Sukses

Tanda Bayi Cukup ASI Eksklusif dan Penyebab Berat Badannya Tidak Naik

Waspadai berat badan bayi tidak kunjung naik selama masa ASI eksklusif.

Liputan6.com, Jakarta Tanda bayi cukup ASI eksklusif bisa dilihat dari beberapa perubahan yang cukup signifikan. Ketika melihat perubahan baik yang dialami baik pada ibu dan bayi pada masa menyusui, merupakan pertanda baik bagi keduanya. 

Lewat tanda bayi cukup ASI eksklusif memberikan ketenangan bagi ibu agar tak khawatir berlebihan terhadap kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, saat menyusui pastikan Anda mendengar bayi mengisap dan menelan ASI dalam pola yang teratur.

Ketika salah satu tanda tersebut terjadi pada bayi Anda saat menyusui, Anda tak perlu khawatir bayi mengalami kekurangan ASI. Kalau Anda masih ragu, ada beberapa tanda bayi cukup ASI eksklusif.

Berikut ada beberapa tanda bayi cukup ASI eksklusif yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (17/10/2019). Selain memerhatikan tanda tercukupi kebutuhan ASI-nya, Anda juga perlu mengetahui penyebab berat badan bayi tidak kunjung naik selama proses pemberian ASI eksklusif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tanda: Berat Badannya Naik

Bertambahnya berat badan menjadi tanda bayi cukup ASI eksklusif yang sering dijadikan tolak ukur untuk menilai apakah dirinya sudah mendapatkan cukup ASI atau belum. Hal ini bisa dilihat dari usia bayi 0-3 bulan yang umumnya akan naik berat badannya sebanyak 150-190 gram per minggu.

Ketika memasuki usia 4-6 bulan, kenaikan berat badannya berkisar 90-120 gram per minggu. Namun, ketika berat badan bayi menurun dalam waktu 1 minggu setelah bayi lahir, ini merupakan hal yang wajar.

Berat badan bayi yang sehat dan mendapat cukup ASI akan bertambah satu atau dua minggu setelahnya Oleh karena itu, Anda perlu memeriksakan berat badan bayi secara rutin di klinik atau posyandu.

3 dari 6 halaman

Buang Air Kecilnya Sudah Teratur

Tanda bayi cukup ASI eksklusif selanjutnya yang mudah dikenali adalah sudah mampu buang air kecil hingga enam kali per hari sejak usianya 4 hari. Volume setiap kali buang air kecil adalah sebanyak 45 ml atau sekitar tiga sendok makan penuh.

Pada bayi yang cukup diberikan ASI, popoknya akan terlihat basah setiap akan diganti dengan warna urine jernih atau kuning. Selain warna urine, perhatikan juga warna tinja bayi.

Pada beberapa hari pertama setelah lahir, tinjanya akan berwarna gelap dan lengket. Namuan, di hari selnajutnya, tinja bayi yang mendapatkan cukup ASI akan berwarna kuning cerah.

4 dari 6 halaman

Tanda: Terlihat Tenang dan Nyaman

Selain kedua tanda tersebut, Anda juga bisa melihatnya dari aktivitas dan mood bayi yang semakin meningkat setelah menyusui. Hal ini menandakan kecukupan ASI yang diberikan padanya.

Setelah menyusui dengan cukup, bayi biasanya akan terlihat kenyang serta tidak mudah rewel dan terkadang akan langsung tertidur pulas.

5 dari 6 halaman

Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Naik saat Pemberian ASI Eksklusif

Naiknya berat badan merupakan tanda bayi cukup ASI eksklusif yang dijadikan salah satu tolak ukur untuk menilai apakah ASI yang diproduksi ibu cukup atau tidak. Namun, apabila kenaikan berat badan bayi kurang, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Berikut ulasannya:

Proses Menyusui Kurang Efektif

Ketika berat badan bayi tidak kunjung naik pada proses pemberian ASI eksklusif, hal ini menandakan bahwa bayi hanya menyusui di puting. Selain itu, bayi juga tidak di payudara sehingga ASI yang keluar tidak efektif. Akhirnya, bayi tidak mendapat kalori yang cukup.

Bayi Tidak Menyusui, Hingga Payudara Kosong

Bayi yang sering tertidur saat pemberian ASI atau menyusui berisiko melewatkan hindmilk. Hindmilk merupakan ASI tinggi lemak dan kalori.

Penggunaan Dot atau Empeng

Menggunakan alat bantu atau media lainnya seperti dot atau empeng dapat memengaruhi cara bayi menyusui. Hal ini menjadi menyulitkan bayi saat bayi menyusui di payudara dab menyebabkan produksi ASI ibu menurun.

Nutrisi Ibu Menyusui

Ibu dengan gizi kurang tetap dapat memproduksi ASI dengan baik. Namun, kualitas ASI yang dihasilkan tentu sedikit banyak akan terpengaruh. ASI dari ibu yang kurang gizi relatif rendah kalori dan lemaknya.

Adanya Penyakit Tertentu pada Bayi

Bayi yang mengalami penyakit tertentu akan mengalami metabolisem yang berbeda dengan bayi sehat pada umumnya. Kalori dari ASI yang masuk dalam tubunya akan lebih banyak digunakan untuk melawan penyakit sehingga berat badannya pun sulit naik.

Berat badan kurang atau tidak naik memang kerap dialami bayi yang sedang menjalankan ASI eksklusif. Ketika mengalami kondisi ini, jangan buru-buru panik. Tetaplah untuk memberikan ASI pada bayi dan tak perlu ragu untuk meminta pertolongan tenaga media atau konsultan laktasi.

6 dari 6 halaman

Cara Mengatasinya

Untuk benar-benar memastikan penyebab berat badan bayi Anda tidak naik atau kurang, Anda bisa membawanya ke dokter. Sementara itu, Anda bisa tetap menyusui bayi secara eksklusif dan sesering mungkin.

Biarkan bayi menyusui di satu payudara hingga benar-benar kosong agar bayi mendapatkan hindmilk yang kaya akan lemak. Selain itu, Anda juga bisa melakukan pijat bayi dengan lembut, serta menggendongnya sesering mungkin.

Hal ini bertujuan untuk menaikkan berat badan. Menggendong bayi atau bayi yang menempel dengan tubuh ibunya mampu menaikkan berat badannya secara signifikan.

Selain itu, cukupi juga kebutuhan nutrisi Anda dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan kaya nutrisi. Hal ini berguna untuk menghasilkan kualitas ASI semakin baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini