Sukses

Canggih, Tongkat Pintar Ini Permudah Penyandang Tunanetra Temukan Arah Jalan

Tongkat pintar khusus untuk penyandang tunanetra ini bisa berinteraksi dengan pemegangnya

Liputan6.com, Jakarta Penemuan teknologi makin canggih. Teknologi tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Cara-cara konvensional tergantikan dengan cara baru yang lebih efisien. Seperti teknologi canggih bagi penyandang tunanetra. 

Ketika tunanetra menggunakan tongkat untuk membantunya dalam berjalan dan merasakan jalan didepannya, kini ada sebuah tongkat pintar untuk tunanetra yang dapat menemukan jalan untuk penggunanya.

Alat ini pun telah dibekali perangkat lainnya, jadi sang pengguna dapat berinteraksi dengan tongkat pintarnya dengan mudah. Berikut ulasan mengenai teknologi tongkat pintar bagi penyandang tunanetra yang dapat menemukan jalan yang Liputan6.com lansir dari boredpanda, Rabu (11/9/2019)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tongkat pintar bernama WeWalk yang dibuat oleh seorang tunanetra

Biasanya seorang penyandang tunanetra akan menggunakan sebuah tongkat untuk membantunya berjalan. Namun kini ada sebuah alat baru untuk membantu seoarang tunanetra dalam berjalan dan menemukan jalan dengan mudah.

Yaitu sebuah tongkat pintar bernama WeWalk yang dapat berinteraksi dengan penggunanya. Tongkat ini pun diciptakan oleh seorang insinyur tunanetra yang bernama Kursat Ceylan, yang merupakan seorang CEO dan salah satu pendiri Young Guru Academy (YGA). Sebuah perusahaan yang ada di negara Turki.

Tongkat pintar yang bernama WeWalk ini dibekali oleh teknologi pintar yang biasa digunakan orang untuk navigasi. Tongkat ini dilengkapi dengan speaker, asisten suara Google, dan sebuah sensor yang memberikan getaran untuk memperingatkan pengguna dari sebuah hambatan. Alat ini pun dibanderol dengan harga Rp 7 juta-an.

 

3 dari 3 halaman

Sang penemu tahu bagaimana susahnya menjadi tunanetra

Kursat Ceylan sang penemu adalah seorang tunanetra yang tentunya tahu bagaimana rasanya seorang tunanetra ketika hanya menggunakan tongkat biasa. Ia pun juga menyadari bagaimana susahnya menjadi seorang tunanetra ketika berada di sebuah keramaian kota dan harus menemukan pintu yang tepat ketika ia harus keluar dari stasiun.

Ketika seorang tunanetra naik sebuah kereta bila tidak dibantu oleh seseorang dimana ia haru turun, tentu sang tunanetra ini akan bingung dimana ia akan berhenti. Seperti halnya ketika menunggu sebuah bus, ia pun juga tidak tahu mana bus yang akan ia naiki bila tidak diberi tahu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.