Sukses

35 Kata Bijak Sujiwo Tejo, Jadi Sentilan untuk Motivasi Diri

Sujiwo Tejo menjadi tokoh yang disegani di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Kata bijak Sujiwo Tejo kerap muncul sebagai ungkapan sindiran atau sentilan banyak orang. Sujiwo Tejo merupakan seorang budayawan sekaligus seniman multitalenta Indonesia. Sosoknya yang nyentrik ini sempat menjadi wartawan, penulis, pelukis, pemusik, sutradara dan dalang. 

Agus Hadi Sudjiwo atau populer dengan nama Sudjiwo Tedjo lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962. Sujiwo Tejo menjadi tokoh yang disegani di Indonesia. Buku-bukunya yang selalu laris dan menjadi best seller. Wajahnya kerap wara-wiri di layar kaca, seminar dan acara-acara yang menghadirkan Sujiwo Tejo selalu banjir peminat.

Sujiwo Tejo juga dikenal dengan kutipan-kutipan bijaknya. Kata Bijak Sujiwo Tejo ini bisa berupa sindiran, ungkapan cinta, atau sentilan kehidupan. Meski terkadang kata bijak Sujiwo Tejo ini terkesan nyeleneh, makna kata bijak Sujiwo Tejo benar adanya.

Ini yang membuat kata bijak Sujiwo Tejo begitu dikagumi. Kata bijak Sujiwo Tejo juga menjadi motivasi kaum muda untuk semangat menjalani hidup. Berikut kata bijak Sujiwo Tejo yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (2/9/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Kata Bijak Sujiwo Tejo untuk sindiran

1. Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.

2. Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak.

3. Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan.

4. Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk aturan berfikir demi mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya demi melanggar.

5. Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan.

6. Yang aku bayar pada tukan pecel hanyalah biaya produksi, waktu dan tenaganya. Rasaku ketika makan pecel dan berbagai sensasinya tak terbayar. Itulah utang rasa.

7. Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi.

3 dari 6 halaman

Kata Bijak Sujiwo Tejo yang menyentil hati

1. Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?

2. Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?

3. Tidak tersenyum lebih kejam daripada pembunuhan.

4. Orang hidup, termasuk saya, toh lebih sering memperhatikan wajah dan sifat-sifat orang lain ketimbang detail-detail selebihnya.

5. Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan

6. Sesungguhnya hidup adalah tal-temali, utang rasa bagi siapapun yang perasaannya masih bekerja.

7. Bagaimana kalau uang jajan lebih besar ketimbang uang makan?

4 dari 6 halaman

Kata Bijak Sujiwo Tejo tentang cinta

1. Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa.

2. Rindu dikalikan jarak sama dengan aku.

3. Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya dan saling mendoakan.

4. Banyak yang yakin bahwa mawar cuma tumbuh di tanah. Padahal mawar juga bisa tumbuh di hati.

5. Sudah ribuan perang kujalani nak, tapi belum satupun perangku menjadi agung karena membela cinta.

6. Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau.

7. Tak ada lagi airmata yang dapat kau timba, Kekasih, karena sungguh rinduku padamu kini telah menyumur tanpa dasar.

5 dari 6 halaman

Kata Bijak Sujiwo Tejo tentang kehidupan

1. Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu.

2. Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?

3. Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhan mu.

4. Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.

5. Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.

6. “Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa.”

7. Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara.

6 dari 6 halaman

Kata Bijak Sujiwo Tejo tentang pandangan hidup

1. Cintanya kepada sesama manusia cuma dalam rangka cintanya kepada Tuhan yang menciptakan manusia!

2. Manusia hidup di zamannya. Sampeyan boleh saja hidup lama di luar negeri, tapi jangan sampai terlalu lama hidup di luar zaman.

3. Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi.

4. Toh jagat di luar dan jagat di dalam sama saja. Siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal dirinya. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan.

5. Naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang.

6. Benar dan salah tentu ada. Tegakkanlah segitiga. Pada alas ada dua sudut, sudut benar dan sudut salah.

7. Presiden, gubernur, bupati, dan lain-lain bukanlah pemimpin. Mereka lebih tepatnya pegawai kita, maksimal direktur. Dan kitalah komisarisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.