Sukses

Bungkus Makanan Cepat Saji Ini Diduga Mengapung Selama 40 Tahun di Laut

Bungkus makanan cepat saji ditemukan di perairan Australia diduga telah mengapung selama 40 tahun di laut.

Liputan6.com, Jakarta Sampah plastik batu-baru ini menjadi permasalahan yang cukup menyita perhatian publik. Banyak para aktivis dan pakar pengamat lingkungan yang menyoroti semakin parahnya sampah plastik terutama di lautan. 

Beragam upaya kemudian digencarkan yang diharapkan dapat mengurangi sampah plastik di bumi. Namun nyatanya agak terlalu sulit mengurangi sampah plastik yang dibuang di laut mengingat sudah ada jutaan ton sampah yang mengapung di lautan lepas. 

Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan sampah plastik berupa bungkus mie instan yang viral karena mengapung di laut selama 19 tahun dalam keadaan utuh. Kini terjadi lagi penemuan bungkus makanan cepat saji yang diduga telah mengapung selama 40 tahun di perairan Australia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penemuan Bungkus Plastik Makanan yang Diduga 40 Tahun

Penemuan bungkus makanan cepat saji ini berawal dari pembersihan di Sunshine Coast, Australia. Dilansir dari Mothership oleh Liputan6.com, Kamis (20/6/2019) bungkus plastik makanan cepat saji itu diduga berasal dari tahun 1970-an atau 80-an oleh Elliot Peters seorang penyelam scuba yang juga menjalankan kelompok komunitas yang disebut the Sunshine Coast Clean Up Divers (SCCUD). 

Peters menemukan bungkus makanan tersebut pada 17 Mei 2019 lalu dan membagikannya di media sosial Facebook. Komunitasnya memang secara rutin melakukan pembersiahan pantai dan banyak menemukan sampah-sampah plastik di bibir pantai. Namun penemuannya kali ini cukup mengejutkan. 

Ia menemukan bungkus khas dengan logo salah satu merek terkenal dengan keadaan hampir utuh di Sunshine Coast, Australia. Dilihat dari logo khas tersebut, desain yang digunakan adalah desain lama sekitar 30 hingga 40 tahun yang lalu. 

"hampir sepenuhnya utuh ketika ditemukan di bawah air, setengah penuh lanau dan kusut di bebatuan," ungkapnya. 

3 dari 3 halaman

Sampah Plastik Sulit Terurai

Plastik memang dikenal sebagai salah satu penyebab limbah yang berbahaya baik di darat maupun di laut. Plastik memiliki struktur bahan atau material yang sulit sekali diurai sehingga membutuhkan waktu yang lama agar bisa hancur. Apalagi jika hanya dibuang di lautan. 

Sampai sekarang pun para peneliti masih belum mengetahui secara pasti berapa lama umur plastik dapat hancur dan terurai. Perkiraannya berkisar antara 10 hingga 1.000 tahun. Dari lokasi penemuan bungkus makanan oleh Peters tersebut, lokasi Sunshine Coast adalah lokasi yang memiliki pemandangan indah dengan air laut berwarna biru.

Walaupun begitu, nyatanya lokasi tersebut menyimpan banyak sampah yang berada didasarnya. Plastik-plastik banyak terjepit di bebatuan dan sulit untuk dibersihkan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini