Sukses

Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang, Ini 5 Fakta Menarik Planet Jupiter

Fenomena planet terbesar dalam tata surya.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini terjadi sebuah fenomena alam yang sangat menarik dan jarang terjadi. Bagi kamu pecinta astronomi tentunya hal ini menjadi salah satu orang yang paling ditunggu-tunggu. Pasalnya tepat malam Senin (10/6/2019) Planet Jupiter berada dalam posisi terdekatnya dengan bumi dan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Menurut ilmuwan fenomena ini terjadi setiap tahunnya di mana Jupiter, Bumi dan Matahari berada dalam posisi sejajar. Planet Jupiter tersebut terbit saat matahari mulai terbenam dan akan terus terlihat hingga matahari terbit. Bagi mereka yang beruntung fenomena ini bisa diamati dari seluruh dunia termasuk Indonesia.

Fenomena melihat langsung Planet Jupiter masih bisa kamu saksikan meski tidak dalam posisi terbaik pada beberapa minggu ke depan. Untuk melihatnya, kamu perlu menghadap ke langit pada arah tenggara pukul 23.30 malam hari. Saat memasuki waktu senja, Jupiter akan terlihat di sebelah tenggara langit malam.

Jika masih ingin melihat fenomena ini secara sempurna, kamu masih bisa menikmati momen terbaik Jupiter selanjutnya pada Juli 2020 nanti. Sebelum kamu menanti fenomena tersebut ada baiknya terlebih dahulu mengetahui  fakta menarik tentang Planet Jupiter. Berikut Liputan6.com rangkum 5 fakta menarik Planet Jupiter yang wajib kamu ketahui, Selasa (11/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Bukanlah planet terbesar di alam semesta

Banyak orang yang bilang bahwa Jupiter merupakan planet terbesar yang pernah diketahui oleh ilmuan dunia. Memang, Jupiter kini diklaim menjadi planet terbesar di Tata Surya. Namun secara teknis, Jupiter ternyata bukan menjadi planet terbesar. Jika mengambil skala lebih luas lagi, ada planet yang lebih besar dari Jupiter.

Adapun planet terbesar dalam unit tata surya bernama "OGLE-2016-BLG-1190Lb" yang ditemukan oleh astronom NASA. Kabarnya ukuran planet ini massanya lebih besar 13 kali lipat dari Jupiter.

3 dari 6 halaman

2. Planet Jupiter punya 69 jenis bulan

Planet raksasa terbesar di Tata Surya ini disebut sebagai planet kolektor bulan. Saking banyaknya, Jupiter memiliki 69 jenis bulan yang mengelilinginya. Pada awal 2016, astronom meyakini setidaknya ada 14 bulan yang jarak orbitnya tidak dapat ditemukan. Jarak dari masing-masing bulan Jupiter berkisar antara 1 mil.

Dari 69 jenis bulan yang ditemukan, beberapa di antaranya mengorbit Jupiter dengan jarak yang sulit untuk dilacak.

4 dari 6 halaman

3. Planet Jupiter tidak akan pernah bisa dihuni oleh manusia

Meski dikatakan sebagai planet, namun kenyataannya Jupiter memiliki sifat yang hampir sama dengan bintang. Sebab atmosfer yang ditemukan di planet tersebut terdiri dari hidrogen dan helium. Di planet ini terdapat badai raksasa yang paling terkenal di seantero Jupiter dan telah berkecamuk selama ratusan tahun. Badai ini bahkan berukuran lebih besar dari Bumi.

Jupiter dijuluki sebagai planet raksasa gas karena planet ini hanya berupa gas saja yang terikat secara gravitasi. Jadi bila ada manusia yang nekat terjun ke Jupiter dengan parasut dari pesawat antariksa, maka ia tidak akan menemui permukaan solid seperti layaknya di Bumi.

5 dari 6 halaman

4. Penyelamat Bumi dari hujan meteor

Jupiter sendiri merupakan raksasa gas yang berulangkali menyelamatkan Bumi dari hujan meteor.Intinya, planet diselimuti samudera Hidrogen cair dan atmosfirnya dipenuhi awan Hidrogen dan Helium. Tanpa permukaan berbatu yang menghadang angin, badai di Jupiter bisa berlangsung selama jutaan tahun.

Mempelajari pergerakan gas di permukaan Jupiter bisa membantu manusia memahami sistem cuaca di Bumi.

6 dari 6 halaman

5. Memiliki temperature yang dingin dan fenomena badai yang indah

Dengan rata-rata temperatur minus 145 derajat Celcius, cuaca terhangat di Jupiter bisa membuat Bumi membeku dalam sekejap. Namun berbeda dengan Bumi, suhu di Jupiter berubah sesuai ketinggian, lantaran panas tidak datang dari Matahari, melainkan memancar dari bagian dalam planet.

Sebab itu pula, musim badai di Jupiter bisa berlangsung selama 70 tahun. Citra teranyar yang dijepret oleh wahana nirawak NASA, Juno, menampilkan keunikan Jupiter yang belum pernah dilihat sebelumnya: berjuta badai berpusar secara acak, seakan tanpa struktur yang baku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.