Sukses

Jadi Ibu Kota Baru, Ini 5 Fakta Penajam Paser Utara yang Jarang Diketahui

Masih banyak yang belum tahu tentang calon ibu kota baru ini.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu terakhir Kalimantan Timur ramai menjadi perbincangan masyarakat karena disebut-sebut sebagai lokasi ibu kota baru menggantikan DKI Jakarta. Pada Senin Siang, (26/8/2019) di Istana Negara Presiden Joko Widodo akhirnya resmi mengumumkan lokasi yang dipilih sebagai calon ibu kota Indonesia yang baru.

Sebelumnya kabar mengenai ibu kota baru ini mulai ada titik temu saat Jokowi meminta izin di hadapan anggota dewan dalam pidato kenegaraan sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan lokasi ibu kota baru berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Jokowi mengatakan, ada alasan mengapa ibu kota dipindah ke kedua wilayah tersebut. Pertama, kondisi kedua wilayah tersebut sudah dikaji kurang lebih tiga tahun dan jauh dari potensi bencana alam seperti gempa. Kedua, lokasinya strategis berada di tengah-tengah Indonesia. Ketiga, dekat dengan wilayah kota yang berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda.

Namun berbicara mengenai Penajam Paser Utara, mungkin tidak banyak tahu dan baru mengetahui calon ibu kota negara ini. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber 5 fakta Penajam Paser Utara calon ibu kota baru yang jarang diketahui, Selasa (27/8/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Penajam Paser dulunya merupakan sebuah kerajaan

Dulunya wilayah Penajam dihuni Suku Paser Tunan dan Suku Paser Balik. Kelompok-kelompok suku di sana hidup secara terpencar.

Masing-masingnya mendirikan kerajaan kecil yang biasa disebut Kerajaan Adat. Mereka menjalankan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun, salah satunya bermatapencaharian sebagai nelayan dan petani.

Banyak di antaranya mengalami kepunahan hingga menyimpan legenda yang selalu hidup di masyarakat hingga saat ini. Sangat disayangkan belum ada catatan resmi tentang kisah dari kerajaan kecil yang dulu pernah berjaya. Sejak Kerajaan Paser mulai berdiri, kawasan pemerintah Suku Adat Tunan dan Penajam jadi bagian wilayah kerajaan.

3 dari 6 halaman

2. Wilayah Penajam Paser Utara

Wilayah Kabupaten PPU yang terletak di Kalimantan Timur tersebut dipimpin oleh Bupati bernama Abdul Gafur Mas'ud, yang terpilih untuk periode 2018-2023. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Kabupaten PPU tercatat memiliki wilayah seluas 3.333,06 km persegi, yang terdiri dari 3.060,82 km persegi wilayah daratan, serta 272,24 km persegi wilayah laut.

4 dari 6 halaman

3. Ekonomi masyarakat Penajam Paser Utara

Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki sumber daya alam yang cukup banyak dan beragam. Baik sumber daya hutan berikut hasilnya, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan serta Kehutanan. Potensi ekonomi tersebut merupakan peluang bagi penduduk untuk menambah pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5 dari 6 halaman

4. Penduduk Penajam Paser Utara

Wilayah Penajam Paser Utara identic dengan wilayah transmigran. Warga asal pulau Jawa, menempati porsi sekitar 60 persen menempati wilayah Penajam Paser Utara (PPU) yang sebagian besar wilayah transmigrasi.

Sementara, sisanya berasal dari Sulawesi dan juga Kalimantan Selatan. Diperkirakan jumlah penduduk di Penajam Paser Utara sebanyak 157.711 jiwa, Kabupaten PPU tercatat memiliki empat kecamatan yakni Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, Kecamatan Penajam, dan Kecamatan Sepaku.

6 dari 6 halaman

5. Wisata di Penajam Paser Utara

Jika berbicara mengenai wisata yang ada di Penajam Paser Utara mungkin belum banyak yang terekspos dan dikelola dengan baik. Namun, potensi wisata di calon ibu kota negara ini sedikit banyaknya sudah ada. Seperti, air terjun tersembunyi yang bernama air terjun Tembinus, penangkaran rusa yang cukup luas, pantai Sipakario dan taman hutan mangrove.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini