Sukses

Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi, Ketahui Gejalanya

Ketahui penyebab penyakit kuning pada bayi.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit kuning pada bayi biasanya tak perlu dicemaskan. Penyakit kuning bayi adalah suatu kondisi di mana kulit dan mata nampak kekuningan.

Penyakit kuning merupakan kondisi umum pada bayi. Penyebab penyakit kuning pada bayi memengaruhi lebih dari 50 persen dari semua bayi yang baru lahir.

Penyebab penyakit kuning pada bayi dipicu oleh rekasi alami saat menyesuaikan diri sesaat setelah lahir. Meski umum dialami, beberapa faktor tertentu bisa meningkatkan penyebab penyakit kuning pada bayi.

Penyebab penyakit kuning pada bayi bisa hilang seiring dengan perkembangan bayi. Pada bayi sehat yang lahir dengan kondisi normal, penyakit kuning pada bayi tak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini cenderung hilang dengan sendirinya.

Meski begitu, tetap penting mengetahui penyebab penyakit kuning pada bayi dan kapan harus khawatir akan kondisi ini. Berikut penyebab penyakit kuning pada bayi yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Penyebab penyakit kuning pada bayi secara umum

Penyakit kuning pada bayi disebabkan oleh kelebihan bilirubin. Bilirubin merupakan pigmen kuning sel darah merah. Bilirubin adalah produk limbah, diproduksi ketika sel darah merah dipecah. Biasanya zat ini akan rusak di hati dan dikeluarkan dari tubuh di tinja.

Bayi yang masih di dalam kandungan memiliki hemoglobin yang berbeda. Saat lahir, hemoglobin ini dipecah dengan cepat, menghasilkan kadar bilirubin yang lebih tinggi. Bilirubin harus disaring keluar dari aliran darah oleh hati dan dikirim ke usus untuk diekskresi.

Namun, pada bayi, hati belum sepenuhnya berkembang dan tidak dapat menyaring bilirubin secepat yang diproduksi. Ini yang menyebabkan warna kuning pada kulit dan mata. Penyakit kuning karena kondisi bayi baru lahir yang normal ini disebut penyakit kuning fisiologis, dan biasanya muncul pada hari kedua atau ketiga kelahiran.

3 dari 6 halaman

Faktor risiko penyakit kuning pada bayi

Lahir prematur

Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 38 minggu mungkin tidak dapat memproses bilirubin secepat bayi yang lahir normal. Bayi prematur juga dapat menyusu lebih sedikit dan buang air besar lebih sedikit, sehingga lebih sedikit bilirubin dikeluarkan melalui tinja.

Golongan darah

Jika golongan darah ibu berbeda dari bayinya, bayi tersebut mungkin telah menerima antibodi melalui plasenta yang menyebabkan kerusakan sel darah merah yang cepat dan tidak normal.

Menyusui

Bayi yang disusui, terutama yang mengalami kesulitan menyusu atau tidak mendapatkan cukup nutrisi dari menyusui, berisiko lebih tinggi terkena penyakit kuning. Dehidrasi atau asupan kalori yang rendah dapat berkontribusi pada timbulnya penyakit kuning.

Memar selama kelahiran

Bayi baru lahir yang memar akibat persalinan mungkin memiliki kadar bilirubin yang lebih tinggi dari kerusakan lebih banyak sel darah merah. Ini dapat membuat sel-sel darah merah lebih cepat rusak, menghasilkan kadar bilirubin yang lebih tinggi.

4 dari 6 halaman

Penyebab lain penyakit kuning pada bayi

Warna kuning yang berbeda menegaskan bahwa bayi memiliki penyakit kuning, tetapi tes tambahan mungkin diperlukan untuk menentukan tingkat keparahan penyakit kuning tersebut. Penyebab penyakit kuning pada bayi bisa dipicu oleh suatu gangguan yang mendasarinya.

Tes tambahan mungkin diperlukan untuk melihat apakah penyakit kuning bayi disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya. Ini mungkin termasuk menguji bayi Anda untuk hitung darah lengkap mereka (CBC), golongan darah, dan ketidakcocokan faktor Rhesus (Rh).

Beberapa kasus penyakit kuning bayi yang parah terkait dengan gangguan atau penyakit yang mendasarinya. Penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan penyakit kuning meliputi:

Pendarahan internal

Infeksi dalam darah bayi

Kerusakan hati

Kekurangan enzim

Kelainan sel darah merah bayi

Saluran empedu atau usus tersumbat

Hipotiroidisme - kelenjar tiroid yang kurang aktif

Hepatitis - peradangan hati

Hipoksia - kadar oksigen rendah

Beberapa infeksi - termasuk sifilis dan rubela

5 dari 6 halaman

Gejala penyakit kuning pada bayi

Kulit dan bagian putih mata yang menguning merupakan tanda utama penyakit kuning pada bayi. Kondisi ini biasanya muncul antara hari kedua dan keempat setelah lahir. Kadar bilirubin biasanya memuncak antara 3 hingga 7 hari setelah lahir. Kondisi ini biasanya dimulai di kepala dan menyebar ke dada, perut, lengan, dan kaki.

Untuk memeriksa penyakit kuning pada bayi, tekan lembut pada dahi atau hidung bayi. Jika kulit terlihat kuning di tempat menekan, kemungkinan bayi memiliki penyakit kuning ringan. Jika bayi tidak memiliki penyakit kuning, warna kulit seharusnya terlihat sedikit lebih terang dari warna normal sejenak.

Gejala penyakit kuning bayi juga dapat meliputi kantuk, tinja pucat, dan urin gelap. Gejala penyakit kuning bayi yang parah meliputi perut atau tungkai kuning, kantuk, ketidakmampuan untuk menambah berat badan, nafsu makan yang buruk, dan lebih sensitif.

6 dari 6 halaman

Bisakah penyakit kuning bayi dicegah?

Cara terbaik untuk mengurangi kemungkinan bayi terkena penyakit kuning adalah memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang baik. Menurut Mayo Clinic, saat minggu pertama kehidupan, bayi yang diberi ASI harus disusui 8-12 kali sehari, sedangkan bayi yang diberi susu formula harus diberi 1-2 ons susu formula setiap 2-3 jam.

Tidak ada cara nyata untuk mencegah penyakit kuning pada bayi. Selama kehamilan, ibu dapat melakukan tes golongan darah. Pantau bayi dengan hati-hati lima hari pertama kehidupan untuk gejala penyakit kuning, seperti kulit dan mata menguning.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.