Sukses

Inspiratif, Ilmuan Ini Sulap Kaktus Jadi Kantong Plastik Ramah Lingkungan

Ramah lingkungan dan aman dikonsumsi manusia

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal dengan kaktus? Tanaman berduri ini identik dengan padang pasir. Kaktus adalah tanaman yang dikenal mampu beradaptasi di iklim panas serta daerah gurun dengan curah hujan amat minim. Fitur anatomi dan fisiologi kaktus membuatnya mampu menghemat air dan bertahan dalam kondisi lingkungan yang keras. 

Habitat asli tumbuhan kaktus adalah tempat yang cenderung memiliki panas lebih tinggi dan tempat yang hanya mempunyai sedikit persediaan air sepanjang tahun dan juga tempat tersebut jarang turun hujan.

Beberapa tahun terakhir tanaman kaktus menjadi tren baru dalam dunia tanaman hias. Sekarang ini juga sudah banyak kaktus yang dijual sebagai tanaman hias.

Tak hanya menjadi tanaman hias, ternyata kaktus juga memiliki banyak manfaat tak terduga. Salah satu manfaat tak terduga kaktus adalah menjadi kantong plastik. Bisa membayangkan bagaimana tanaman kaktus bisa berubah menjadi plastik?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengubah Kaktus Menjadi Plastik

Sandra Pascoe Ortiz, profesor di bidang teknik kimia dari Universidad del Valle de Atemajac (UNIVA), Meksiko, memperkenalkan hasil eksperimennya. Sandra Pascoe Ortiz dan sejumlah mahasiswanya belum lama ini membuat inovasi kantong plastik yang terbuat dari tanaman kaktus, seperti yang Liputan6.com lansir dari Plant Based News, Selasa (18/6/2019).

Kantong ini diklaim sangat ramah lingkungan, karena bersifat bio-degradable atau mudah terurai dalam waktu singkat. Kantung kaktus ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan terurai jika ditimbun dalam tanah. Plastik kaktus ini bahkan hanya membutuhkan waktu dalam hitungan hari untuk larut dalam air.

Hasil eksperimen Sandra Pascoe Ortiz ini didasar dari banyaknya orang yang resah dengan bahan plastik yang sulit terurai meski telah berpuluh-puluh tahun lamanya. Hal ini juga menjadi pendorong sejumlah ilmuwan berlomba-lomba mencari solusi dari persoalan ini, termasuk dirinya.

Dibantu oleh sejumlah mahasiswanya, Sandra terus mengembangkan plastik kaktus ini hingga bisa di pasarkan.

3 dari 3 halaman

Ramah Lingkungan dan bisa dimakan

Ide pembuatan plastik berbahan kaktus ini awalnya datang dari beberapa mahasiswa Sandra. Tertarik dengan ide unik ini, ia pun turun tangan dalam proses pengembangan eksperimen ini. Di awal eksperimen, Sandra dan timnya menggunakan tanaman kaktus berjenis opuntia ficus indica, kemudian berganti menjadi opuntia megacantha.

Tanaman kaktus ini kemudian diambil sarinya hingga menghasilkan tekstur kental berwarna hijau, seperti jus. Ekstrak kaktus ini dikombinasikan dengan glycerine, lemak hewan, dan lilin, lalu dibentuk dan dipadatkan hingga menyerupai bahan plastik. Alasan Sandra dan tim menggunakan tanaman kaktus dalam eksperimen ini karena banyak ditemukan di Meksiko.

Di Meksiko tanaman kaktus kerap diolah menjadi kuliner, mulai dari dipanggang, disajikan bersama salad, sampai dibuat jus. Tak ketinggalan pula kantong plastik dari kaktus ini juga aman untuk dimakan, bahkan dapat dikonsumsi oleh manusia maupun hewan. Hasilnya, material plastik unik ini pun tidak menyebabkan gunungan sampah yang merusak lingkungan.

Tak hanya menjadi kantong plastik, kini kaktus mulai dikembangkan menjadikan kaktus sebagai bahan dasar mainan anak-anak. Hal ini karena banyak sekali mainan anak-anak yang berbahan plastik berbahaya. Projek penelitian ini dilakukan oleh mantan mahasiswa Sandra, yaitu Michelle Mendoza.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini