Sukses

Bahaya Menahan Bersin untuk Kesehatan Tubuh, Jangan Anggap Sepele

Bahaya menahan bersin masih dianggap sepele bagi kebanyakan orang.

Liputan6.com, Jakarta Menahan bersin mungkin merupakan suatu yang agak susah dilakukan. Namun banyak sekali orang-orang yang terbiasa menahan bersin di tempat yang ramai karena takut mengganggu, atau sedang melakukan pekerjaan yang penting.

Ketika ada sesuatu yang mengganggu di dalam rongga hidung, maka kamu bisanya akan bersin. Cara ini digunakan tubuh untuk mengeluarkan hal-hal yang mengganggu pada hidung. Oleh karena itulah menahan bersin akan menimbulkan dampak buruk bagi tubuh.

Bahaya menahan bersin masih dianggap sepele bagi kebanyakan orang. Padahal tidak tanggung-tanggung, menahan bersin bahkan bisa menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan tepat sebagai efek sampingnya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (7/8/2019) tentang bahaya menahan bersin untuk kesehatan tubuh. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Faktor-Faktor yang Menimbulkan Bersin

Secara ilmiah, bersin dimulai dari sistem saraf yang memiliki cara kerja yang sama pada setiap orang. Jadi saat ada sesuatu yang mengganggu hidung, sebuah pesan akan dikimkan ke bagian otak, tempat pusat bersin terletak. Selanjutnya, pusat bersin tersebut akan mengirim pesan pula pada otot-otot tertentu, seperti otot perut, otot dada, diafragma, otot tenggorokan bagian belakang, otot kelopak mata, hingga otot pengontrol pita suara.

Reaksi yang ditimbulkan oleh otot-otot ini secara bersama-sama membuat seseorang bersin dengan mengeluarkan suara seperti yang telah diketahui.

Berikut beberapa penyebab umum bersin yang perlu diketahui:

Alergi. Bersin karena alergi disebabkan oleh kutu, tungau, atau bulu hewan, dan debu.

Pilek. Bersin merupakan salah satu tanda-tanda awal kamu terkena pilek. Banyak orang yang menahan bersin karena takut akan terkena pilek setelahnya, padahal menahan bersin sangat berbahaya.

Olahraga. Saat berolahraga, Anda akan bernapas secara berlebihan (hiperventilasi). Hasilnya, hidung dan mulut akan mulai mengering. Hal itu membuat hidung lebih sensitif.

Menghirup cabe. Saat menghirup cabe, seketika kita akan bersin. Biasanya hal ini terjadi saat cabe ditumbuk halus. Bentuk yang menyerupai debu atau partikel kecil ini dapat beterbangan di udara dan dengan mudah merangsang sel-sel saraf di dalam hidung dan memicu bersin secara paksa.

Mencabut alis. Mencabut bulu alis bisa memicu saraf pada wajah sehingga menghasilkan reaksi bersin.

3 dari 3 halaman

Bahaya Menahan Bersin Untuk Kesehatan

Cedera pada Diafragma

Bahaya menahan bersin untuk kesehatan yang pertama adalah dapat menyebabkan cedera pada diafragma. Diafragma merupakan salah satu organ yang memegang peranan penting dalam pernapasan manusia. Saat bersin, diafragma akan berkontraksi.

Peningkatan tekanan yang cukup drastis saat bersin, bila ditahan akan menimbulkan luka pada organ tersebut. Jika ini terjadi, maka sistem pernapasan kita akan terganggu mengingat diafragma yang mengatur tarikan napas. Hal ini bisa menyebabkan dan memicu berbagai gangguan kesehatan lainnya yang tidak kalah berbahaya.

Menyebabkan Pembuluh Darah Mata Pecah

Selain itu, menahan bersin juga dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada mata. Menahan bersin bisa mengganggu aliran darah yang sedang menuju ke otak. Ini akan menyebabkan pembuluh darah pada sklera atau bagian putih di mata pecah. 

Hal ini disebabkan oleh getaran yang ditimbulkan bersin seharusnya dilepaskan. Jika dipaksa untuk tetap berada di dalam tubuh, getaran tersebut bisa menyebabkan tekanan pada pembuluh darah. Akibatnya, bagian putih pada mata akan mengalami memar.

Meningkatkan Risiko Gangguan Pendengaran

Bahaya menahan bersin untuk kesehatan selanjutnya adalah dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran. Tekanan udara yang terperangkap di dalam tubuh bisa merusak pendengaran kamu.

Saat menahan bersin, udara akan masuk kembali ke dalam tubuh dan sebagian menuju ke saluran eustachius yang menghubungkan tenggorokan dan telinga. Ini bisa mengakibatkan kerusakan pada gendang telinga. Tidak hanya itu, struktur di bagian organ pendengaran dalam pun akan rusak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.