Sukses

5 Fakta Kecelakaan Maut Karawaci, Empat Orang Meninggal Dunia

Kecelakan maut Karawaci terjadi pada Kamis (1/8/2019).

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan maut yang terjadi di Karawaci pada Kamis (1/8/2019) kemarin menjadi sorotan publik. Kecelakaan tersebut terjadi antara truk bermuatan tanah dengan sebuah mobil di Jalan Imam Bonjol, Karawaci terjadi pada pagi pukul 05.20 WIB.

Insiden kecelakaan maut tersebut menewaskan 4 orang. Di mana tiga di antaranya ialah satu keluarga dan satu orang lainnya adalah seorang driver taksi online. Dalam isnsiden kecelakaan tersebut, seorang bayi berusia 11 bulan pun berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.

Proses evakuasi para korban dan juga mobil pun berlangsung cukup dramatis. Dibutuhkan waktu hingga empat jam untuk mengevakuasi para korban kecelakaan maut Karawaci tersebut.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta mengenai kecelakaan maut Karawaci, Jumat (2/8/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Kronologi Kecelakaan Maut Karawaci

Kecelakaan yang terjadi di daerah Karawaci pada Kamis (2/8/2019) pagi kemarin menjadi sorotan publik. Pasalnya sebuah truk bermuatan tanah mengalami kecelakaan dan menimpa sebuah mobil yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia.

Pada kecelakaan tersebut dikathui juka truk bermuatan tanah datang dari arah Pinangsia atau Karawaci menuju Tangerang. Sedangkan mini bus datang dari arah sebaliknya.

Menurut Kanit Lantas Polres Metro Tangerang, AKP Isa Ansori, kecelakaan tersebut terjadi karena sopir truk yang mengantuk.

"Kemudian pada saat berdekatan dengan kendaraan mini bus, tiba-tiba truk oleng yang diakibatkan dari sopir mengantuk, truk jatuh ke kanan menimpa kendaraan tersebut," ujarnya.

Korban meninggal dunia dari kecelakan truk tersebut diketahui bernama Fatmawati (40), Nanda Saputra (22), dan Wandi (24) serta seorang driver taksi online bernama Edi (40). Sedangkan seorang bayi berinisial A yang baru berumur 11 bulan berhasil selamat.

Pada kecelakaan tersebut, truk yang bermuatan tanah menimpa badan mobil, warga sekitar pun berinisiatif membantu dengan menggali tanah yang terus menimpa mobil.

"Kalau yang niban itu angkot pasti kita angkat bareng-bareng. Ini truk tronton muatan penuh,ya Allah, kita cuma bisa Allahu Akbar, istigfar sambil terus ngeruk tanah sebisanya," tutur Adi, salah seorang warga sekitar.

Tak berselang lama saat warga sekitar berusaha membantu menolong korban kecelakaan tersebut para petugas Pemadam Kebakaran pun datang membantu.

3 dari 6 halaman

2. Evakuasi Butuh Waktu 4 Jam

Evakuasi yang dilakukan terhadap kecelakaan maut Karawaci pun berlangsung cukup dramatis. Bahkan para warga sekitar dan petugas yang membantu membutuhkan waktu hingga 4 jam untuk mengevakuasi para korban.

Tentu saja saat evakuasi dilakukan para warga dan petugas berharap ada korban yang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut. Harapan warga ternyata membuahkan hasil, setelah 30 menit evakuasi terlihat ada tangan seorang ibu dari balik jendela belakang sopir. Sang ibu tersebut berusaha mengeluarkan anaknya yang berusia 11 bulan yang terus menangis.

"Langsung diambil warga. Ibunya itu dari dalam masih terus ngomong 'tolong selametin anak saya' sambil terus-terusan istigfar," tutur Adi.

Tak kuat menahan beban truk dan tanah, rangka mobil akhirnya ringsek dan menimpa 4 korban yang masih berada didalam mobil hingga meninggal dunia.

Sekitar 4 jam melakukan evakuasi atau sekitar pukul 09.30 WIB, seluruh korban berhasil dievakuasi dan jasadnya dibawa ke RSUD Kota Tangerang dengan ambulans milik PMI.

4 dari 6 halaman

3. Sopir Sempat Buron

Kecelakaan yang menimpa keluarga tersebut diketahui akibat dari sopir truk yang mengantuk. Hal ini juga disampaikan oleh Kanit Lantas Polres Metro Tangerang, AKP Isa Ansori.

"Kemudian pada saat berdekatan dengan kendaraan mini bis, tiba-tiba truk oleng yang diakibatkan dari sopir mengantuk, truk jatuh ke kanan menimpa kendaraan tersebut," ujar Isa.

Setelah kecelakaan maut yang terjadi di Karawaci, sang sopir truk pun sempat melarikan diri. Sebelumnya, sopir truk berhasil diamankan oleh warga sekitar. Akan tetapi sang sopir sempat meminta agar dilepaskan karena takut jika dihakimi oleh massa.

Sopir tersebut diamankan warga hingga pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian. Namun, saat pihak polisi tiba di lokasi terjadinya kecelakaan, sang sopir berhasil kabur. Ia pun sempat menjadi buronan polisi.

5 dari 6 halaman

4. Sopir Resmi Menjadi Tersangka

Sempat buron selama beberapa jam, sopir truk bermuatan tanah yang terlibat kecelakaan maut pun berhasil diamankan pihak kepolisian.

"Iya, tadi sopirnya sempat kabur, tapi sudah bisa kita amankan. Sekarang sudah di polres untuk dimintai keterangan," tutur Kapolres Metro Tangerang, Kombes Abdul Karim.

Kombes Abdul Karim selaku Kapolres Metro Tangerang juga sempat mendatangi tempat kejadian perkara untuk memestikan jika sopir telah menjadi tersangka. Meski sudah menjadi tersangka, pihak kepolisian tetap akan menggali informasi dan melakukan penyelidikan mengenai kronologi dan penyebab kecelakaan maut tersebut.

6 dari 6 halaman

5. Korban Hendak ke Tanah Abang

Ketiga korban yang masih satu keluarga dalam kecelakaan maut Karawaci tersebut rupanya akan pergi ke Pasar Tanah Abang. Salah seorang keponakan korban bernama Ade menjelaskan jika ketiga korban akan berbelanja dagangan di Tanah Abang.

"(Korban) Pedagangan di Pasar Malabar, mau belanja dagangan ke Tanah Abang," ujar Ade.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini