Sukses

Kisah Perjuangan Pria Buat Biayai Pengobatan Putrinya Ini Bikin Haru

Berikut kisah kerasnya hidup seorang pria yang berusaha untuk membiayai pengobatan putrinya.

Liputan6.com, Jakarta Saat membangun sebuah keluarga biasanya yang menjadi tulang punggung dan bertanggung jawab terhadap keluarga adalah seorang ayah.

Selain memberi kasih sayang untuk istri dan anak, seorang ayah lazimnya akan akan melakukan apa saja untuk kebahagian keluarganya.

Seperti yang dilakukan oleh Pria bernama Tu Xiancheng yang kini putrinya sedang sakit dan didiagnosis dengan cedera otak, pendarahan otak, dan cerebral palsy saat menderita kebutaan dan kelumpuhan. 

Berikut kisah kerasnya hidup Tu Xiancheng, yang berusaha untuk membiayai pengobatan putrinya yang Liputan6.com lansir dari shanghaist, Rabu (12/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berjualan balon dan memakai kostum badut

Pada sebuah malam di Ibu kota Henan, Zhengzhou, seorang ayah yang putus asa dalam mencari biaya, telah memakai kostum badut. Badut ini berdiri sambil menjual balon agar mendapatkan uang untuk membayar perawatan medis putrinya yang berusia 2 tahun yang menderita cerebral palsy.

Badut tersebut adalah Tu Xiancheng. Oktober lalu, putrinya jatuh dari tempat tidur. Setelah kecelakaan itu didiagnosis dengan cedera otak, pendarahan otak, dan cerebral palsy saat menderita kebutaan dan kelumpuhan. Anak Tu Xiancheng itu pun perlu menjalani perawatan rehabilitasi jangka panjang, yang biayanya cukup besar.

3 dari 4 halaman

Biaya untuk putrinya jumlahnya tidak sedikit

Selama lima bulan terakhir, Tu dan istrinya telah menghabiskan Rp 400 jutaan untuk perawatan medis putrinya. Selain itu, biaya perawatan buah hatinya itu juga membutuhkan dana Rp 1 juta sampai Rp 2 jutaan per harinya.

Sementara saudara dan teman-teman memberi tahu Tu untuk mengikhlaskan putrinya, dirinya menolak untuk mendengarkan.

"Selama aku masih hidup. Saya tidak akan pernah menyerah pada putri kami,” katanya dilansir dari Shanghaiist.

4 dari 4 halaman

Tidak ada pilihan selain menjadi badut karna Tu Xiancheng juga memiliki penyakit

Karena punggungnya dalam kondisi tidak sehat, Tu tidak dapat mengambil pekerjaan kasar apa pun. Sebaliknya, ia muncul dengan ide berpakaian seperti badut dan menjual balon di jalan untuk mendapatkan uang.

Tragisnya, kisah Tu Xiancheng ini adalah kisah yang banyak ditemui di Tiongkok. Dimana keluarga yang tidak memiliki cukup uang untuk menutupi biaya pengobatan yang tinggi dari orang-orang yang dicintainya terpaksa menjual bunga, melakukan pekerjaan kasar, hingga menjadi pekerja seks. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini