Sukses

5 Jenis Batuk pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kenali penyebab batuk pada anak dan cara mengatasinya dengan mudah.

Liputan6.com, Jakarta Batuk merupakan bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan di dalam tubuh. Batuk merupakan gejala dari sebagain besar infeksi yang terjadi di sistem pernapasan.

Tak hanya orang dewasa, batuk juga bisa terjadi pada anak-anak. Ada berbagai macam jenis batuk pada anak yang diakibatkan oleh beberapa bentuk gangguan kesehatan. Batuk pada bayi memang sering terjadi yang merupakan respons tubuh alami yang sangat normal terjadi.

Namun, batuk yang berlangsung lama kerap membuat cemas pada orang tua. Batuk yang berlangsung terus-menerus bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan tertentu. Untuk itu, Anda perlu mengenal jenis batuk pada anak.

Pasalnya setiap jenis batuk pada anak memiliki faktor yang berbeda-beda yang memengaruhi cara mengatasinya. Berikut Liputan6.com, Rabu (13/11/2019) telah merangkum dari berbagai sumber jenis batuk pada anak yang perlu diwaspadai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Batuk Akibat Bronkiolitis

Bronkiolitis merupakan infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan terjadinya radang dan penyumbatan di dalam bronkiolus atau saluran pernapasan kecil di dalam paru-paru. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 12 bulan.

Ada beberapa faktor penyebab bronkiolitis, seperti polusi dan iritasi yang berasal dari lingkungan sekitar. Selain itu, jenis batuk pada anak ini juga disebabkan oleh cuaca yang dingin. Gejala bronkiolitis biasanya berupa batuk kering, sulit bernapas, lemas, ingus di dalam hidung, hingga hilangnya selera makan.

Cara mengatasi jenis batuk pada anak ini dengan lebih sering diberikan ASI atau diberikan tambahan oksigen di rumah sakit. Anak Anda tidak perlu diberikan antibiotik karena bronkiolitis disebabkan infeksi virus.

3 dari 6 halaman

Batuk Akibat Asma

Jenis batuk pada anak selanjutnya bisa disebabkan oleh penyakit asma. Penyakit asma terjadi akibat penyempitan saluran udara karena peradangan. Faktor pemicu terjadinya batuk pada bayi ini disebabkan oleh faktor-faktor yang mengakibatkan kambuhnya asma, seperti infeksi virus.

Penyakit asma biasanya terjadi pada anak berusia di atas 12 bulan. Asma merupakan penyakit yang sangat mirip dengan bronkiolitis. Gejala asma pada anak yang kerap muncul tak hanya batuk, melainkan juga mengi dan sesak di dada. Selain itu, gejala-gejala lain seperti hidung gatal dan tersumbat.

Batuk akibat asma ini biasanya akan terjadi pada siang hari, bahkan akan memburuk di malam atau saat suhu sedang dingin. Cara mengatasi anak batuk akibat asma bisa memberikannya ventolin.

4 dari 6 halaman

Batuk Akibat Croup

Croup merupakan infeksi virus yang menyerang pernapasan anak berusia tiga bulan hingga lima tahun. Kondisi ini akan menyumbat saluran napas menjadi terhalang. Anak penderita croup diakibatkan karena pembengkakan pada laring, trakea, dan bronkus.

Penyakit croup bisa menular, terutama pada beberapa hari pertama sejak anak terserang croup atau sampai demam pada anak menghilang. Penyakit croup ini akan menyebabkan anak batuk sangat keras seperti menggonggong dan memburuk di malam hari juga saat anak menangis.

Gejala croup lainnya seperti suara serak disertai suara napas yang kasar. Gejala croup umumnya hanya berlangsung selama 3-5 hari. Apabila gejala berlangsung lebih dari seminggu atau disertai demam tinggi, maka perlu memeriksakannya ke dokter.

Cara mengatasinya bisa dilakukan di rumah dengan memastikan anak selalu merasa nyaman dan tenang. Memberikan paracetamol saat demam, namun perlu mengkonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter. Selain itu, pastikan anak Anda mendapatkan istirahat yang cukup.

Apabila gejala croup berlangsung lebih dari 3 atau 5 hari, biasanya dokter akan memberikan obat golongan kortikosteroid seperti dexamethasone guna meredakan pembengkakan di saluran napas.

5 dari 6 halaman

Batuk Rejan

Batuk rejan merupakan infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan yang mudah menular. Batuk pada bayi ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang menginfeksi saluran pernapasan. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai lansia bahkan anak-anak khususnya bayi.

Gejala batuk rejan dapat berupa panas, demam, adanya ingus di dalam hidung. Pada anak-anak atau bayi, bakteri akan menjangkiti anak berusia enam bulan hingga tiga tahun.

Cara mengatasi batuk rejan pada anak bisa memberikannya antibiotik, seperti erythromycin yang telah diresepkan oleh dokter. Segera atasi jenis batuk pada anak ini karena bisa mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia hingga peradangan otak.

6 dari 6 halaman

Batuk Akibat Pneumonia

Pneumonia atau paru-paru basah merupakan infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.

Pada anak-anak, gejala penyakit pneumonia biasanya adalah batuk. Selain itu, anak-anak yang batuk akibat pneumonia biasanya disertai dahak yang cukup pekat dan berwarna hijau kekuningan.

Jika kondisinya cukup parah, jenis batuk pada anak ini memerlukan penanganan medis. Cara mengatasi pneumonia bisa ditangani dengan memberikan antibiotik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini