Sukses

6 Dampak Buruk Mengonsumsi Makanan Mengandung Gluten, Ganggu Kesehatan

Kenali tanda-tanda tubuh tidak bisa menerima makanan dengan bahan gluten.

Liputan6.com, Jakarta Gluten merupakan sejenis protein yang biasa ditemukan dalam tanaman biji-bijian seperti gandum. Selain itu, gluten juga biasanya digunakan sebagai komponen pembuatan roti guna membuat kenyal saat dipanggang.

Pada konsumsinya, bahaya mengonsumsi makanan mengandung gluten sebenarnya hanya berlaku pada orang yang memiliki masalah atau kondisi kesehatan tertentu. Biasanya, orang yang tidak bisa mengonsumsi olahan makanan dengan gluten kerap merasakan gangguan sistem imun, seperti penderita celiac.

Maka tak heran penderita celiac kerap melakukan diet bebas gluten. Bagi kamu yang memiliki penyakit celiac atau intolerensi gluten dapat memicu efek samping mirip dengan penyakit celiac.

Berikut ini ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa dialami pada seseorang yang intolerensi terhadap gluten yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (8/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang salah mengenali gluten sebagai bahan asing yang mengancam tubuh. Sistem imun kemudian menyerang gluten dan lapisan usus kecil sehingga menyebabkan kerusakan pada vili usus yang akhirnya menurunkan kemampuan usus dalam menyerap nutrisi.

Kondisi ini juga menyebabkan kekurangan nutrisi, berbagai masalah pencernaa, serta meningkatkan berbagai risiko penyakit lain.

Biasanya gejala penyakit celiac yang paling umum dirasakan adalah diare, sakit kepala, dan menurunnya berat badan. Selain gejala pada pencernaan, gejala lainnya seperti anemia dan kelelahan.

3 dari 7 halaman

Peradangan Usus

Peradangan merupakan salah satu respon alami ketika sistem kekebalan tubuh mengalami cedera. Hal ini terjadi ketika organ di tubuh mendapatkan luka atau goresan.

Salah satu penyebab iritasi pada usus adalah protein dalam gandum. Teksturnya yang mirip dengan potongan kertas atau serpihan ini membuatnya mampu merusak lapisan usus sehingga menyebabkan peradangan.

Biasanya kondisi ini terjadi pada penderita penyakit celiac atau intolerensi gluten. Namun, peradangan yang diakibatkan oleh gandum juga bisa terjadi bagi orang yang tidak memiliki sensitifitas terhadap gluten sekalipun. Hal ini dikarenakan adanya Amylase trypsin inhibitor (disingkat ATI) yang dapat memicu respons imun inflamasi dalam saluran GI dengan merangsang sel-sel imun.

4 dari 7 halaman

Sensitivitas Gluten Non-Celiac

Bukan hanya orang dengan penyakit celiac saja, bahaya gluten juga bisa berlaku pada seseorang yang tidak memiliki penyakit celiac namun memiliki sensitivitas gluten non-celiac. Seseorang dengan sensitivitas gluten non-celiac akan tetap bereaksi negatif terhadap gluten meski tidak mengidap penyakit celiac.

Biasanya orang dengan kondisi ini akan merasakan gejala hampir sama dengan penyakit celiac seperti diare, kelelahan, serta nyeri sendi dan tulang. Namun mereka tidak mengalami gangguan pada usus setelah mengonsumsi gluten. Gejala ini terjadi karena kondisi sistem pencernaan yang buruk.

Belum ada definisi yang jelas terhadap sensitivitas gluten non-celiac. Namun kondisi ini dapat didiagnosis saat penderita bereaksi negatif terhadap gluten.

5 dari 7 halaman

Masalah Kulit

Pada penderita penyakit celiac kerap mengalami gejala berupa masalah kulit yang disebut dermatitis herpetiformis. Gejala ini biasanya menimbulkan gatal dan ruam merah, terutama pada usia 20-an.

Masalah kulit yang terjadi saat mengonsumsi makanan dengan gluten juga tak hanya diderita oleh penderita penyakit celiac saja. Melainkan mereka yang dalam kondisi normal juga berisiko mengalami gejala masalah kulit tersebut.

6 dari 7 halaman

Masalah Otak

Otak lelah merupakan salah satu gejala yang kerap dirasakan oleh penderita penyakit celiac dan intolerasi gluten. Pada gangguan mikrobiome yang terlibat dalam respon imun-inflamasi terhadap gluten dapat meningkatkan kerentanan terhadap demensia dan penyakit Alzheimer.

Namun bukan berarti gluten menjadi penyebab semua masalah kesehatan otak tersebut. Ada berbagai macam faktor lain yang bisa menyebabkan gangguan terhadap kesehatan otak. Gluten hanyalah salah satu di antara pemicunya.

7 dari 7 halaman

Flu Perut atau Gastroenteritis

Pada penderita penyakit celiac, gluten merupakan salah satu faktor penyebab yang membuat penderitanya mengalami diare, sembelit, mulas, hingga muntah. Sedangkan pada orang dengan intoleransi gluten non-celiac akan mengalami gejala mirip dengan penderita penyakit celiac.

Bahkan pada orang yang tidak memiliki masalah pada konsumsi gluten secara spesifik, peradangan terhadap komponen gandum lainnya akan membuat masalah usus kronis akan kambuh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini