22 Kata Mutiara Balon yang Menyentuh Hati tentang Kehidupan dan Cinta

Kata mutiara balon terdiri dari berbagai pengandaian dan perumpamaan terhadap kehidupan. Bicara tentang balon, tentunya kamu akan teringat dengan lagunya juga. Saat kecil, tentunya kamu sering mendengarkannya.

Kata mutiara balon juga banyak mengambil referensi dari lagu tersebut. Apalagi dengan sudah umumnya lagu balonku tersebut, tentunya tidak ada yang tidak mengerti konteksnya.

Berikut beberapa kata mutiara balon tentang kehidupan yang idnah dan bermakna:

1. “Jadilah seperti balon yang membuat semua orang riang gembira karenanya, walaupun ia tahu pada akahirnya ia akan diletuskan.” –Anonim-

2. “Apa aku harus jadi balon yang tinggal empat, biar kau pegang erat-erat?” –Anonim-

3. “Aku seperti balon dan kau seperti anak kecil yang dengan riang melepas balon itu ke udara, tetapi pada akhirnya kau menangis karena balon itu hilang dan tak kan kembali lagi.” –Anonim-

4. “Janjimu seperti balon ya. Indah sih, tapi isinya angin doing.” –Anonim-

5. “Haruskah aku letuskan balon hijau agar kau tahu bahwa hatiku sangat kacau?” –Anonim-

Kata mutiara balon tentunya juga sangat dekat dengan impian. Balon yang dilepaskan akan terbang melayang ke langit sampai hilang tak berbekas. Seperti impian, kamu juga harus menerbangkan impian setinggi-tingginya, namun jangan biarkan ia menghilang.

Berikut beberapa kata mutiara balon tentang impian:

1. “Terbangkan impianmu setinggi-tingginya layaknya balon, tapi jangan lepaskan. Pegang terus sampai kamu bisa mencapai impian itu.” –Anonim-

2. “Seperti balon udara, kamu harus melepaskan semua yang menahanmu agar kamu bisa terbang. Tinggi menggapai cita-citamu.” –Anonim-

3. “Aku akan terus tersenyum dan tetap berbicara, dan pikiran ku akan melayang di tempat lain, seperti balon dengan tali yang putus.” Haruki Murakami

4. “Harapan adalah balon helium. Ia merupakan lentera harapan yang dipasang di langit malam yang gelap.” Sharon Weil

5. “Tolong pegang tanganku karena setiap balon membutuhkan tali agar tetap membumi.” Wald Wassermann

Dalam menghadapi masalah dan kebahagiaan, bisa juga diungkapkan dengan kata mutiara balon. Balon bisa menjadi sumber kebahagian dan tentunya juga bisa dijadikan perumpamaan sebagai masalah. Masalah tentunya selalu datang menghampiri.

Namun kamu tetap harus mengambil hikmahnya, karena dalam setiap masalah nantinya akan selalu ada kebahagiaan pula.Berikut beberapa kata mutiara balon tentang menghadapi masalah dan kebahagiaan:

1. “Jika hidup merupakan sebuah balon, tentunya suatu saat balon tersebut bisa meletus.” –Anonim-

2. “Lepaskanlah semua masa lalu yang menghambatmu seperti melepaskan balon terbang.” –Anonim-

3. “Bayangkan balon yang terbang ke angkasa dan menghilang merupakan semua masalahmu, kamu akan lega.” –Anonim-

4. “Aku ingin mengikatkan 1000 balon di tanganku agar aku bisa terbang melayang mencapai puncak kebahagiaan.” –Anonim-

5. “Aku memberikan balon ini untukmu agar kamu bisa melayang ke awan, menggapai cita-cita. Karena kebahagiaanmu adalah mimpiku.” –Anonim-

6. Untuk semua masalah yang sedang kamu alami, biarkan ia terbang melayang seperti balon di udara.” –Anonim-

Kata mutiara balon juga bisa dikaitkan dengan cinta. Bahkan, balon juga bisa dijadikan alat untuk menyatakan cinta, dengan sudah banyaknya bentuk balon yang beragam, seperti bentuk hati.Berikut beberapa kata mutiara balon tentang cinta: 

1. “Sahabat itu seperti balon, jika kamu melepaskannya maka kamu tak kan mendapatkannya kembali. Jadi aku akan mengikatmu di hatiku agar aku tak pernah kehilanganmu.” –Anonim-

2. Cinta itu seperti sebuah balon. Mudah meletus, namun menyenangkan menghembusnya. –Anonim-

3. Cinta ibaratkan balon, tidak mudah melepaskannya dan melihatnya terbang melayang.” –Anonim-

4. “Impian dan balon memiliki konsep yang sama, terbangkanlah setinggi-tingginya.” –Anonim-

5. Hidup itu bagaikan balon, jika kamu tidak mencoba lepas dari tali, maka kamu tidak akan pernah tahu sejauh mana kamu bisa terbang.” –Anonim-

6. Mood bahagia seperti sebuah balon, hanya dengan satu peniti kecil, dapat menghancurkannya.” –Anonim-