Sukses

Cara Pencegahan TBC Agar Tak Tularkan Bahaya Infeksinya

Ada beberapa cara pencegahan TBC agar tidak menular.

Liputan6.com, Jakarta Cara pencegahan TBC penting diketahui untuk meminimalisir penyebaran infeksi menulari ini. TB atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri micro tuberculosis yang dapat menular melalui percikan dahak. Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi bisa juga organ tubuh lainnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC adalah salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia, menewaskan 1,7 juta orang pada tahun 2016. Meski TBC bukanlah penyakit keturunan, penyakit ini rentang menyerang siapa saja karena mudahnya penularan. Maka dari itu penting untuk memahami cara pencegahan TBC.

Menurut WHO, lebih dari 95 persen dari semua kematian terkait kasus TB terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. TBC biasanya dapat dicegah dan disembuhkan dalam kondisi yang tepat. Cara pencegahan TBC dapat dilakukan dengan imunisasi dan langkah-langkah preventif lainnya.

Dengan mengetahui cara Pencegahan TBC yang tepat, risiko penularan TBC akan berkurang. Cara Pencegahan TBC dapat dilakukan mulai dari keluarga di rumah dan menjaga kebersihan ketika beraktivitas. Cara Pencegahan TBC juga penting bagi para pengidap TBC agar infeksi tidak menular ke orang sekitar. Berikut ulasan cara pencegahan TBC yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal TBC

TBC adalah penyakit menular yang biasanya menyerang paru-paru. Dibandingkan dengan penyakit lain yang disebabkan oleh agen infeksi tunggal, TBC adalah pembunuh terbesar kedua di dunia.

Bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis lah yang menyebabkan TB. Ada berbagai jenis TB, dan beberapa menjadi resisten terhadap pengobatan. Bakteri TB ditularkan melalui cairan yang terinfeksi di udara.

Beberapa orang terinfeksi dengan bakteri TB tetapi tidak mengalami gejala. Kondisi ini dikenal sebagai TB laten. TB dapat tetap tidak aktif selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi penyakit TB aktif.

TB aktif biasanya menyebabkan banyak gejala yang paling umum terkait dengan sistem pernapasan, termasuk batuk darah atau dahak. Jika Anda mengalami batuk yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu dan sakit ketika batuk saat bernapas normal, segera periksakan pada dokter.

Walaupun TBC biasanya menyerang paru-paru, TBC juga dapat memengaruhi organ lain, seperti ginjal, tulang belakang, sumsum tulang, dan otak. Gejalanya bervariasi tergantung pada organ mana yang terinfeksi. Misalnya, TBC ginjal dapat menyebabkan seringnya buang air kecil.

3 dari 4 halaman

Penularan fan faktor resiko TBC

Orang yang menggunakan tembakau, penyalahgunaan obat terlarang atau alkohol dalam jangka panjang lebih mungkin untuk mendapatkan TB aktif. Selain itu, orang yang didiagnosis dengan HIV dan masalah sistem kekebalan tubuh lainnya juga rentan mendapatkan infeksi ini.

TBC adalah pembunuh utama orang yang HIV-positif, menurut WHO. Faktor risiko lain untuk mendapatkan penyakit TB aktif meliputi:

- diabetes

- penyakit ginjal stadium akhir

- kurang gizi

- kanker tertentu

Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh juga dapat membuat orang berisiko terkena penyakit TB aktif, khususnya obat-obatan yang membantu mencegah penolakan transplantasi organ.

Obat lain yang meningkatkan risiko terkena TB termasuk yang dipakai untuk mengobati:

- kanker

- radang sendi

- Penyakit Crohn

- psorias

- lupus

Seseorang yang memiliki penyakit TBC aktif di paru-parunya dapat menyebarkannya melalui udara. TBC "Aktif" berarti kuman TBC berkembang biak dan menyebar di tubuh. Itu sebabnya dokter menyarankan pasien yang memiliki penyakit TB aktif untuk tinggal di rumah dan menjauh dari orang lain sebanyak mungkin, sampai infeksi tidak lagi menular.

4 dari 4 halaman

Cara Pencegahan TBC

Menurut WHO, orang dengan TB aktif dapat menginfeksi 10 hingga 15 orang melalui kontak dekat per tahun jika mereka tidak mengambil tindakan pencegahan.

Sebagian besar orang di daerah berisiko tinggi di seluruh dunia harus menerima vaksinasi TB saat masa anak-anak. Vaksin ini disebut Bacillus Calmette-Guerin, atau BCG. Namun, vaksin ini hanya melindungi terhadap beberapa jenis TB. Imunisasi BCG adalah salah satu alternatif pencegahan TB. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan.

Selain imunisasi pada anak, ada langkah preventif yang dapat dilakukan pada orang dewasa yang mengidap TBC agar infeksi tidak menular kepada teman dan keluarga. Berikut cara pencegahannya, dikutip dari publikasi Kementerian Kesehatan RI:

1. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk TB aktif.

2. Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, buka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan ke luar.

3. Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif. Jangan lupa untuk membuang masker secara teratur.

4. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberikan desinfektan.

5. Hindari udara dingin.

6. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur.

7. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.

8. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.

9. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.