Sukses

5 Bahan yang Tidak Boleh Dipakai untuk Pengobatan Luka Bakar, Jangan Sampai Keliru

Jangan salah pilih bahan pengobatan untuk luka bakar.

Liputan6.com, Jakarta Lazimnya orang yang kerap beraktivitas di dapur pasti pernah mengalami luka bakar. Entah itu akibat menyentuh wajan atau panci panas juga bisa karena ketumpahan kopi panas di pangkuan. Luka bakar adalah salah satu cedera rumah tangga yang paling umum.

Luka bakar tingkat pertama dianggap ringan karena hanya memengaruhi lapisan luar kulit. Luka bakar tingkat kedua memengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam dan menyebabkan lepuh dan kulit putih, basah, dan berkilau. Sementara luka bakar tingkat ketiga melibatkan kerusakan pada semua lapisan kulit, sedangkan luka bakar tingkat empat melibatkan sendi dan tulang.

Tingkat keparahan luka bakar atau lepuh akan menentukan apakah seseorang perlu mencari perawatan darurat. Luka bakar tingkat ketiga dan keempat dianggap darurat medis dan hanya boleh dirawat di rumah sakit. Luka bakar tingkat satu dan dua dapat diatasi sendiri di rumah.

Perawatan luka bakar ringan ini dapat menggunakan bahan sederhana. Namun, penting mengetahui bahan yang tepat untuk merawat luka bakar. Orang-orang telah mewariskan tips perawatan luka bakar selama beberapa generasi. Namun, beberapa bahan tidak memiliki bukti yang mendukung keefektifannya dalam menyembuhkan luka.

Jika salah memilih perawatan luka bakar, ini bisa membuat luka bakar menjadi lebih buruk. Agar tak keliru, berikut bahan yang tak boleh digunakan dalam pengobatan luka bakar, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (30/8/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Minyak

Banyak orang mengklaim bahwa minyak atsiri, serta beberapa minyak goreng biasa, seperti kelapa dan minyak zaitun, dapat membantu mengobati luka bakar. Berlawanan dengan kepercayaan umum, minyak ternyata tidak bisa menyembuhkan segalanya.

Faktanya, minyak memerangkap panas, mencegahnya keluar dari luka bakar. Membuat panas dapat menyebabkan luka bakar menjadi lebih buruk, bukannya sembuh. Beberapa produsen minyak atsiri mengklaim bahwa produk mereka dapat membantu menyembuhkan berbagai masalah dan luka kulit.

Beberapa penelitian mendukung penggunaan minyak esensial, tetapi ini berasal dari studi skala kecil. Tidak ada penelitian manusia skala besar telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara menggunakan minyak esensial dan penyembuhan luka bakar.

3 dari 7 halaman

Mentega

Banyak orang berpikir bahwa menggosok mentega di atas luka bakar akan mempercepat penyembuhan. Namun, mentega bertindak dalam cara yang mirip dengan minyak lain dan memerangkap panas, yang dapat membuat luka bakar semakin parah.

Sama seperti minyak, mentega membuat luka bakar Anda semakin parah. Mentega mempertahankan panas dan mungkin juga menyembunyikan bakteri berbahaya yang dapat menginfeksi kulit yang terbakar. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan mentega sebagai pengobatan luka bakar.

4 dari 7 halaman

Putih telur

Obat alami lain yang dipercaya cocok untuk mengobati luka bakar adalah putih telur. Dipercaya putih telur mentah bisa membantu meringankan rasa sakit akibat luka bakar. Tapi tidak ada bukti bahwa telur mentah membantu menyembuhkan luka bakar. Bahkan, putih telur mentah mengandung risiko infeksi bakteri dan tidak boleh diletakkan pada luka bakar. 

5 dari 7 halaman

Pasta gigi

Pasta gigi menjadi mitos paling umum untuk pengobatan luka bakar. Beberapa orang percaya menerapkan pasta gigi ke area luka bakar dapat membantu. Namun, faktanya pasta gigi tidak steril dan dapat mendorong bakteri untuk menyebar ke luka bakar. Pasta gigi justru bisa memperparah kulit yang rusak.

Ini karena pasta gigi mengandung bahan kimia berbahaya seperti kalsium dan peppermint. Hal itu meningkatkan risiko tertular infeksi dan memengaruhi jaringan kulit.

Palang Merah Kanada melaporkan bahwa menggunakan pasta gigi pada luka bakar benar-benar dapat menahan panas, dan mencegah luka bakar menjadi dingin atau sembuh, yang pada akhirnya membuat luka bakar semakin parah.

6 dari 7 halaman

Es

Banyak orang beralih ke es sebelum air dingin untuk membantu luka bakar, berpikir bahwa suhu es yang dingin akan melakukan pekerjaan yang lebih efektif dalam mendinginkan kulit yang terbakar. Namun, es dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan dan dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut pada kulit yang terbakar.

Es dan air yang sangat dingin benar-benar dapat mengiritasi area luka bakar. Es bahkan dapat menyebabkan luka bakar dingin jika digunakan secara tidak benar. Paparan dingin yang ekstrem menyebabkan pembuluh darah menyempit, mengalihkan darah ke organ vital untuk melindunginya.

7 dari 7 halaman

Bahan yang aman untuk perawatan luka bakar

Lidah buaya

Lidah buaya adalah bahan umum dalam banyak krim, tabir surya, dan pelembab. Bentuk gelnya adalah obat tropikal untuk mengobati luka bakar dan mempercepat penyembuhan luka. Tanaman lidah buaya adalah anti-inflamasi alami, melancarkan sirkulasi panas yang baik. Ia juga memiliki sifat antibakteri yang menghentikan pertumbuhan bakteri.

Madu

Sebuah tinjauan sistematis pada tahun 2018 menemukan bahwa madu bisa memberikan beberapa manfaat klinis ketika seseorang menerapkannya pada luka bakar. Menerapkan madu ke perban, kemudian meletakkannya di atas luka bakar dapat membantu mensterilkan area luka bakar dan mencegah infeksi. Ini juga dapat menenangkan kulit yang terbakar, meredakan beberapa rasa sakit.

Air dingin

Air dingin (bukan air es) mengurangi atau menghentikan rasa sakit dan juga mencegah luka bakar memburuk dan merusak lapisan kulit yang lebih dalam. Mengalirkan air dingin pada luka bakar tingkat pertama atau kedua selama 20 menit dapat mendinginkan kulit, menenangkan luka bakar, dan mencegah cedera lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini