Sukses

5 Bahaya Menggunakan Celana Jeans Ketat bagi Kesehatan

Kurangi pemakaian celana jeans terlalu ketat.

Liputan6.com, Jakarta Jeans merupakan salah satu jenis celana yang banyak dipilih oleh orang-orang sebagai bagian dari pakaian untuk memenuhi kebutuhan penampilan. Tak jarang pengguna jeans memilih celana yang cukup ketat. Padahal, memilih mengenakan celana jeans yang ketat bisa membahayakan kesehatan.

Celana jeans yang ketat kerap dipilih karena bisa menunjang penampilan karena memberikan efek kaki yang lebih panjang. Namun sayangnya, apabila kamu memilih untuk mengenakannya setiap hari, ada konsekuesi kesehatan yang diterima.

Pasalnya, pada penggunaan celana jenas yang ketat bisa menghambat aliran darah ke otot-otot di tungkai sehingga menyebabkan pembengkakan otot dan kompresi saraf. Tak hanya itu, ada beberapa bahaya menggunakan celana jeans ketat yang bisa terjadi.

Berikut ini Liputan6.com, Senin (2/9/2019) telah merangkum dari beberapa sumber beberapa bahaya menggunakan celana jeans ketat bagi kesehatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Saraf Terjepit

Penggunaan celana jeans yang terlalu ketat bisa menekan bagian pangkal paha dan mengganggu fungsi saraf lateral femoral cutaneous yang melewati pangkal paha ke paha bagian atas, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Bahaya menggunakan celana jeans ketat bisa menyebabkan saraf tersebut terjebak di bagian bawah sebuah jaringan ikat, sehingga saraf tertekan. Kondisi ini sering dikenal dengan sebutan saraf terjepit.

3 dari 6 halaman

Terganggunya Fungsi Otot

Penggunaan celana jeans yang ketat bisa menyebabkan seseorang memiliki gangguan pada fungsi ototnya. Hal ini dibuktikan dengan sebuah kasus yang terjadi pada seorang perempuan yang tidak dapat berdiri kembali setelah posisi jongkok dalam waktu yang cukup lama. Tidak bisa berdiri setelahnya ini dikarenakan menggunakan celana jeans yang terlalu ketat.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata perempuan tersebut mengalami sindrom kompartemen, yaitu otot tungkai mengalami tekanan berlebihan mengakibatkan gangguan pada fungsi normalnya.

4 dari 6 halaman

Tidak Seimbangnya Bakteri pada Vagina

Bagi perempuan yang kerap menggunakan celan jeans ketat satu kali atau lebih dalam seminggu maka akan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena vaginosis bakterialis atau kondisi ketidakseimbangan bakteri pada vagina.

Normalnya, pada vagina perempuan mengandung bakteri baik serta bakteri jahat. Bakteri baik akan mengendalikan pertumbuhan bakteri buruk. Tetapi, karena dipengaruhi oleh suatu hal maka perempuan yang menderita vaginosis bakterialis memiliki jumlah pertumbuhan bakteri buruk yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri baiknya.

Gejala yang paling umum terjadi akibat vaginosis bakterialis adalah keputihan yang berbau. Warna keputihan bisa ke abu-abuan hingga kuning. Sebuah tanda vaginosis bakterialis adalah bau amis yang mungkin akan menjadi lebih bau saat kamu berhubungan seksual. Vaginosis bakterialis terjadi tanpa adanya gejala apapun pada hampir setengah dari perempuan yang menderita.

5 dari 6 halaman

Memicu Penurunan Sperma

Tidak hanya mengancam perempuan, pada laki-laki pun juga tak terlepas dari bahaya menggunakan celana jeans yang ketat. Pemakaian celana jeans ketat bisa menyebabkan area testis menjadi lebih panas.

Nah, apabila suhu testis terlalu panas, maka kondisi inilah yang nantinya akan mengganggu testis untuk menghasilkan sperma dalam jumlah yang ideal. Oleh karena itu, hindari penggunaan celana jeans yang ketat.

6 dari 6 halaman

Timbul Kurap

Muncul kurap biasanya diderita oleh laki-laki, tetapi apabila kamu perempuan yang selalu menggunakan celana jeans ketat dan tidak menjaga kebersihannya, maka kurap bisa juga terjadi.

Ruam merah dan gatal biasanya dimulai dari pangkal paha. Jika tidak segera diobati, maka jamur kurap dapat menyebar ke paha, bokong, hingga anus. Pada kebanyakan kasus, kurap dapat diobati dengan krim antijamur OTC.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini