35 Kata Mutiara untuk Anak Islami, Beri Nasihat Penyejuk Hati

1. Jika kamu memiliki pikiran yang baik, mereka akan bersinar dari wajahmu seperti sinar matahari dan kamu akan selalu terlihat baik

2. Saat hidupmu bahagia, ibumu tidak pernah memintamu untuk membagi kebahagiaan mu kepadanya, tapi saat kamu terluka ibumu selalu datang untuk menerima bagian dari lukamu.

3. “Kamu harus menjadi perubahan yang ingin kamu lihat di dunia.” - Mahatma Gandhi

4. Orang yang suka mencela, melaknat, berperangai jahat, dan yang berlidah kotor itu bukanlah termasuk orang mukmin.

5. Orang yang termasuk kedalam orang yang baik-baik adalah orang yang paling baik adab sopan santunnya.

1. Saat semua orang menghina dan menjauhimu karena kekalahanmu, tapi saat itu ibumu tidak pernah menjauh atapun malu untuk tetap bersamamu

2. Hiasi pagimu dengan senyuman indah kepada ibumu. maka Allah akan senantiasa memberkati harimu.

3. Jika ada masalah, jangan segan untuk beri tahu orang tua.

4. Ketulusan orangtua tidak akan dapat dinilai dengan apapun, bahkan mereka tidak pernah merasa rugi saat buah hati yang mereka jaga dari kecil pada akhirnya akan meninggalkan mereka dan hidup bersama orang lain.

5. Hidupmu tidak akan pernah menjadi seperti yang sekarang kamu rasakan ini tanpa orang tua.

1. Janganlah sampai kita melupakan Allah di kala kita senang, maka di waktu sulitmu Allah akan mempermudah jalannya.

2. Siapapun yang menjadikan Allah hanya Tuhan kita satu-satunya, maka kita takakn pernah terjebak dalam rasa kecewa dan kegelisahan

3. Jangan pernah mengeluh kepada Tuhanmu, sesungguhnya apa yang Tuhanmu kehendaki itu yang terbaik untukmu.

4. Di kala kamu merasakan kesedihan yang luar biasa, maka shalatlah dan beribadah maka Allah akan memberikan keindahan padamu disuatu hari nanti.

5. Iman adalah mempercayai sesuatu ketika akal sehat memberi tahumu untuk tidak melakukannya.

1. Menang tidak selalu berarti menjadi yang pertama. Menang berarti kamu melakukan lebih baik dari yang pernah kamu lakukan sebelumnya.

2. Selalu ada alasan untuk setiap hal yang terjadi. Tidak ada seorang pun yang datang dan pergi di hidupmu tanpa seizin Allah.

3. Sebuah harapan akan menguatkanmu untuk terus bermimipi, maka teruslah berharap sesuatu yang baik.

4. Kamu tidak dimaksudkan untuk merangkak. Kamu punya sayap. Belajarlah menggunakannya. - Rumi

5. Keberhasilan bukan hanya saat kamu bisa mencapai apa yang kamu inginkan. Tapi saat kamu bisa melihat senyum orangtua karena keinginanmu yang tercapai.

1. Mengapa Allah memberi kita satu mulut dan dua telinga? jawabannya adalah agar kita umat manusia lebih banyak mendengar dari pada berbicara.

2. Pilih teman-temanmu dengan hati-hati, rencanakan masa depanmu dengan tujuan, dan bingkai kehidupanmu dengan iman.

3. Manusia yang paling baik yaitu manusia yang baik budi pekertinya dan bermanfaat bagi orang lain.

4. Belajarlah untuk memaafkan, dirimu yang pertama dan kemudian yang lain.

5. Jangan takut untuk gagal. Kegagalan tidak fatal, ambil pelajarannya, lalu bangkit kembali dan coba lagi.

1. Bukan tentang apa yang kamu tinggalkan untuk anak-anakmu, melainkan apa yang kamu tinggalkan dalam diri anak-anakmu.

2. Anak-anak adalah peniru ulung. Jadi beri mereka sesuatu yang hebat untuk ditiru.

3. Jangan paksa anakmu untuk menjadi seperti dirimu, karena mereka tidak terlahir di zamanmu. – Ali bin Abi Thalib

4. Anak-anak bukanlah buku mewarnai. Anda tidak bisa mengisinya dengan warna favorit Anda. - Khaled Hosseini

5. Muliakanlah anak-anakmu dan didiklah mereka dengan baik

1. Bersabar dalam mendidik anak-anak kita adalah sebuah amal ibadah. – Mufti Ismail Menk

2. Ajari anak-anakmu membaca surat al-Fatihah sebelum orang lain mengajarkannya banyak hal. Karena itu akan menjadi bagian dari shalat di sepanjang hidup mereka.

3. Didiklah anak untuk mengenal dan mencintai Allah. Karena anak adalah amanah, dan setiap amanah akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

4. Tidak ada pemberian yang lebih utama dari orangtua kepada anaknya, selain daripada akhlak yang mulia.

5. “Bacakan untuknya Al Quran, ajarkan sejarah, untaian syair-syair dan ajarkan sunnah”. Harun Ar Rasyid