Sukses

5 Bahaya Cat Kuku bagi Kesehatan, Wajib Waspada

Bahaya cat kuku bagi kesehatan dipengaruhi oleh kandungan zat yang ada di dalamnya.

Liputan6.com, Jakarta Cat kuku tentunya bisa membuat penampilan seorang wanita menjadi semakin menarik. Dengan berbagai warna yang ditawarkan, kamu tidak akan bosan melihat tampilan kuku kamu. Mewarnai kuku bisa menambah kepercayaan diri dan memperbaiki mood.

Namun, di balik manfaatnya tersebut, ternyata ada berbagai kandungan berbahaya dalam cat kuku. Berbagai kandungan berbahaya ini dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan yang tentunya tidak bisa disepelekan begitu saja.

Bahaya cat kuku bagi kesehatan dipengaruhi oleh kandungan zat yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kamu wajib memperhatikan kandungan zat pada cat kuku sebelum menggunakannya. Selain itu, bila memang tetap ingin mengecat kuku, sebaiknya pilih cat kuku dari bahan alami.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (28/10/2019) tentang bahaya cat kuku bagi kesehatan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kandungan Berbahaya dalam cat kuku

Formalin atau Formaldehyde

Kandungan berbahaya pertama dalam cat kuku adalah formalin atau formaldehyde. Zat ini dapat berwujud gas atau cairan. Formalin tidak hanya berbahaya saat dikonsumsi saja, namun juga ketika kamu menghirupnya. Jika digunakan dalam waktu yang lama, formaldehyde (formalin) akan menyebabkan timbulnya berbagai jenis kanker, sakit kepala, iritasi pada mukosa hidung, mulut, dan tenggorokan, kerusakan kulit, serta kematian.

Dalam bentuk gas, formaldehyde ini akan langsung masuk ke paru-paru dan berikatan dengan gas yang lain. Padahal, gas dalam paru-paru akan diambil dan dialirkan melalui peredaran darah. Senyawa formaldehyde dengan oksigen dapat meracuni tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit secara mendadak.

Zat Toluene

Zat Toluene merupakan pelarut zat kimia lain dalam cat kuku yang berfungsi mempertajam warna. Toluene dapat merusak sistem saraf jika digunakan dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, pengguna juga dapat merasakan gejala seperti iritasi mata, pusing, dan mudah lupa. Meskipun sudah dilarang penggunaannya, namun sebagian besar produsen cat kuku masih menggunakan bahan ini.

Etil Asetat

Selanjutnya, ada bahan untuk membekukan cat kuku yang biasanya meninggalkan bau yang khas, yaitu Etil Asetat. Zat kimia ini digunakan untuk mengeraskan cat kuku. Padahal, zat ini dapat menyebabkan gangguan saraf dan organ dalam seperti ginjal, jantung, dan paru-paru.

3 dari 5 halaman

Bahaya Cat Kuku Bagi Kesehatan

Meningkatkan Risiko Kanker

Bahaya cat kuku bagi kesehatan yang pertama adalah dapat menginkatkan risiko kanker. Dosis formalin yang terlalu tinggi menyebabkan kanker, karena formalin memiliki sifat karsinogen.

Menurut National Institute of Health, resin formaldehida, khususnya yang beraroma kuat, bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Terpapar resin formaldehida dalam waktu lama bisa menyebabkan batuk atau tersedak. Bahkan, paparan parah bisa menyebabkan kematian karena adanya pembengkakan di tenggorokan serta melukai paru-paru.

Resin formaldehida ialah produk sampingan dari formaldehida dalam cat kuku. Berdasarkan penelitian, resin formaldehida dapat menyebabkan iritasi kulit parah, reaksi alergi, hilangnya sensasi saraf hingga depigmentasi kulit.

4 dari 5 halaman

Iritasi pada Mata dan Hidung

Iritasi pada Mata

Bahaya cat kuku lainnya adalah menyebabkan iritasi pada mata. mungkin kamu sedikit heran karena penggunaan cat kuku tentunya hanya di kuku, namun malah menimbulkan dampak pada mata.

Jadi cat kuku mengandung zat toluene yang dapat merusak sistem saraf. Hal ini juga berdampak jika cat kuku mengenai mata, maka mata akan iritasi dan akan berwarna kemerah-merahan. Untuk itu ketika menggunakan cat kuku, jangan terlalu sering mengucek mata.

Iritasi Hidung

Sama dengan sebelumnya, hidung juga merupakan bagian muka yang sering berinteraksi dengan tangan atau kuku. Jika kamu menggunakan cat kuku, dan sering mengenai hidung, maka akan terjadi iritasi. Hal ini terjadi karena daerah hidung juga sensitif terdadap zat formalin dan toluene yang ada pada cat kuku.

5 dari 5 halaman

Pusing dan Gangguan Jantung

Pusing

Sama halnya dengan iritasi mata, pusing juga disebabkan karena adanya zat toluene yang dapat merusak sistem saraf. Sistem saraf pada otak akan terganggu karena adanya zat toluene yang terhirup terus menerus.

Jika terhirup sesekali saja mungkin tidak akan begitu berpengharuh hingga merasakan pusing, namun jika terlalu sering, maka saraf pada otak tidak akan bertahan lama sehingga kamu akan merasakan pusing.

Gangguan Jantung

Gangguan jantung ini dipengaruhi oleh zat etil asetat yang terkandung di dalam cat kuku. Gas dari etil asetat yang masuk ke dalam hidung akan diteruskan ke jantung, dan jantung akan menyebarkan darah ke seluruh tubuh.

Jadi bahaya yang ditimbulkan akibat zat etil asetat ini bisa menjangkit ke seluruh tubuh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini