Sukses

Cara Memilih Makanan Kaleng yang Aman Dikonsumsi

Walaupun menguntungkan, perlu memerhatikan batas konsumsi makanan kaleng.

Liputan6.com, Jakarta Pengalengan merupakan metode pengawetan makanan agar bisa bertahan lebih lama yang dilakukan dengan mengemasnya ke dalam wadah kedap udara. Ada berbagai macam makanan kaleng yang biasa ditemui seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, sup, daging, dan makanan laut.

Makanan kaleng bisa dibilang cukup menyehatkan, karena proses pengalengannya sangat diperhatikan dengan baik. Makanan yang dikalengkan akan dipanaskan untuk membunuh bakteri berbahaya dan mencegah pembusukan.

Hal inilah yang memungkinkan makanan tetap stabil dan aman untuk dikonsumsi. Walaupun menyehatkan, kamu tetap perlu memerhatikan komposisi bahan-bahan yang digunakan di dalam makanan kaleng.

Agar pengonsumsian makanan tetap sehat dan mendapatkan manfaatnya, berikut ada beberapa cara memilih makanan kaleng yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Telah Liputan6.com rangkum dari kanal Healthline, berikut ulasannya, Selasa (15/10/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Nutrisi Tersimpan Aman di Makanan Kaleng

Makanan kaleng sering dianggap kurang bergizi daripada makanan segar atau beku. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pernyataan tersebut tidak selalu benar.

Faktanya, makanan kaleng menyimpan sebagian besar nutrisi makanan. Kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan lemak tidak berpengaruh atau tidak rusak terhadap proses pengalengan tersebut.

Sebagian besar mineral dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K juga bisa dipertahankan melalui proses pengalengan ini. Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang mengandung nutrisi tertentu justru akan mempertahankan tingkat nutrisinya yang tinggi setelah dikalengkan.

Namun, proses pengalengan yang kerap melibatkan panas tinggi membuat vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan vitamin B dapat rusak. Hal ini dikarenakan vitamin-vitamin ini sensitif terhadap panas dan udara.

Selain proses pengalengan, sebenarnya proses memasak dan metode penyimpanan lainnya kerap membuat kandungan vitamin menjadi rusak. Walaupun beberapa kandungan vitamin tertentu dalam makanan kaleng bisa rusak, ada jumlah senyawa sehat lainnya justru bisa meningkat.

3 dari 6 halaman

Bahan Campuran yang Digunakan pada Makanan Kaleng

Pada makanan kaleng tak menutup kemungkinan kerap menambahkan garam, gula, dan pengawet ke dalam proses pengalengannya. Berlebihannya jumlah garan dan gula pada makanan kaleng kerap memunculkan beragam risiko penyakit.

Selain itu, berbagai pengawet alami atau kimia lainnya dapat ditambahkan juga. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam makanan kaleng.

4 dari 6 halaman

Keuntungan Mengonsumsi Makanan Kaleng

Ada beberapa produk makanan kaleng yang nutrisinya justru semakin meningkat dengan proses pengalengan. Misalnya tomat dan jagung. Hal ini dikarenakan kedua makanan ini mampu melepaskan lebih banyak antioksidan ketika dipanaskan.

Selain itu, mampu membuat varietas makanan kaleng menjadi sumber antioksidan yang lebih baik. Selain perubahan tingkat gizi, makanan kaleng juga merupakan sumber vitamin dan mineral penting.

Pada sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi enam produk makanan kaleng atau lebih per minggunya akan menyimpan asupan 17 nutrisi penting yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan orang yang hanya makan dua atau lebih sedikit produk makanan kaleng per minggunya.

 

5 dari 6 halaman

Cara Memilih Makanan Kaleng yang Tepat

Layaknya memilih makanan lainnya, penting untuk memerhatikan label dan daftar bahan-bahan yang digunakan pada makanan kaleng. Apabila kamu memiliki masalah untuk mengonsumsi makanan yang mengandung garam, kamu bisa memilih makanan kaleng yang mengandung sodium rendah atau tanpa garam.

Begitu juga untuk menghindari gula ekstra, pilihlah buah-buahan yang dikalengkan dalam air atau jus daripada menggunakan sirup. Selain itu, kamu bisa mengeringkan dan membilas makanan kaleng untuk menurunkan kandungan garam dan gula.

Walaupun makanan kaleng tidak mengandung bahan-bahan tambahan sama sekali, penting untuk mengetahui dengan pasti kandungan di dalamnya dengan membaca daftar bahan-bahan yang digunakan.

Selain memerhatikan komposisi atau bahan-bahannya, perhatikan juga wadah yang digunakan. Jangan mengonsumsi makanan dari kaleng yang menggembung, penyok, retak, atau bahkan bocor.

6 dari 6 halaman

Jangan Berlebihan Mengonsumsi Makanan Kaleng

Walaupun makanan kaleng kerap memberikan beberapa keuntungan, namun kamu tidak boleh membiasakan untuk mengonsumsinya secara berkala. Makanan kaleng bisa dipilih jika makanan segar tidak tersedia.

Pasalnya, makanan kaleng punya kandungan BPA yang cukup signifikan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, batasi jumlah konsumsi makanan kaleng. Jangan lupa untuk selalu memerhatikan label komposisi pada makanan kaleng.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.