Sukses

Ciri-Ciri Penyakit TB Paru, Kenali Risiko Penularannya

Ada beberapa ciri-ciri penyakit TB paru yang masih jarang diketahui.

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri penyakit TB paru penting untuk diketahui. Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang bisa memengaruhi banyak organ tubuh. Penyakit ini paling umum menyerang paru-paru. Tuberkulosis juga dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh, termasuk ginjal, tulang belakang, atau otak.

Ketika TB terjadi di paru-paru, ciri-ciri penyakit TB paru menunjukkan tanda tertentu. Penyakit TB bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tetesan mikroskopis yang dilepaskan ke udara. Ini membuat risiko penularan TB cukup besar bagi orang-orang yang berisiko.

Mengetahui ciri-ciri penyakit TB paru dapat membuat Anda waspada tentang penularan penyakit ini. Ciri-ciri penyakit TB paru dapat dikenali dengan beberapa gejala khusus. Jika Anda atau orang disekitar Anda mengalami ciri-ciri penyakit TB paru yang ada, penting untuk segera menerima penanganan medis.

Ciri-ciri penyakit TB paru dapat berkembang secara lambat dan bervariasi. Berikut ciri-ciri penyakit TB paru yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (18/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Penyebab Penyakit TB Paru

TB adalah infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Infeksi ini kemudian menyerang paru-paru dan disebut TB paru. Seseorang bisa memiliki bakteri ini namun tidak mengembangkan gejala, ini disebut TB laten. Jenis TB ini tidak menular, tetapi pada akhirnya dapat berkembang menjadi TB aktif, terutama jika sistem kekebalan seseorang menjadi lemah.

Orang dengan TB paru aktif menghembuskan bakteri dalam tetesan air kecil ketika mereka batuk, bersin, atau berbicara. Tetesan ini bergerak di udara dan seseorang bisa menghirupnya.

Namun, seseorang secara umum perlu melakukan kontak dekat yang lama dengan seseorang yang memiliki TB aktif untuk tertular infeksi. Infeksi TB di bagian tubuh selain paru biasanya tidak menular.

3 dari 6 halaman

Ciri-ciri Penyakit TB Paru

Ciri-ciri penyakit TB Paru yang utama meliputi:

- Batuk buruk yang berlangsung selama setidaknya 3 minggu.

- Sakit dada

- Batuk darah atau dahak dari paru-paru

- Sesak napas

Ciri-ciri penyakit TB Paru yang lebih umum dapat meliputi:

- Penurunan berat badan

- Kehilangan nafsu makan

- Mual dan muntah

- Energi rendah atau kelelahan

- Demam dan kedinginan

- Keringat malam

4 dari 6 halaman

Proses Penularan TB Paru

TB bersifat mengudara, yang berarti seseorang dapat terinfeksi M. tuberculosis setelah menghirup udara yang dihembuskan oleh seseorang dengan TB. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang dengan bentuk aktif TBC yang tidak diobati, berbicara, bersin, meludah, tertawa atau bernyanyi.

Bakteri penyebab TB kadang-kadang bisa tetap hidup di udara selama beberapa jam, terutama di tempat-tempat kecil tanpa udara segar. Udara segar dan sinar matahari mempersulit bakteri untuk tetap hidup. Udara segar menaburkan bakteri dan sinar matahari membunuh mereka.

Meskipun tuberkulosis menular, seseorang tidak begitu saja mudah tertular. Seseorang jauh lebih mungkin terkena TB dari seseorang yang tinggal bersama atau bekerja bersama.

Tuberkulosis juga dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh, termasuk ginjal, tulang belakang, atau otak. Ketika TB terjadi di luar paru-paru, tanda-tanda dan gejala bervariasi sesuai dengan organ yang terlibat. Misalnya TBC tulang belakang dapat membuat sakit punggung, dan TBC di ginjal dapat menyebabkan darah dalam urin.

5 dari 6 halaman

Faktor Risiko Penularan TB

Risiko terkena TB paru paling tinggi bagi orang yang kontak dekat dengan mereka yang menderita TB. Ini termasuk berada di sekitar keluarga atau teman dengan TB atau bekerja di tempat-tempat seperti berikut yang sering menampung orang dengan TB seperti fasilitas pemasyarakatan, rumah jompo, rumah sakit, dan shelter.

Orang yang juga berisiko terkena penyakit TB paru adalah lansia, anak kecil, orang yang merokok, orang dengan kelainan autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, orang dengan kondisi seumur hidup, seperti diabetes atau penyakit ginjal, pengguna narkoba, dan orang dengan sistem kekebalan rendah seperti HIV, menjalani kemoterapi, atau menggunakan steroid kronis.

Menurut MayoClinic, risiko tertular TB juga lebih tinggi bagi orang yang tinggal di atau bepergian ke daerah yang memiliki tingkat TB yang tinggi dan TBC yang resistan terhadap obat. TB mempengaruhi semua kelompok umur dan semua bagian dunia. Namun, penyakit ini kebanyakan menyerang orang dewasa muda dan orang yang tinggal di negara berkembang.

6 dari 6 halaman

Pencegahan Penularan TB

Jika seseorang dites positif terinfeksi TB laten, dokter mungkin menyarankan obat untuk mengurangi risiko mengembangkan TB aktif. Satu-satunya jenis TBC yang menular adalah varietas aktif, ketika itu mempengaruhi paru-paru. Jadi, jika bisa mencegah TB laten menjadi aktif, seseorang tidak akan menularkan TB ke orang lain.

Beberapa langkah umum dapat diambil untuk mencegah penyebaran TB aktif. Menghindari orang lain dengan tidak pergi ke sekolah atau bekerja, atau tidur di kamar yang sama dengan seseorang, akan membantu meminimalkan risiko kuman mencapai orang lain.

Mengenakan masker, menutupi mulut, dan ruang ventilasi juga dapat membatasi penyebaran bakteri. Di beberapa negara, suntikan BCG diberikan kepada anak-anak untuk divaksinasi terhadap TB.

Yang paling penting untuk dilakukan adalah menyelesaikan seluruh program pengobatan saat diresepkan. Bakteri TB-MDR jauh lebih mematikan daripada bakteri TB biasa. Beberapa kasus TB-MDR memerlukan kursus kemoterapi yang luas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini