Sukses

5 Fakta Unik Victoria Amazonica, Teratai Raksasa yang Kuat Tahan Beban 50 Kg

Victoria Amazonica adalah teratai terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Bagi kamu penggemar serial Tiongkok pastinya sudah tidak asing lagi dengan serial Kera Sakti. Serial ini memiliki karakter ikonik Pat Kai dan Sungokong, selain itu ada juga Dewi Kwan Im. Pasti untuk anak 90-an tidak asing dengan karakter Dewi Kwan Im yang suka naik diatas teratai. 

Ternyata teratai raksasa seperti yang ditunggangi Dewi Kwan Im tersebut benar-benar ada. Teratai raksasa tersebut memiliki nama Victoria Amazonica.

Victoria Amazonica adalah teratai terbesar di dunia. Tanaman ini pertama ditemukan di Bolivia pada tahun 1801 dan diberi nama Eurgale Amazonica. Kemudian tanaman ini dipindahkan ke genus baru dan diberi nama Victoria Amazonica sebagai bentuk penghormatan terhadap Ratu Victoria. Teratai raksasa (Victoria Amazonica) ini berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di daerah aliran sungai Amazon.

Dari sana lah ia kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Tanaman air dari bangsa Ranales, family Nymphaeaceae ini termasuk kedalam jenis tanaman langka. Bunga dari Victoria Amazonica berwarna putih dan hanya mekar pada malam hari. Namun warna bunga ini mengalami perubahan ketika diserbuki dan akan menjadi merah muda keunguan.

Bahkan pola struktur bawah daun tanaman teratai raksasa ini menjadi inspirasi desain dari istana Joseph Paxton's Crystal pada tahun 1851 pada Great Expedition di London.

Berikut 5 fakta unik dari Victoria Amazonica yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Bisa untuk menyangga beban hingga 50 kg

Hal yang paling menarik dari Victoria Amazonica ini adalah daunnya yang besar. Daun bisa tumbuh berdiameter 3 meter hingga 7 meter dan dapat menampung beban hingga 45-50 kilogram. Victoria Amazonica memiliki daun datar dan tepi daun mencuat keatas. Pada bagian bawah daun ditutupi dengan duri untuk membantu mendukung rusuk-rusuk daun.

Bagian bawah daun berwarna merah marun. Victoria Amazonica tidak tumbuh sepanjang tahun di daerah di mana bukan habitat aslinya, seperti Inggris; hanya tumbuh dan bereproduksi di musim panas ketika iklim hangat. Namun, dalam habitat aslinya di Amazon, ia tumbuh sepanjang tahun.

3 dari 6 halaman

2. Berumur Pendek

Teratai raksasa cantik ini ternyata hanya memiliki umur yang pendek. Victoria Amazonica biasanya hanya hidup selama 2-3 hari saja.

4 dari 6 halaman

3. Bau Nanas

Victoria Amazonica memiliki bunga berwarna putih dan membuka pada malam pertama, unutk menarik kumbang Victoria Amazonica bisa mengeluarkan aroma seperti nanas dan butterscotch juga dengan panas dari reaksi termokimia.

Ketika bunga membuka kembali pada malam kedua, bunga telah berubah warna menjadi merah muda keunguan dan tidak lagi memancarkan aroma yang menarik atau panas.

5 dari 6 halaman

4. Punya Senjata

Walau terlihat begitu tenang, siapa sangka jika teratai raksasa mempunyai senjata tajam sebagai pelindung. Bila merasa terancam keselamatannya, senjata berupa duri yang menempel di permukaan bawah daun, tangkai daun, tangkai bunga dan kelopak bunga, siap menusuk dan bisa memberikan rasa panas dan gatal pada mereka yang mengganggu.

6 dari 6 halaman

5. Persebaran Victoria Amazonica

Setelah beberapa kali mencoba memindahkan teratai raksasa dari habitat asli ke lokasi berbeda untuk dikembangkan. Akhirnya di tahun 1846, 2 orang dokter bernama Rodie dan Lucky kembali mencoba mengirim beberapa biji teratai raksasa dari sungai Demerara ke Inggris. Kiriman itu tiba tanggal 28 Februari 1848.

Mereka ternyata lebih beruntung dibanding 2 orang sebelumnya. Rodie dan Lucky berhasil menumbuhkan teratai raksasa yang berbunga untuk pertama kalinya di Eropa tanggal 08 November 1848, dan dipersembahkan kepada Ratu Victoria.

Dari tanaman itulah cikal bakal teratai raksasa tersebar ke taman-taman di Eropa, Asia dan Amerika. Kebun Raya Bogor mendapat kiriman teratai ini dari kebun Raya Amsterdam pada tahun 1860.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.