Sukses

Momen Menegangkan Saat Tim SAR Evakuasi Jasad Thoriq, Medannya Terjal

Begini momen saat evakuasi jasad Thoriq dari lokasi 'Punggung Naga' oleh Tim SAR.

Liputan6.com, Jakarta Pendaki remaja bernama Thoriq Rizki Maulidan dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur, sejak Minggu (23/6/2019). Sejak kabar hilangnya Thoriq dilaporkan, akhirnya tim penyelamat pun dikerahkan untuk mencari Thoriq di Gunung Piramid yang dimulai pada Senin (24/6/2019) yang tergabung dalam berbagai elemen.

Pada Jumat (5/7/2019) setelah 12 hari menghilangnya Thoriq di Gunung Piramid, akhirnya menemukan titik temu. Pendaki yang dikabarkan baru lulus SMP ini ditemukan oleh anggota tim dari Wanadri, Gema Mahapeta Univ. Bondowoso (GMPT), Relawan Brigadir Penolong, dan Tim SAR Gabungan, menurut rilis pers dari media sosial Instagram @humas_wanadri.

Thoriq ditemukan sudah tidak bernyawa dan proses evakuasinya dilakukan pada hari ini, Sabtu (6/7/2019). Sebelumnya Thoriq ditemukan di sebuah lokasi Gunung Piramid yang cukup sulit medannya, yaitu ditemukan di lokasi yang bernama 'Punggung Naga' dan lokasi tersebut cukup sulit dijangkau.

Berikut ulasan mengenai momen menegangkan saat Tim SAR evakuasi jasad pendaki Thoriq yang Liputan6.com lansir dari Merdeka.com, Sabtu (6/7/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dikerahkan 80 personel gabungan untuk evakuasi jasad Thoriq

 

Tim SAR gabungan yang berjumlah 80 orang personel yang terdiri dari tim Basarnas, SAR OPA Jember, TNI dan Polti dikerahkan untuk proses evakuasi jasad Thoriq Rizki Maulidan.

Mengutip dari Merdeka.com, Komandan Tim Operasi Bukit Piramid, Basarnas Pos Jember Rudi Prahara mengatakan, bahwa saat ini sudah ada tim yang dibagi pada tiap-tiap pos dan tempat ditemukannya jenazah.

"Saat ini proses evakuasi masih berlangsung. Tim sudah ada di masing-masing pos. Kira-kira ada sekitar 60 sampai 80 personel gabungan," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (6/7/2019).

3 dari 3 halaman

Sulit dan terjalnya medan yang harus dilalui saat proses evakuasi

View this post on Instagram

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Tidak ada ruginya bantu mendoakan.Sisihkan satu alfatihah untuk ananda thoriq rizky maulidan. Alfatihah (baca surat Alfatihah ya teman teman). Tidak ada ruginya untuk memaafkan kesalahannya. Kembalilah dengan tenang. Seluruh warga Indonesia turut mendoakan. Semoga Allah mengampuni dosa dosamu. Semoga amal baikmu diterima di sisi Nya. Semoga Husnul Khotimah. Terimakasih para relawan. Semoga lelah dari perjuangan mu, Allah hadiahkan surga. Terima kasih yg sudah bantu mendoakan. Semoga Allah mengijabah doa doa yg selanjutnya. Amiin Tulis doa dan harapan kalian di kolom komentar . Kita amiinkan bersama. Karena doa tidak ada batasan tempat. #thoriq #survivor #thoriqrizkyk#thoriq #survivor #thoriqrizky #pendakiindonesia #pendaki #gunungpiramidbondowoso #gunungpiramid #bondowoso #bondowosohits #bondowosopunya

A post shared by indonesia update (@twitter_indonesiaa) on

 

Komandan Tim Operasi Bukit Piramid, Basarnas Pos Jember Rudi Prahara mengatakan, mengingat sulitnya medan yang ditempuh untuk proses evakuasi, maka tim gabungan akan melakukan estafet terhadap jenazah yang ditemukan.

Ia menjelaskan, dari pos dua ke tempat penemuan jenazah, tim harus melewati jalan setapak yang memiliki lebar kurang dari satu meter. Sisi kanan dan kiri jalan, diakuinya adalah jurang yang cukup curam. Menuju titik temu jenazah, tim harus turun jurang yang kondisinya seperti padang ilalang, dengan tanah pasir berbatu.

"Dari pos 2 menuju titik temu jenazah, kondisi medannya sangat berat. Untuk itu, kami juga masih menunggu kabar, bagaimanakah proses evakuasi saat ini berjalan. Kira-kira masih 2 jam an lagi untuk sampai di pos 2 (jenazah)," tegasnya.

Dikonfirmasi mengenai identitas maupun ciri-ciri jenazah yang ditemukan, Rudi mengaku belum mendapatkan kabar kepastian dari tim evakuasi. Termasuk kepastian soal apakah jenazah yang ditemukan itu adalah pendaki yang hilang bernama Troriq Rizki.

"Saya mohon maaf, saya belum mendapatkan informasi mengenai hal itu," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.