dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi di sekitarnya. Matahari akan bersinar cerah sekitar Desember dan Januari karena pada bulan lainnya sinar hanya terlihat samar-samar.

Permasalahan ini pun menjadi perhatian masyarakat Kota Rjukan. Para penduduk akhirnya membuat sebuah inovasi agar sinar matahari dapat menyinari kota ini dengan cara memasang cermin-cermin di beberapa titik lokasi di kota.

3 dari 3 halaman

Pasang Banyak Cermin Untuk Sinar Matahari Buatan

Untuk memberikan sedikit sinar matahari kepada para penduduk di Kota Rjukan ini, pihak kota menyediakan sekitar 5 juta Kroner Norwegia untuk memasang cermin. Cermin bertenaga surya ini ditempatkan 450 meter diatas kota untuk melacak pergerakan matahari saat melintasi sekitar kota.

Dikutip dari sebuah wawancara yang dilansir dari Boredpanda, seorang penduduk setempat mengatakan bahwa orang-orang Rjukan sudah terbiasa hidup tanpa sinar matahari.

Anda akhirnya tidak akan memikirkannya, sungguh. Tapi ini...sangat hangat. Bukan hanya secara fisik tetapi mental. Ini menghangat secara mental,” ujarnya.

Awalnya ide memasang cermin ini telah dicetus pada tahun 1913 oleh Tuan Sam Eyde. Namun sayangnya gagal. Lalu pada tahun 2005 ide ini kembali di usung oleh Martin Anderson seorang seniman yang sekaligus penduduk setempat. Kemudian tahun 2013 cermin secara resmi mulai dipasang. Ide ini telah berjalan 100 tahun yang akhirnya resmi digunakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini