Sukses

Unik, Begini Rasanya Relaksasi dengan Cara Peluk Seekor Sapi

Saat sapi sudah dilatih untuk jadi hewan penurut, hewan ini dapat jadi teman untuk relaksasi.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki banyak pekerjaan dan banyak pikiran memang membuat seseorang mudah lelah dan bisa stres. Apalagi tidak diimbangi dengan istirahat yang cukup dan relaksasi diri yang memadai. Biasanya dalam mengisi hari-hari yang sibuk, terkadang kamu memiliki waktu satu sampai dua hari untuk istirahat.

Waktu itulah hari libur yang bisa digunakan untuk relaksasi diri agar tidak terlalu jenuh dengan apa yang sedang kamu kerjakan. Hal paling mudah untuk menghilangkan penat mungkin adalah liburan dengan jalan-jalan. Namun bila kamu ingin dengan cara lain, kamu bisa mencoba terapi memeluk sapi untuk relaksasi.

Terapi memeluk sapi memang sudah ada beberapa waktu belakangan ini di negara Eropa, seperti Swiss dan Belanda. Selain itu kini telah merambah sampai Amerika Serikat. Mungkin hal seperti ini lama-lama akan digunakan di berbagai peternakan yang memiliki sapi.

Berikut rasanya relaksasi dengan cara peluk seekor sapi yang Liputan6.com lansir dari odditycentral, Minggu (4/8/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peternakan di AS Sewakan Sapi untuk Terapi Relaksasi

Terapi memeluk seekor sapi yang digunakan untuk merelaksasi memang sudah digunakan di negara Eropa, seperti Swiss dan Belanda pada beberapa tahun terkakhir. Peternakan-peternakan yang memiliki sapi di Eropa ini membuka peternakannya seperti sebuah kebun binatang kecil yang dapat dekat dengan seekor sapi.

Namun ternyata tren ini juga diadopsi di Amerika Serikat, karena di negara ini sendiri memang belum terkenal terapi memeluk sapi seperti ini. Nah yang membuka jasa terapi tersebut adalah sebuah peternakan yang berada di utara New York yang memeberikan kesempatan bagi orang Amerika untuk bisa berelaksasi dengan sapi yang mereka miliki dengan membayar Rp 1 juta per jamnya.

Suzanne Vullers, seorang penduduk asli Belanda yang mengelola peternakan ini dengan suaminya, membawa dua sapi dari kunjungannya ke Belanda, setelah mengetahui tentang manfaat kesehatan dari pelukan dengan sapi. Mountain House Farm, sebuah peternakan yang dimilikinya dengan luas 13 hektar yang indah di New York.

"Sejujurnya, kami tidak tahu bahwa itu sangat tidak dikenal di AS," kata Vullers kepada CNN.

"Banyak orang yang akrab dengan terapi anjing atau kucing ... orang tidak mengaitkan ini dengan hewan yang lebih besar, seperti sapi," tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Begini Rasanya Relaksasi dengan Aapi

Memeluk sapi bukanlah hal yang mudah, bagi orang yang takut dengan hewan besar ini tentu harus ditemani dengan pawang yang biasanya mengurusnya. Selain itu, sapi pun telah dilatih agar jinak kepada setiap orang yang akan memeluknya. Memeluk seekor sapi yang besat akan berikan sebuah perasaan hangat dan tenang.

Selain ternyata detak jantung sapi sedikit lebih lambat dari manusia dan seekor sapi yang pada umumnya adalah hewan yang tenang benar-benar memiliki cara untuk menenangkan orang di sekitar mereka. Suzanne mengklaim bahwa hanya dengan merasakan detak jantung sapi yang lebih lambat saat kamu berpelukan, turut membuat detak jantungmu juga melambat. Dan karena suasananya sangat sunyi, itu memberi peluang bagus untuk terhubung dengan para sapi.

Mountain House Farm menawarkan hanya satu atau dua sesi memeluk sapi per hari, yang biasanya dibatasi hanya sekitar dua orang. Pengalaman saat ini dihargai Rp 1 juta per jam, tetapi diklaim dapat membantu orang "tetap sehat, mental dan fisik".

Pemilik menekankan bahwa peternakan mereka bukan kebun binatang dan bahwa pengunjung yang ingin mengambil bagian dalam relaksasi ini harus mempertimbangkan diri mereka sendiri dan hewan. Jadi setiap sesi pelukan dijadwalkan sebelumnya dengan cara yang tidak mengganggu ritme alami sapi.

“Kami bukan kebun binatang. Ini tidak semua tentang Anda. Ini tentang kita dan mereka," kata Vullers melalui odditycentral. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.