Sukses

Bisa Picu Kanker, Ini 3 Senyawa Berbahaya pada Makanan yang Dibakar

Usahakan saat membakar makanan jangan sampai terlalu gosong.

Liputan6.com, Jakarta Risiko munculnya kanker memang berbagai macam. Namun salah satu penyebab kanker yang sangat dekat dengan kita adalah tidak mengonsumsi makanan yang sehat. Ya, ada kebiasaan makan tertentu yang bisa menyebabkan kanker. Salah satunya adalah menyukai mengonsumsi makanan yang dibakar pada suhu tinggi.

Mengonsumsi makanan yang dibakar atau dipanggang memang sangat menggiurkan. Namun, pada makanan yang dibakar dapat mengubah zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut. Ya, ada reaksi kimia yang terjadi pada proses makanan yang dibakar.

Banyak bahan makanan yang bisa dibakar seperti ayam, daging, ikan, dan lain sebagainya. Sangat sulit untuk menghindari bagian bahan makanan yang gosong ini dalam proses pemanggangannya. Padahal, daging gosong inilah yang bisa meningkatkan risiko kanker.

Ya, ada beberapa senyawa yang menjadi berbahaya saat makanan dibakar. Berikut ini Liputan6.com, Jum’at (12/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa senyawa berbahaya yang ada pada makanan yang dibakar penyebab kanker. Selain itu, dilengkapi juga dengan cara mengolah makanan yang dibakar agar tetap sehat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kandungan Berbahaya dari Makanan yang Dibakar

PAH

Senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) juga bisa terbentuk dan meningkatkan risiko kanker pada makanan yang dibakar. Senyawa PAH ini terbentuk saat lemak daging, ayam, atau ikan menetes ke bara panas dan menimbulkan asap yang mengendap dalam makanan.

Senyawa PAH merupakan kelompok bahan kimia yang jumlahnya lebih dari 100 jenis kimia yang berbeda. PAH dikaitkan dengan karsinogen yang dapat meningkatkan risiko paru-paru dan kanker kandung kemih.

HCA

Selain itu, pada makanan yang dibakar juga menyebabkan perubahan zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut. Senyawa protein dalam otot yang ada dalam daging, ayam, atau ikan dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.

Senyawa karsinogenik ini bernama Heterocyclic Amines. Bahan kimia ini terbentuk saat asam amino dalam protein dan creatine yang ditemukan pada otot daging bereaksi di atas temperatur 300 derajat Fahrenheit. Penelitian menemukan adanya hubungan dengan masalah pankreas dan kanker kolorektal pada usia dewasa.

AGEs

Makanan berlemak dengan protein bila dibakar atau mendapatkan panas tinggi bisa menghasilkan racun yang disebut dengan Glycation atau AGEs. Racun ini dikaitkan dengan ketidakseimbangan antioksidan dalam tubuh yang dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.

3 dari 3 halaman

Tips Membakar Makanan Agar Lebih Sehat

Kamu bisa tetap mengonsumsi makanan yang dibakar dengan aman tanpa harus takut berisiko munculnya kanker. Berikut ada beberapa tips untuk mengurangi risiko kanker saat kamu mengonsumsi makanan yang dibakar:

1. Marinasi ikan atau daging sebelum kamu membakarnya. Merinasi dapat menurunkan kadar pembentukan HCA sampai sebesar 99%. Terutama, marinasi dengan bahan-bahan yang asam.

2. Menggunakan rempah-rempah untuk membumbui. Ini juga dapat menurunkan pembentukan senyawa HCA. Kamu bisa menggunakan daun mint, bawang Bombay, bawang putih, rosemary, dan kunyit.

3. Jangan mengoleskan saus saat membakar makanannya. Penggunaan saus saat membakar dapat meningkatkan kemungkinan pembentukan HCA. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menggunakan saus saat kamu ingin memakannya saja.

4. Makan makanan yang dibakar bersama dengan sayuran dan buah seperti bayam, apel, semangka, blueberry, dan anggur. Hal ini dapat menghambat aktivitas senyawa HCA dalam tubuh.

5. Jangan bakar makanannya terlalu lama. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memotong daging atau ikan dalam potongan yang lebih kecil agar lebih cepat matang.

6. Bersihkan alat memanggang dari residu karsinogenik yang menempel sebelum maupun setelah kamu menggunakannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini