Sukses

Kota Ini Buat Larangan Minum Susu Cokelat untuk Anak Sekolah, Alasannya Tak Terduga

Kota di Amerika Serikat ini telah melarang anak sekolah untuk mengonsumsi susu cokelat.

Liputan6.com, Jakarta Susu dan anak-anak adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Biasa dibilang susu adalah minuman favorit anak-anak. Sejak kecil anak-anak sudah terbiasa mengonsumsi susu.

Pemberian susu pada anak dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama pada kebutuhan kalsium untuk kekuatan tulangnya. Susu juga mengandung banyak protein yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan.

Di masa pertumbuhan, minum susu adalah salah satu cara agar kita bisa tumbuh sehat. Sebab dalam segelas susu biasanya mengandung berbagai macam vitamin, yang baik untuk tumbuh kembang anak. Saat ini, susu diolah dengan berbagai macam rasa. Ada susu rasa vanila, cokelat, pisang, dan juga stroberi.

Dari berbagai varian di atas, nampaknya susu coklat adalah rasa paling disukai anak-anak. Meski disukai anak-anak, ternyata ada sekolah di suatu kota yang melarang muridnya minum susu cokelat.

Diketahui kota San Fransisco, Amerika Serikat telah melarang anak sekolah untuk mengonsumsi susu cokelat, seperti Liputan6.com lansir dari Chicago Tribune, Kamis (11/7/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Larangan Mengonsumsi Susu Cokelat

Peraturan ini telah ditetapkan oleh pemerintah kota San Fransisco sejak tahun 2017. Peraturan ini memuat larangan untuk semua murid dari sekolah yang ada di San Fransisco dilarang minum susu cokelat. Semua anak yang berstatus murid sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas tanpa terkecuali harus mematuhi aturan tersebut.

Alasan dari larangan ini adalah kandungan gula dan kalori di dalam susu cokelat yang dianggap terlalu tinggi bagi kebutuhan anak di usia sekolah. Dengan tidak lagi mengonsumsi susu cokelat, diharapkan anak-anak di San Fransisco mampu menurunkan asupan gula hingga 10 gram dan kalori sebanyak 35 kalori. Hal ini dianggap mampu memberikan pengaruh besar bagi kesehatan anak.

Makanan dan minuman yang manis memang sangat disukai oleh anak-anak. Sayangnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan anak. Sebagai contoh, risiko untuk terkena penyakit obesitas, kerusakan hati, diabetes, atau kerusakan gigi rentan terjadi pada anak-anak yang suka mengonsumsinya.

Selain susu cokelat, para murid ini juga dilarang untuk mengonsumsi makanan yang kaya gula seperti biskuit, permen, atau minuman bersoda yang bisa dengan mudah didapatkan di mesin penjual otomatis di pinggir jalan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini