Sukses

Kisah Haru Anak-Anak Tempuh 200 Km Demi Datang ke Pernikahan Sang Guru

Mereka juga menampilkan sebuah tarian sebagai hadiah pernikahan.

Liputan6.com, Jakarta Menjadi seorang guru tentu saja bukan hal yang mudah. Banyak tantangan yang diterima seseorang yang berprofesi sebagai seorang guru. Mulai dari guru honorer hingga lokasi sekolah yang sulit dijangkau.

Saat ini cukup banyak sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas memadai. Namun masih banyak pula sekolah yang kekurangan fasilitas pendukung pendidikan dan kekurangan ruang kelas bahkan murid. Akan tetapi bagi seseorang yang mengabdi dan membagi ilmunya sebagai seorang guru, tentu saja memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan pendidikan.

Terkadang sebagai guru yang dianggap menyenangkan, para muridnya akan menyayangi guru tersebut. Dilansir Liputan6.com dari Worldofbuzz, Kamis (25/7/2019) pada pernikahan pria bernama Samuel Isaiah, beberapa anak didiknya datang untuk memberikan selamat dan juga sebuah pertunjukan di pesta pernikahan.

Tentu saja kedatangan anak didik dari Samuel ini cukup membuat kaget. Pasalnya jarak yang harus ditempuh oleh anak didiknya ke lokasi pernikahan sang guru cukup jauh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tempuh 200 kilometer

Samuel pun membagikan kisahnya mengenai anak didiknya yang menghadiri pernikahannya dan memberikan pertunjukan kepada tamu yang hadir di akun Twitter @samuel_isaiah87 pada Senin (22/7/2019).

Para anak didiknya yang merupakan suku Orang Asli Malaysia, harus menempuh jarak kurang lebih 200 kilometer untuk mencapai lokasi pesta pernikahan digelar. Anak-anak suku Orang Asli tersebut telah menganggap Samuel sebagai guru yang cukup berarti. Hal ini dikarenakan Samuel cukup dekat dengan para murid di sekolah tempat ia mengajar.

Sebelumnya, kabar pernikahan Samuel memang hanya didengar oleh kalangan guru saja. Namun rupanya, kabar tersebut menyebar dalam waktu singkat dan semua anak-anak di sekolah tempat ia mengajar menginginkan hadir di pernikahan tersebut. Mendengar hal tersebut, Samuel pun hanya mengundang 50 siswa dari suku Orang Asli.

Hal ini dikarenakan, ia hanya mampu menyewa sebuah bus sebagai alat transportasi. Namun rupanya bukan hanya anak-anak sekolah dasar saja, akan tetapi siswa di sekolah menengah juga ingin menghadiri acara pernikahan tersebut.

3 dari 3 halaman

Tampilkan kesenian khas suku Orang Asli

Para siswa lainnya yang tak berhasil ikut dalam rombongan bus yang disewa pun berhasil memesan tiket bus dengan bantuan dari para guru lainnya. Bukan hanya menghadiri acara pernikahan Samuel yang menggunakan adat India saja, akan tetapi para anak suku Orang Asli juga menampilkan sebuah tarian daerah lengkap dengan kostum.

Tentu saja momen para anak didi dari Samuel menari tersebut tak dapat ia lupakan. Bahkan para tamu undangan pun merasa terhibur dengan pertunjukan tarian anak-anak Orang Asli.

Meski diunggah pada Senin (22/7/2019) kemarin, akan tetapi kejadian tersebut telah terjadi di tahun 2017. Ia hanya ingin membagikan kisahnya untuk memberikan motivasi dan contoh untuk membangun hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.