Sukses

Jadi Vegan di Usia 10 Tahun, Kisah Bocah Sebatang Kara Ini Bikin Haru

Kisah bocah ini viral dan banyak mendapat perhatian publik

Liputan6.com, Jakarta Hidup menjadi seorang vegan tak banyak yang malakoni. Vegan adalah diet yang hanya memakan makanan yang ditanam, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Vegan tidak memakan makanan yang bersumber dari hewan, termasuk produk dari hewan, seperti susu, telur, keju, madu, dan lainnya. Terkadang orang jadi vegan karena sekadar mengikuti tren. 

Umumnya, seseorang memutuskan menjadi seorang vegan karena untuk menghormati hak hewan, lingkungan dan untuk kesehatan tubuh. Namun ternyata tak semua orang memiliki alasan tersebut untuk jadi vegan.

Tapi, kisah bocah berusia 10 tahun menjadi vegan ini berbeda. Ia justru memiliki alasan yang memilukan. Bocah yang tinggal di desa di Vietnam ini menjadi vegan untuk bertahan hidup. Ia hidup sendiri sebatang kara tanpa orang tua dan keluarga. Orang tua dan neneknya telah meninggal dunia sehingga ia harus berusaha menyambung hidup sendiri. 

Kisah bocah 10 tahun ini pun menjadi viral setelah salah satu acara memperlihatkan kehidupan sehari-hari bocah tersebut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hidup Sebatang Kara

Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Rabu (27/11/2019) bocah berusia 10 tahun itu dikeathui tinggal di sebuah desa di Vietnam. Bocah bernama Dang Van Khuyen ini awalnya tinggal di sebuah desa bersma neneknya setelah orang tuanya meninggal. Sehari-hari ia membantu neneknya dan juga pergi ke sekolah. 

Dang Van Khuyen kehilangan ibunya ketika usianya masih kecil. Ayahnya meninggal setelah mengalami kecelakaan di tempat kerjanya sebagai pekerja konstruksi. Namun setelah kepergian sang ayah, Khuyen kembali kehilangan neneknya, kelaurga satu-satunya yang ia miliki. 

 

3 dari 4 halaman

Memenuhi Kebutuhan Sehar-hari Sendirian

Selama neneknya masih hidup, Dang Van Khuyen dan neneknya bergantung satu sama lain. Mereka menjalani kehidupan yang sederhana karena mereka tidak memiliki banyak uang. Mereka sempat terbantu dari ayah Khuyen yang mengirim uang kepada mereka saat masih bekerja. 

Sayangnya, nenek bocah itu meninggal karena usianya yang sudah tua. Bocah lelaki itu pun sendirian di rumah. Tidak lama kemudian, ia menerima berita ketika di sekolah bahwa ayahnya juga meninggal dalam kecelakaan di tempat kerja.

Tanpa teman dan keluarga untuk membantunya lagi, bocah lelaki itu sekarang terpaksa hidup sendiri dan bertahan hidup sendiri. Meski bekerja keras senidri, ia selalu menanam sayuran demi bisa makan dan tak penah sekalipun bolos sekolah. 

4 dari 4 halaman

Ingin Tetap Hidup Sendiri

Pihak sekolahnya dan pemerintah setempat mengetahui tentang kondisi hidupnya dan berusaha menemukan keluarga angkat untuknya. Tetapi Khuyen tetap bersikeras ingin hidup sendirian.

Sementara itu, guru sekolahnya cuti dari pekerjaan dan menghabiskan sekitar Rp 6 juta untuk membawa jenazah ayahnya untuk dimakamkan. Guru itu kemudian memposting kisahnya di internet dan mendapat perhatian banyak netizen yang ingin membantunya. Beberapa bahkan ingin mengadopsi Khuyen, tetapi anak itu menolak meninggalkan rumahnya.

Hingga kini Khuyen masih terus hidup mandiri seperti pergi ke sekolah setiap hari, menanam sayuran sendiri dan menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan hidupnya. Baik hal besar maupun kecil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.