Sukses

Manfaat Makanan Pedas Bagi Kesehatan, Tak Cuma Nikmat di Lidah

Makanan pedas ternyata bermanfaat bagi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Manfaat makanan pedas telah diteliti sejak lama khasiatnya bagi kesehatan. Makanan pedas menjadi makanan favorit banyak orang terutama di Indonesia. Rasanya yang menggoyang lidah membuat makanan satu ini tak pernah kehabisan penggemar. Dari makanan berat hingga ringan, inovasi makanan pedas tak pernah ada habisnya.

Terlepas dari cita rasa mereka yang populer, beberapa orang menjaga jarak dari makanan pedas karena sensasi panas yang tak tertahankan. Namun, dibalik rasanya yang panas dan pedas, manfaat makanan pedas ternyata memiliki peran tersendiri bagi kesehatan.

Manfaat makanan pedas ternyata tak hanya sekadar penyedap dan penggugah rasa. Rempah seperti kayu manis, kunyit, lada, bawang putih, jahe, dan jintan, serta cabai, memiliki banyak manfaat kesehatan. Manfaat makanan pedas ternyata bisa meningkatkan performa sistem imun tubuh, merangsang kerja ginjal, paru-paru, dan jantung. Meski manfaat makanan pedas baik untuk kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar.

Manfaat makanan pedas secara umum didapat dari kandungan capsaicin yang ada. Kandungan ini bertugas untuk memberikan sensasi pedas dan panas di lidah, yang pada sebagian orang turut meningkatkan kenikmatan saat makan. Berikut manfaat makanan pedas yang berhasil Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(5/7/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Membakar kalori

Menurut sebuah studi di New York Times, mengonsumsi sepiring makanan pedas meningkatkan tingkat pembakaran kalori hingga 8%. Studi lain telah menemukan bahwa orang-orang yang makan makanan pembuka pedas mengkonsumsi lebih sedikit kalori ketika hidangan utama mereka tiba.

Menambahkan rempah pedas ke olahan makanan bisa mempercepat penurunan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda makan paprika pedas, itu meningkatkan panas tubuh yang meningkatkan metabolisme hingga lima persen, dan meningkatkan pembakaran lemak hingga 16 persen.

Obesitas adalah kondisi kesehatan serius yang meningkatkan risiko banyak penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes. Beberapa bukti menunjukkan bahwa capsaicin dapat meningkatkan penurunan berat badan dengan mengurangi nafsu makan dan meningkatkan pembakaran lemak. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa 10 gram cabai merah dapat secara signifikan meningkatkan pembakaran lemak pada pria dan wanita.

3 dari 6 halaman

Panjangkan umur

Sebuah studi oleh Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard melihat kebiasaan makan 500.000 orang berusia 30-79 di China selama periode lima tahun, dan menemukan bahwa orang yang makan makanan pedas enam atau tujuh kali tiap minggu dapat menurunkan kemungkinan kematian mereka sebesar 14%.

Makan makanan pedas membantu pencegahan kanker,membangun jantung yang lebih sehat, dan membantu menurunkan berat badan. Semua hal itu bersama-sama pasti dapat membantu orang hidup lebih lama.

4 dari 6 halaman

Turunkan risiko Penyakit jantung

Penelitian menunjukkan bahwa budaya yang mengonsumsi makanan pedas memiliki insiden serangan jantung dan stroke yang jauh lebih rendah. Alasan potensialnya adalah cabai dapat merusak LDL (kolesterol jahat) dan capsaicin dapat melawan peradangan, yang telah ditandai sebagai faktor risiko untuk masalah jantung.

Per sendok makan, cabai mengandung 145 miligram kalium. Selain itu, cabai mengandung sangat sedikit natrium dengan hanya 1,6 miligram per sendok makan. Kombinasi dengan folat ini juga berkontribusi pada pengurangan hipertensi dan melemaskan pembuluh darah, sambil mempertahankan aliran darah yang sehat.

Makanan pedas juga meningkatkan sirkulasi darah yang baik, dan bisa menurunkan tekanan darah. Ketika Anda makan makanan pedas, suhu tubuh meningkat. Efek ini meningkatkan aliran darah dan membuat jantung memompa. Makanan pedas membantu memperkuat dinding pembuluh darah karena mengandung banyak vitamin A dan C.

5 dari 6 halaman

Pereda nyeri

Capsaicin, senyawa tanaman bioaktif utama dalam cabai, memiliki beberapa sifat unik. Ia berikatan dengan reseptor rasa sakit, yang merupakan ujung saraf yang merasakan sakit. Ini menimbulkan sensasi panas tetapi tidak menyebabkan luka bakar yang nyata.

Capsaicin mampu menghambat sinyal tertentu yang dikirim dari sel saraf Anda ke otak Anda, mematikan sensasi rasa sakit yang mungkin Anda rasakan. Jika Anda menderita sakit radang sendi, herpes zoster, atau bahkan beberapa jenis sakit kepala, dokter sering menggunakan krim yang dijual bebas dengan capsaicin sebagai bahan aktif.

Inilah sebabnya mengapa capsaicin sering digunakan sebagai bahan krim dan penghilang rasa sakit. Sensasi panasnya bekerja untuk menghilangkan rasa sakit pada sumbernya.

6 dari 6 halaman

Membantu melawan sel kanker

Capsaicin, komponen aktif dari cabai, telah terbukti memperlambat dan menghancurkan sel kanker. Sebuah studi UCLA menemukan bahwa capsaicin menghambat pertumbuhan sel-sel kanker prostat pada tikus sambil membiarkan sel-sel sehat tidak terluka. Sementara menurut American Association for Cancer Research, capsaicin memiliki kemampuan untuk membunuh beberapa sel kanker dan leukemia.

Capsaicin memperlambat pertumbuhan sel kanker dan dalam beberapa kasus, bahkan menyebabkan sel kanker mati tanpa merusak sel di sekitarnya. Di negara-negara di mana diet capsaicin secara tradisional tinggi seperti India dan Meksiko, orang cenderung memiliki tingkat yang lebih rendah dari beberapa jenis kanker.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.