Sukses

Pria Ini Traveling Keliling China Jalan Kaki, Alasannya Bikin Geleng Kepala

Christoph Rehage berjalan kaki dari Beijing hingga Urumqi, sebuah kota di bagian barat laut China.

Liputan6.com, Jakarta Traveling saat ini sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang. Selain untuk melepas penat, traveling juga dipercaya mampu memberikan dampak positif bagi pelakunya. Traveling tak lagi sekadar menghamburkan uang ataupun bersenang-senang. Para traveler justru mendapat makna lebih dalam di setiap perjalanan yang telah dilalui.

Mulai dari kondisi daerah, budaya setempat, hingga perilaku warga lokal adalah beberapa hal yang dianggap mampu membawa pandangan baru bagi para traveler. Melancong ke sejumlah tempat wisata bisa menjadi kegiatan menarik untuk dilakukan pada masa liburan. Namun sebelum liburan permasalahan finansial selalu menjadi alasan utama gagal liburan.

 

Untuk itu penting untuk mempertimbangkan kenyamanan liburan dengan kondisi keuangan. Tak heran banyak traveler yang memilih untuk bagpacker-an atau menginap ditempat-tempat umum yang gratis untuk menekan biaya pengeluaran. Seperti traveler asal Jerman yang punya cara unik agar liburannya tetap hemat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Traveling Keliling China Jalan Kaki

Seorang pria asal Jerman punya ide traveling anti mainstream dengan jalan kaki ribuan km melintasi China. Ia kemudian menggugah video perjalanannya ke internet dan telah ditonton lebih dari 31 juta kali, seperti yang Liputan6.com lansir dari Business Insider, Rabu (21/8/2019). Traveler ini adalah seorang pria asal Jerman bernama Christoph Rehage.

Ia berjalan kaki dari Beijing hingga Urumqi, sebuah kota di bagian barat laut China. Setiap hari Rehage mengambil foto dirinya yang kemudian dikumpulkan menjadi sebuah video timelapse dan diunggah ke akun Youtube pribadinya. Video ini berjudul The Longest Way 1.0 dan berdurasi sekitar 5 menit. Video tersebut menggambarkan perjalanan yang dilakukan selama 1 tahun dengan total jarak 4.646 km.

Video yang diunggah 21 Maret 2009 ini menarik perhatian banyak orang dan telah ditonton lebih dari 31 juta kali. Video itu menggambarkan perjalanan dan perubahan yang terjadi pada Christoph. Terlihat bahwa dia mengawali perjalanan dengan kepala botak dan mengakhirinya dengan rambut gondrong dan berjenggot lebat. Perjalanan keliling China ini sebenarnya berawal dari keinginan untuk pulang ke kota kelahirannya di Jerman. Rehage memutuskan untuk jalan kaki dari posisinya yang saat itu sedang berada di Beijing.

3 dari 3 halaman

Alasan Berjalan Kaki

Rehage berniat untuk pulang ke Jerman dari China yang kurang lebih sejauh 9000 km dengan berjalan kaki. Menurutnya, jalan kaki itu mengasyikkan dan bisa lebih mengenal keadaan sekitar. Dengan jalan kaki ia juga bisa membuat dirinya menghabiskan banyak waktu untuk berkenalan dengan penduduk lokal dan mengetahui lebih banyak mengenai budaya mereka.

Terlebih lagi dengan jalan kaki, ia tak harus pusing-pusing memikirkan biaya akomodasi dan bisa lebih berhemat. Setelah mengepak barang di sebuah tas dan menggunduli rambut, diapun memulai perjalanannya dari Beijing pada 9 November 2007. Namun, setelah tiba di Urumqi pada 25 Oktober 2008, Rehage dihadapkan sebuah pilihan sulit dan akhirnya memutuskan untuk menghentikan perjalanan, mencukur rambut dan langsung pulang ke rumah.

Hingga saat ini Rehage kadang-kadang masih traveling sambil jalan kaki. Ia bahkan telah menerbitkan buku mengenai cerita perjalanannya. Selain Christoph Rehage, ada juga seorang traveler bernama Paul Salopek yang nekat jalan kaki keliling dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini