Sukses

5 Unggahan Ini Perlu Dihindari Saat Sedang Melamar Pekerjaan

Jangan unggah konten ini di akun media sosialmu.

Liputan6.com, Jakarta Media sosial sangat ini erat digunakan oleh orang-orang untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Tak terkecuali bagi job seeker atau yang sedang mencari pekerjaan.

Antusiasme dan semangat seperti ini memang patut dikagumi. Melalui media sosial segala halnya dapat diketahui tanpa harus bertemu. Ya, karena kebanyakan pelamar kerja kerap menumpahkan segala semangat bahkan keluh kesahnya selama mencari pekerjaan di akun media sosialnya.

Sekali posting, orang lain bisa melihat kehidupanmu, salah satunya calon perusahaan yang sedang kamu incar. Media sosial merupakan salah satu indikator yang jelas dalam menggambarkan kepribadian seseorang. Hal ini dikarenakan media sosial telah menjadi wadah untuk menghubungkan kehidupan sosialmu dengan kehidupan pribadi.

Jadi enggak heran, kalau Human Resource Development (HRD) seringkali memperhatikan tingkah laku job seeker di media sosial. Hal ini dilakukan sebagai bagian bentuk pertimbangan. Oleh karena itu, ketika kamu sedang berproses dalam mencari pekerjaan, alangkah baiknya untuk lebih mempertimbangkan postingan di akun media sosialmu.

Berikut ini Liputan6.com, Selasa (25/6/2019) telah merangkum dari berbagai sumber, 5 postingan yang perlu dihindari saat sedang melamar pekerjaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Konten yang Berisi tentang Kehidupan Pribadi

Ketika sedang melamar pekerjaan, ada baiknya kamu mulai memfilter atau menyaring konten yang ingin kamu posting di akun media sosial. Sebisa mungkin untuk mengurangi atau bahkan tidak mengunggah tentang kehidupan pribadi ke media sosial.

Misalnya saja mengunggah kebiasan kamu minum alkohol dan merokok. Tidak semua perusahaan atau HRD memiliki pemikiran yang terbuka dan membedakan antara kehidupan kantor dan di luar kantor. Sebaiknya menghindari mengunggah konten seperti ini agar tidak merusak image dari calon perusahaan tempat kamu melamar.

3 dari 6 halaman

Mengunggah Komentar Negatif

Selain tidak mengunggah sesuatu hal yang terlalu pribadi, kamu juga perlu menghindari untuk tidak memberikan komentar negatif di media sosial. Perlu diketahui bahwa, rekam jejak online sangat mudah untuk dilacak. Jadi, bila kamu pernah meninggalkan komentar bernada diskriminasi atau negatif, walaupun itu hanya bercanda, bisa saja hal ini menjadi pertimbangan untuk diterima bekerja di perusahaan yang kamu inginkan.

4 dari 6 halaman

Foto dan Nama Akun Tidak Profesional

Zaman sekarang ini media sosial bukan lagi dijadikan hanya sebatas untuk main-main saja. Media sosial sudah berkembang sebagai portofolio online yang akan menunjukkan kepribadian, ketertarikan, dan lain sebagainya.

Maka, bila kamu memiliki banyak akun media sosial, ada baiknya untuk tidak memasang foto selfie atau foto yang tidak profesional sebagai foto profil. Hal ini akan mengurangi nilai jual sebagai pencari kerja.

Selain foto profil akun, nama akun juga perlu diperhatikan. Menggunakan nama yang tidak sesuai dengan aslinya atau terkesan alay akan memberikan citra diri yang tidak dewasa. Jadi, sebisa mungkin tampilkan nama asli pada akun media sosialmu.

5 dari 6 halaman

Memposting Konten Politik dan Keluhan Hidup

Bila kamu memiliki pandangan politik yang dirasa baik, jangan terlalu mengumbar pandangan politik di media sosial. Selain tidak perlu, juga sangat berisiko. Hal ini untuk menghindari kemungkinan kalau saja ada perekrut kerja yang bersifat diskriminatif.

Selain itu, jangan juga mengunggah konten yang berbau unsur SARA. Hal ini akan memberikan kesan buruk, karena HRD akan menganggapmu berafiliasi dengan kelompok atau paham tertentu yang intoleren.

Mirip dengan tidak mengunggah segala hal tentang kehidupan pribadi. Mengunggah konten dengan status atau caption yang berisikan keluhan-keluhan kehidupan juga akan mengurangi penilaian pada calon perusahaan yang sedang kamu incar.

6 dari 6 halaman

Tidak Jujur Soal Kemampuan

Menambahkan kemampuan maupun daftar pekerjaan yang sudah pernah dijalani terkesan seperti memiliki pengalaman dan berpotensi. Namun, apabila kamu tidak benar-benar pernah mengalaminya atau berpengalaman, ada baiknya untuk tidak mengunggahnya baik di media sosial atau di halaman surat lamaran kerja.

Tidak perlu berbohong mengenai kemampuan maupun pengalaman bekerja karena perusahaan bisa mengecek langsung ke perusahaan fiktif yang kamu cantumkan di dalam CV.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini