Sukses

6 Risiko Jangka Panjang Penggunaan Lensa Kontak Bagi Kesehatan

Pikirkan baik-baik penggunaan lensa kontak

Liputan6.com, Jakarta Lensa kontak adalah penemuan medis yang dapat membuat hidup jauh lebih nyaman bagi siapa pun dengan masalah penglihatan. Meski tak ada salahnya menggunakan kacamata, terkadang penggunaannya bisa cukup merepotkan. 

Kacamata bisa sulit digunakan saat ingin meringkuk di tempat tidur menonton TV, kadang juga bisa terasa sedikit menyakitkan di telinga atau hidung.

Disini peran lensa kontak bisa menjadi penolong. Lensa kontak jauh lebih fleksibel dan bahkan dapat membuat Anda lupa bahwa Anda memiliki masalah penglihatan. Tapi sehebat apa pun itu, kontak jelas tidak sempurna, dan ada risiko memakai lensa kontak yang mungkin tidak Anda ketahui.

Setelah mengatasi berbagai kendala untuk menempelkan sepotong kecil benda di bola mata, penting untuk mengetahui risiko yang akan dihadapi dari penggunaan lensa kontak. Menjadi terlalu nyaman dengan kontak lensa bisa berarti Anda berhenti berhati-hati dengan mereka.

Mungkin, risiko ini menjadi sesuatu yang tidak benar-benar terpikirkan. Kecuali jika mereka mulai merobek, membuat mata iritasi atau menjadi sangat kering.

Berikut risiko jangka panjang yang harus diketahui saat memutuskan menggunakan kontak lensa, dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (12/7/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Memiliki risiko lebih besar mengalami infeksi mata

Mengenakan lensa kontak secara otomatis menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar pada infeksi mata. Ini antara lain karena Anda lebih sering meletakkan jari di dekat mata daripada orang yang tidak memakai kontak. Keratitis adalah infeksi paling umum yang disebabkan oleh lensa kontak, dan itu disebabkan oleh debu, bakteri, virus, atau parasit mata.

Jika ada goresan pada lensa, mereka dapat mengikis kornea, membuatnya lebih mudah bagi bakteri untuk masuk. Keratitis tidak boleh dianggap enteng. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, kemerahan, penglihatan kabur, keputihan, dan mata yang teriritasi.

Itu bisa terjadi jika Anda tidur menggunakan lensa, berenang, memaparkannya ke air, tidak menjaga kebersihannya, atau memakai lensa yang sudah lama. Infeksi bahkan bisa menyebabkan kebutaan permanen.

3 dari 7 halaman

Dapat Mengalami Jaringan Parut Kornea

Menggunakan lensa kontak terlalu lama di mata dapat menyebabkan peradangan dan cedera kornea, dan ini dapat menyebabkan jaringan parut. Jaringan parut kornea dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan dan sangat menyakitkan.

Ini bisa berkaitan dengan penggunaan lensa kontak tiap harinya. Jadi jika Anda memakainya, pastikan Anda sangat berhati-hati denganlensa kontak. Bersihkan, periksa apakah ada goresan, dan jangan terlalu sering menggunakannya.

4 dari 7 halaman

Sebabkan sindrom mata kering

Mengenakan kontak sebenarnya dapat menyebabkan Anda kurang berkedip dari yang seharusnya. Ini karena memakainya secara teratur dapat mengurangi sensitivitas kornea. Kurang berkedip mungkin tidak terlihat seperti masalah besar, tetapi berkedip itu penting.

Berkedip menjaga mata dari kekeringan, dan juga bertindak sebagai perlindungan. Itu membuat pemicu iritasi luar jauh dari mata, seperti debu, bakteri, dan serangga.

Mata kering, jika memburuk, dapat menyebabkan sindrom mata kering. Ini sering terjadi pada lensa karena lensa dapat mengurangi jumlah air mata yang dihasilkan mata. Sindrom mata kering dapat menyebabkan iritasi dan nyeri, menyebabkan mata merah, gatal, dan bahkan dapat menyebabkan jaringan parut kornea.

5 dari 7 halaman

Memotong jalur oksigen mata dan kelopak mata mengulai

Ketika memakai lensa kontak terlalu lama, Anda akhirnya menghalangi oksigen ke mata. Semakin lama lensa kontak ada di mata, semakin sedikit oksigen yang didapat mata, karena kontak lensa menghalangi udara masuk. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan borok kornea.

Selain itu lensa kontak juga bisa membuat kelopak mata lemas. Sebenarnya ada istilah teknis untuk kelopak mata mudah terkulai, yaitu ptosis. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara lensa kontak (baik yang lunak maupun keras) dan ptosis. Meskipun orang yang memakai lensa keras memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk mengembangkannya.

6 dari 7 halaman

Memiliki risiko ulkus kornea

Infeksi mata dapat menyebabkan borok kornea, dan karena pemakai lensa kontak memiliki risiko infeksi mata yang lebih tinggi, masuk akal bahwa mereka juga berisiko lebih tinggi terkena borok kornea. Ini adalah luka terbuka yang menyakitkan pada lapisan luar kornea, dan ini paling sering disebabkan oleh menggunakan lensa terlalu lama.

Semua gejala ulkus kornea parah dan harus segera diobati untuk mencegah kebutaan. Gejala ini termasuk mata gatal, berair, rasa terbakar, dan memerah. Ulkus kornea sendiri terlihat seperti daerah abu-abu atau putih atau bercak pada kornea yang biasanya transparan. Beberapa ulkus kornea terlalu kecil untuk dilihat tanpa pembesaran, tetapi Anda akan merasakan gejalanya.

7 dari 7 halaman

Menarik parasit ke mata

Jika Anda mengenakan lensa kontak setiap saat, bahkan saat tidur, Anda bisa berisiko menarik parasit hinggap di mata. Infeksi mata akibat parasit tidak selalu menimbulkan gejala.

Ini bisa membuat mereka sulit dikenali. Ini bisa ditandai oleh adanya sakit mata, peradangan, atau perubahan penglihatan yang tidak biasa. Beberapa infeksi parasit dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Pastikan untuk mencuci tangan sebelum memegang atau menggunakan lensa kontak. Gunakan hanya produk steril yang disetujui untuk membersihkan kontak. Saat menyimpan lensa kontak, ganti wadah lensa secara berkala.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini