Sukses

Jangan Panik, Ini 5 Cara Mengatasi Anak Tantrum di Berbagai Kondisi

Cara mengatasi anak tantrum tak perlu harus memarahinya.

Liputan6.com, Jakarta Tantrum merupakan hal biasa yang terjadi pada anak-anak terutama anak yang berusia 1 hingga 4 tahun. Hal ini dikarenakan anak masih belajar cara untuk berkomunikasi dengan efektif. Setiap anak tantrum memiliki respon yang bervariasi, mulai dari menangis keras, memukul, menendang, menghentakkan kaki, melemparkan barang atau bahkan menahan napasnya.

Umumnya, penyabab tantrum pada anak bisa terjadi dikarenakan ketika anak menginginkan sesuatu namun tidak dapat mengungkapkannya. Hal ini disebabkan karena kemampuan bahasanya yang belum bisa memahami struktur kalimat yang kompleks secara benar.

Anak hanya bisa mengungkapkan beberapa kata di dalam pikirannya, sehingga mereka mengamuk untuk mengutarakan apa maksudnya. Saat dirinya tidak bisa mengungkapkan keinginannya, maka ia mengamuk. Ketika mengamuk dan Anda tidak menuruti keinginannya, maka ia akan melakukan hal (mengamuk) itu untuk memenuhi keinginannya.

Tantrum pada anak tidak bisa dibiarkan, karena hal ini bisa membuat Anda pusing, dan juga menjadi kebiasaan yang tidak baik untuk anak Anda sendiri. Ada cara mudah untuk menghentikan tantrum pada anak adalah dengan memberikan apa yang diinginkannya. Namun, dengan selalu memberikan apa yang diinginkannya, itu bukanlah cara yang tepat. Karena ia akan melakukan hal tersebut lagi.

Berikut ada beberapa cara mengatasi anak tantrum yang benar dan tepat. Telah Liputan6.com, Jumat (9/8/2019) rangkum dari berbagai sumber, berikut cara menghentikan anak tantrum dalam berbagai kondisi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Berikan Pelukan

Saat anak Anda sedang tantrum, cobalah untuk memberikan pelukan. Orang tua yang memberikan pelukan akan membuat anak merasa aman, diperhatikan dan dicintai sepenuh hati.

Saat memberikan pelukan ini, pastikan Anda melakukannya secara perlahan dan bertahap. Sebisa mungkin tidak melakukannya dengan terburu-buru, karena bisa membuat anak menganggap bahwa apa yang Anda lakukan adalah tindakan palsu atau tidak sungguh-sungguh.

3 dari 6 halaman

Mengalihkan Perhatian Anak

Anak sangat mudah untuk terdistraksi. Oleh karena itu, saat anak Anda sedang tantrum, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan sesuatu yang menarik perhatian lebih dari apa yang sedang diinginkannya saat itu.

Anda bisa memberikan beberapa bentuk pengalihan seperti, mainan yang sudah lama tidak disentuhnya, makanan kesukaannya, atau acara televise favorit yang sudah lama tidak ditonton bersama. Anda juga bisa mengajaknya bermain bersama atau melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama.

4 dari 6 halaman

Jangan Memukul Anak

Saat anak Anda sedang mengalami tantrum, jangan sesekali untuk memukulnya atau berteriak padanya. Memukulnya bukan pilihan yang tepat dan hanya akan membuat tantrumnya menjadi lebih buruk lagi.

Memang, anak yang sedang tantrum kerap terpancing emosi oleh tingkahnya. Oleh karena itu, usahakan untuk ambil napas dalam-dalam, kontrol emosi Anda, dan cobalah untuk membuatnya tenang.

Anda harus berusaha tegas dan disiplin padanya. Jangan membiarkan tantrum menjadi kebiasaan yang kerap anak lakukan jika ia menginginkan sesuatu yang tidak Anda turuti secara langsung.

5 dari 6 halaman

Mengajak Anak Bicara dengan Lembut

Anak yang sedang tantrum sedang memiliki mood yang kurang baik dan cenderung bersikap agresif. Sebagai orang tua, Anda wajib menghadapi situasi ini dengan kepala dingin. Sebisa mungkin Anda mengajak anak berbicara dan menanyakan mengapa dirinya menangis atau marah-marah.

Lakukan pembicaraan secara lembut, dan tunjukkan pada anak bahwa Anda mencintai dirinya. Alihkan perhatian anak dengan memuji segala sikap baik yang pernah dilakukannya saat sedang tidak tantrum.

Anda bisa memberitahukan juga kalau Anda lebih menyukai sikap anak yang baik dan penurut, bukan yang marah-marah seperti yang dilakukannya saat sedang tantrum.

6 dari 6 halaman

Jangan Menghukum Anak

Tantrum yang terjadi pada anak tak perlu memiliki konsekuensi, positif ataupun negatif. Alasannya sederhana, tantrum hanya harus diatasi seperti mengendarai kendaraan. Anda hanya perlu bertindak santai dan melunak pada anak selama beberapa menit, lalu kembali ke track dan kecepatan Anda.

Dengan demikian, anak tak akan memiliki daya untuk mengendalikan Anda. Nah, kalau anak Anda telah kehilangan kendali, artinya ia memang berada di luar kendali. Bagi anak, tantrum bisa jadi menakitkan dan cukup melelahkan tanpa perlu Anda menambah hukuman untuknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini